Berita Samarinda Terkini
Uji Coba Belum Optimal, Pemkot Samarinda Mantapkan Lagi Penerapan E-Parking
Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda kembali melakukan evaluasi penerapan parkir elektronik (E-Parking) di Samarinda.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda kembali melakukan evaluasi penerapan parkir elektronik (e-Parking) di Samarinda.
Sejak dicanangkan 3 Mei 2021 lalu, Walikota Samarinda Andi Harun mengakui pelaksanaan e-Parking di 10 titik yang diujicobakan masih belum optimal dan memerlukan waktu.
Ia mengungkapkan bahwa Pemkot memutuskan untuk memantapkan lagi uji coba penerapan e-Parking ini dalam satu bulan ke depan.
"Tentu butuh adaptasi, yang kita perkirakan satu bulan bisa efektif ternyata butuh waktu, kita tambah satu bulan lagi supaya para juru parkir (jukir) kita familiar menggunakan sistem yang baru ini," ujar Andi Harun usai menggelar rapat evaluasi e-Parking bersama dinas terkait, Kamis (15/7/2021).
Selain itu Andi Harun juga menyoroti sosialisasi penerapan e-Parking yang menurut evaluasi belum maksimal, sehingga penerapan cara penggunaan e-Parking masih belum dipahami oleh masyarakat secara masif.
Baca juga: Hindari Kecelakaan Lalu Lintas, Dishub Samarinda akan Tertibkan Kontainer Parkir di Pinggir Jalan
"Sosialisasinya juga mungkin belum maksimal, kita harus akui di mana titik lemahnya, setiap sistem baru pasti ada kelemahannya karena banyak yang belum familiar," ujar Andi Harun.
Meskipun menyatakan bahwa belum ada target pencapaian pendapatan daerah dari penerapan e-Parking saat ini, ia tetap menginginkan agar berjalannya e-Parking bisa secepatnya maksimal setidaknya di 10 titik yang diujicobakan.
"e-Parking ini tentu tidak semata-mata tentang peningkatan pendapatan daerah, tapi untuk saat ini kita mencoba untuk membangun sistem dan ada perubahan perilaku parkir yang harus dibentuk terlebih dahulu," tuturnya.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Perhubungan (Dishub) kota Samarinda, Hari Prabowo.
Ia mengatakan memang hasil yang hingga saat ini dicapai dari penerapan e-Parking di Samarinda masih belum sesuai harapan.
Hari menjelaskan dalam satu bulan ke depan pihaknya diberi kesempatan oleh walikota untuk membenahi beberapa aspek fundamental agar eksekusi e-Parking di lapangan bisa lebih optimal.
"Memang kondisi ini tidak sesuai harapan kita semua, namun kita tetap diberi kesempatan untuk membenahi kekurangan kita selama ini, baik dari petugas lapangannya, sistemnya atau hal pendukung lainnya," ungkap Hari.
Ia mengakui bahwa sosialisasi kepada masyarakat memang menjadi salah satu faktor penentu berjalannya e-Parking di lapangan.
Diakuinya, hingga saat ini sosialisasi yang kurang kepada masyarakat membuat sebagian besar warga kota Samarinda belum mengetahui sistem dan teknik pembayaran e-Parking sehingga pembayaran secara konvensional masih dilakukan.
"Kampanyenya memang kurang kepada masyarakat karena tidak ada pembedaan kawasan yang menerapkan e-Parking dan yang tidak. Selain itu kita juga harus melakukan pendampingan yang lebih efektif lagi kepada jukir di lapangan, jika terjadi kendala dan hal-hal di luar standar operasional maka dapat kita atasi," ucapnya. (*)