Idul Adha
Bolehkah Puasa Arafah tanpa Puasa Tarwiyah? Ini Penjelasan dan Bacaan Niatnya
Di awal bulan Dzulhijjah umat Islam dianjurkan untuk menjalankan puasa Sunnah. Puasa selama 9 hari menjelang Hari Raya Idul Adha.
hadist yang diriwayatkan dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, saat beberapa istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya.
Nah, dengan saat ini Minggu 18 Juli 2021 yang bertepatan dengan tanggal 8 Dzulhijjah, maka sekalian hanya punya satu kesempatan lagi untuk mengerjakan amalan yang bisa menjadi jalan menghapuskan dosa satu tahun ini.
Yakni dengan mengerjakan puasa Arafah yang jatuh pada hari ke 9 bulan Dzulhijjah.
Atau bertepatan dengan Senin 19 Juli 2021.
Baca juga: Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah Idul Adha 2021, Bolehkah Sekaligus Digabung dengan Puasa Qadha?
Lalu, bolehkah hanya Puasa Arafah saja tanpa Puasa Tarwiyah?
Berikut penjelasannya:
Ketua Ikatan Dai Indonesia atau Ikadi Kalbar, Ustaz Didik Nurharis menjelaskan soal tersebut.
Menurutnya, idealnya memang puasa sunnah di bulan Dzulhijjah atau puasa Dzulhijjah dikerjakan penuh.
Mulai dari tanggal 1 Dzulhijjah hingga 7 Dzulhijjah.
Lalu dilanjutkan puasa Tarwiyah di hari ke 8 Dzulhijjah.
Ditambah puasa Arafah di hari ke 9 Dzulhijjah, atau satu hari sebelum hari H hari raya Idul Adha.
Namun, bila tak bisa mengerjakan seluruhnya, puasa di beberapa hari pada tanggal-tanggal tersebut pun diperbolehkan.
Seperti misalnya hanya puasa Dzulhijjah di tanggal 7, 8 dan 9 Dzulhijjah.