Virus Corona di Kutim

Cermati Lonjakan Kasus Covid-19, Kadinkes Yakin Virus Corona Varian Delta Sudah Menyebar di Kuttim

Berbeda dengan daerah lain di Kaltim, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur belum mendapatkan informasi secara resmi mengenai adanya Virus Corona varian de

Penulis: Syifaul Mirfaqo |
TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO
Kepala Dinas Kesehatan dr Bahrani Hasanal tidak menampik tanda-tanda kehadiran mutasi virus Covid-19 varian delta sudah menyebar di Kutim. TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Berbeda dengan daerah lain di Kaltim, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur belum mendapatkan informasi secara resmi mengenai adanya Virus Corona varian delta di Kabupaten Kutai Timur.

Kendati demikian, Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur dr Bahrani Hasanal tidak menampik tanda-tanda kehadiran mutasi virus tersebut sudah menyebar di daerahnya.

Padahal, pihak Pemkab sudah mengirimkan sejumlah spesimen yang dicurigai merupakan mutasi virus Covid-19 yang berasal dari India tersebut sejak sebulan lalu.

"Memang kami sudah tidak melakukan pengiriman sampel yang dicurigai varian delta. Tapi belum ada jawaban," ujarnya saat dikonfirmasi via telpon, Rabu (21/7/2021).

Kendati demikian di samping ada atau tidaknya hasil laboratorium mengenai keberadaan virus Covid-19 varian delta di Kutai Timur, Pemkab berkesimpulan bahwa virus tersebut pasti sudah menyebar.

Baca juga: Situasi Pandemi di Kutim Masuk Level 3, Wacana Perpanjangan PPKM Mikro Mencuat

Menurutnya, secara logika virus ini sudah pasti menyebar setelah mencermati perkembangan penularan Covid-19 di Kutai Timur yang belakangan ini terjadi sangat masif.

"Kita sudah meyakini memang virus itu sudah menyebar dengan peningkatan yang begitu cepat. Tadinya 20 sampai 30 kasus per hari, naik menjadi 60 kemudian naik hingga sekarang sudah standarnya 150-an per hari," ucapnya pada TribunKaltim.co.

Bahkan, penularan Covid-19 yang belakangan ini terjadi di Kutai Timur dianalisa menjadi lebih ganas daripada penularan Covid-19 yang terjadi sebelumnya.

Jika penularan ini memang benar penularan virus yang telah bermutasi, dapat dipastikan karena peningkatannya sangat signifikan.

"Kalau lihat kondisinya begini, memang benar bahwa daya tular varian baru jauh lebih meningkat dibandingkan Covid-19 yang biasa," ucapnya.

Hal tersebut dibuktikan dengan kasus aktif harian di Kabupaten Kutai Timur yang mencapai ribuan kasus.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19 di Kutim, Satgas Gandeng Rumah Sakit Swasta

Ditambah lagi dengan kasus meninggal dunia yang meningkat tajam dengan jumlah 2 hingga 5 kasus per harinya.

Ia mengakui bahwa terjadi beberapa kasus di mana pasien Covid-19 di Kutai Timur harus meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit akibat ganasnya virus yang diduga varian delta tersebut.

Untuk itu, Bahrani Hasanal mengimbau kepada masyarakat untuk lebih ketat dalam penerapan protokol kesehatan dan mengikuti anjuran dari pemerintah daerah.

Salah satunya dengan menggalakkan pemakaian masker dua lapis dan membatasi mobilisasi yang sekiranya tidak perlu demi memutus mata rantai penularan Covid-19.

"Jangan mementingkan diri sendiri, kita harus lihat orang-orang di sekeliling kita dan turut menjaga mereka dengan disiplin protokol kesehatan," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved