Berita Nasional Terkini
Cari Obat Antivirus, Presiden Jokowi Datangi Apotek Sambil Membawa Kertas Kecil: Sudah Kosong Pak
Di tengah cuaca yang kurang mendukung, Jokowi mencari obat ke apotek Villa Duta, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, sekitar pukul 15.00 WIB
TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi kembali membuat warga terkejut.
Kali ini, aksi Jokowi mendatangi sebuah apotek, membuat petugas apotek terkejut.
Ternyata, kedatangan Jokowi ke apotek tersebut untuk mencari sebuah obat.
Namun, Presiden Jokowi dibuat kecewa karena obat yang dicarinya tidak tersedia.
Padahal, Presiden Jokowi datang ke apotek tersebut dengan membawa sebuah catatan obat disecarik kertas yang dibawanya.
Baca juga: Sedang Viral di WhatsApp Seruan Jokowi End Game, Polda Metro Jaya Bertindak Demi Cegah Kerumunan
Di tengah cuaca yang kurang mendukung, Jokowi mencari obat ke apotek Villa Duta, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, sekitar pukul 15.00 WIB.
Saat turun dari mobil, Presiden langsung mendatangi apotek.
Disana Presiden Joko Widodo mencari sejumlah obat yang akan dibelinya.
Namun rupanya sejumlah obat yang dicari Presiden Jokowi tersebut sedang habis.
Dari sebuah video berdurasi 35 detik yang tersebar di media sosial.
Baca juga: Di Mata Najwa, Tidak Kompaknya Menteri Jokowi Terbongkar, Presiden Minta Pramono Klarifikasi Menko
Tampak Presiden Jokowi mengenakan kemeja putih langsung menanyakan obat-obatan yang hendak dibelinya.
Apoteker yang melayani Jokowi saat itu langsung mengatakan, "Sudah kosong pak," tuturnya.
Diketahui, apoteker di apotek Villa Duta tersebut bernama Herli.

Dirinya mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo mencari sejumlah obat.
Daftar obat yang dicarinya tersebut ditulis dalam secarik kertas.
"Beliau mencari oseltamivir, gentromicyn, favipiravir, dan multiVitamin yang sekarang banyak dipakai orang terpapar Covid," katanya, seperti dilansir dari TribunnewsBogor.com berjudul Pergi ke Apotek Sambil Bawa Kertas, Jokowi Cari Obat Antivirus Tapi Tak Tersedia.
Herli mengatakan bahwa obat-obatan tersebut tidak ada tersedia.
Menurutnya sudah hampir satu bulan obat obatan tersebut tidak tersedia
"Kebetulan sekarang semuanya tidak ada, beliau hanya tanya itu aja," katanya.
Baca juga: Mata Najwa Semalam, Pramono Agung Sebut Jokowi Bisa Saja Susul Menterinya Minta Maaf
Mengetahui apa yang dicari tidak ada Presiden Joko Widodo pun membeli sejumlah Vitamin
"Iya belanja, Vitamin D, kebetulan Vitamin D1000 yang ada di sini jadi itu aja yang ada, sama Zegavit untuk penggantinya multiVitamin B, karena beliau tanya multiVitamin apa yang ada selain itu," ujarnya.
Setelah membeli Vitamin Presiden Joko Widodo pun langsung meninggalkan lokasi.
Herli mengatakan memang sejumlah obat saat ini susah didapat.
"Iya sekarang ini banyak resep obat Covid-19 yang orang cari, tapi kebetulan ketersediaan di kami sedang kosong karena memang terkendala dari distributornya tidak ada," katanya.
Baca juga: Fadli Zon Kritik Label Baru PPKM Darurat, Politisi Gerindra Sebut Pemerintah Jokowi Asal-Asalan
Obat Gratis
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperluas jangkauan penggunaan layanan Telemedicine di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Namun, penggunaan layanan Telemedicine ini baru menjangkau skala perkotaan.
Telemedicine mencakup layanan konsultasi dan pengiriman obat gratis bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.
Sebelumnya, layanan Telemedicine sudah diujicobakan di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Baca juga: Menteri Jokowi Minta Maaf, PPKM Darurat Jawa-Bali Belum Maksimal, Tengok Gaya Luhut dan Erick Thohir
Kini penggunaan layanan Telemedicine diperluas lagi, antara lain Karawang, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Yogyakarta, Kota Surabaya, Kota Malang, dan Kota Denpasar.
Adapun 11 platform Telemedicine di Indonesia yang bekerja sama dengan Kemenkes antara lain:
1. Halodoc
2. YesDok
3. Alodokter
4. Klik Dokter
5. SehatQ
6. Good Doctor
7. Klinikgo
8. Link Sehat
9. Milvik
10. Prosehat
11. Getwell.
Baca juga: LENGKAP Peraturan PPKM Darurat Terbaru, Perkembangan & Keputusan Presiden Jokowi, Sampai 25/26 Juli?
Cara Dapat Layanan
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, drg Widyawati MKM, mengatakan layanan Telemedicine ini gratis dimulai dari proses pengambilan dan pemeriksaan sampel di laboratorium.
“Untuk mendapatkan layanan ini, pasien harus melakukan tes PCR/Antigen di laboratorium yang telah terafiliasi dengan sistem New All Record (NAR) Kementerian Kesehatan,” ujarnya, dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, Kamis (22/7/2021).
Jika hasilnya positif dan laboratorium penyedia layanan test Covid-19 melaporkan data hasil pemeriksaan ke database Kementerian Kesehatan (NAR), maka pasien akan menerima pesan Whatsapp dari Kemenkes RI (dengan centang hijau) secara otomatis.
Namun, apabila tidak mendapatkan WhatsApp pemberitahuan, pasien bisa memeriksa NIK secara mandiri di laman https://isoman.kemkes.go.id.
Baca juga: HASIL EVALUASI PPKM Darurat: Simak Pengumuman Resmi Presiden Jokowi Lewat Link Live Streaming Ini
Setelah dapat WhatsApp pemberitahuan, pasien bisa melakukan konsultasi secara daring dengan dokter di salah satu dari 11 layanan telemedicine.
Caranya tekan link yang ada di pesan WA dari Kemenkes atau di link yang muncul saat pengecekan NIK mandiri di laman https://isoman.kemkes.go.id/panduan.
Lalu, memasukkan kode voucher supaya bisa konsultasi dan dapat paket obat gratis.
Sebelum berkonsultasi, pasien harus menginformasikan bahwa dirinya adalah pasien program Kemenkes.
Selesai konsultasi, dokter akan memberikan resep digital sesuai kondisi pasien.
Hanya pasien kategori isoman, yang akan mendapatkan obat dan Vitamin secara gratis. (*)