Berita Samarinda Terkini
Kronologi Ambulans Pembawa Pasien yang Ditolak Rumah Sakit Masuk Kantor Gubernur Kaltim
Berikut kronologis ambulans pembawa pasien yang mengaku ditolak oleh beberapa rumah sakit kemudian masuk ke kantor Gubernur Kalimantan Timur
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
Ke Rumah Sakit Atma Husada tanpa APD yang layak.
Baca juga: Terima Instruksi Mendagri Terbaru, Walikota Andi Harun Sebut Samarinda tak Jalankan PPKM Level 4
"Setelah sampai Alhamdulillah direspon baik oleh pihak keamanan dan medis disana," kata Kadir.
Dan sempat bercerita, akhirnya pihak keluarga merasa berterima kasih karena sudah dibantu.
Dari cerita sang ibu keluarga pasien, Kadir mengetahui bahwa hasil tes usap (swab) belumlah diketahui.
Namun pihak keluarga menyayangkan, mengapa anggota keluarganya ditolak dan tidak diperiksa terlebih dulu.
Baca juga: Pria Asal Gresik Ditemukan Meninggal di Hotel Samarinda, Polisi Beber Sedang Isolasi Mandiri
"Kalau tadi cerita (ibu itu) hasil swabnya belum keluar. Cuma jangan dikatakan langsung bahwa ini Covid-19. Karena kalau saya lihat kondisi beliau itu memang nafasnya sudah sesak. Cuma kami tidak tahu, kalau pihak keluarga maunya diperiksa dulu, jangan ditolak atau apapun," beber Kadir.
Tanggapan Pihak Keluarga
Siti Sumirah, warga Argamulya, Kota Samarinda ini, ialah pihak keluarga pasien yang geram karena ditolak rumah sakit saat membawa anggota keluarganya, dan video dia meluapkan kekesalansempat viral dibeberapa media sosial.
Saat ditemui TribunKaltim.co, dia mengungkapkan alasan mengapa membelokkan ambulans ke kantor Gubernur Kaltim.
"Itu rasa sakit hati saya karena lihat kakak saya ditelantarkan begitu saja. Tidak dilayani seperti layaknya pasien lainnya. Pasien lain dilayani kenapa kakak saya tidak," ucapnya saat ditemui TribunKaltim.co, Kamis (22/7/2021) petang.
Dia membeberkan saat ke RS Dirgahayu, RSUD IA Moeis, RS SMC, RS Bhakti Nugraha, RS Hermina kakaknya ditolak.
Baca juga: Skema Penyekatan PPKM Level IV di Samarinda Belum Ditentukan
Hanya RSUD AW Sjahranie yang belum sempat dia datangi.
"Alasan penolakan karena habis tidak ada tempat, serta oksigen tidak ada. Terus saya bilang saya bawa oksigen, mau berapa akan saya kasih. Tetapi mereka menolak bahkan tidak mau melihat pasiennya. Jadi mereka hanya bilang tidak ada," tegas Siti Sumirah.
Mengenai alasan mengapa ke kantor Gubernur Kaltim, Siti Sumirah mengaku hendak menemui Israan Noor agar melihat kondisi anggota keluarganya.
"Maksud saya kesana tadi untuk ditemukan kepada pak Gubernur biar lihat pasien ini seperti apa. Bisa-bisanya ditelantarkan begini dan jika tidak ditangani bisa mati di dalam perjalanan nanti, Itu saja," ucapnya.