Olimpiade

Eko Yuli Irawan Gagal Kunci Emas Pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2021, Simak Penyebabnya

Eko Yuli Irawan gagal kunci emas pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2021, kalah dari rivalnya asal Tiongkok.

VINCENZO PINTO / AFP
Eko Yuli Irawan sumbang medali bagi Indonesia dari angkat besi. Eko Yuli Irawan gagal kunci emas pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2021, kalah dari rivalnya asal Tiongkok. 

TRIBUNKALTIM.CO - Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan gagal kunci emas pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2021.

Atlet cabang olahraga angkat besi itu kalah dari rival bebuyutannya asal Tiongkok, Li Fabin.

Kendati demikian, hasil tersebut tetap jadi kebanggaan masyarakat Indonesia.

Lantaran Indonesia mampu menambah pundi-pundi medali di ajang Olimpiade Tokyo 2021.

Ya, Eko Yuli Irawan diganjar medali perak.

Sehingga membuat perolehan medali Indonesia bertambah menjadi dua buah.

Sebelumnya lifter putri asal Indonesia berhasil meraih medali perunggu.

Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Profil Eko Yuli, Peraih Medali Perak di Olimpiade Tokyo, Disebut Living Legend Cabor Angkat Besi

Dilansir Tribunnews.com dalam artikel berjudul Hasil Angkat Besi Olimpiade Tokyo: Eko Yuli Irawan Sumbang Medali Perak Bagi Indonesia, Eko Yuli Irawan sukses menambah perolehan medali Indonesia di Olimpiade Tokyo 2021 melalui cabor angkat besi.

Eko Yuli Irawan mengamankan medali perak pada cabor angkat besi kelas 61 kilogram pria, Minggu (25/7/2021).

Lifter Tim Merah Putih ini mencatatkan total angkatan 302 kilogram.

Lifter berusia 32 tahun itu mengawali langkah di angkatan snatch dengan cukup baik.

Ia mengangkat beban seberat 137 kilogram untuk mengawali angkatan di snatch.

Jumlah itu hanya disaingi oleh lifter asal Tiongkok yang sekaligus musuh bebuyutannya, Li Fabin.

Namun, perbedaan antara Eko dan Li terjadi pada angkatan snatch kedua dan ketiga.

Wakil Indonesia ini gagal ketika mengangkat beban seberat 141 kilogram.

Sebaliknya, Li berhasil mengangkat beban yang sama.

Baca juga: Detik-detik Eko Yuli Irawan Sumbang Medali Olimpiade Tokyo Bagi Indonesia, Lawan Musuh Bebuyutan

Beralih ke angkatan Clean & Jerk, Eko Yuli Irawan juga tampil apik.

Ia mengawali angkatannya di angka 165 kilogram.

Sementara, Li Fabin mengangkat 166 kilogram.

Lagi-lagi, perbedaan terjadi di angkatan kedua dan ketiga.

Li Fabin sukses mengangkat beban seberat 172 kilogram.

Sedangkan Eko gagal ketika mencoba mengangkat beban seberat 177 kilogram.

Alhasil secara total angkatan, Eko Yuli Irawan masih kalah oleh Li Fabin.

Eko memperoleh total angkatan seberat 312 kilogram.

Sedangkan Li Fabin dengan 313 kilogram.

Baca juga: Hasil Bulutangkis Olimpiade Tokyo, Sapu Bersih ala Gregoria, Anthony Ginting, dan Praveen/Melati

Dengan ini, Eko Yuli Irawan berhak atas tempat kedua dan mendapat medali perak.

Ia menambah pundi-pundi mendali Tim Merah Putih menjadi satu perak dan satu perunggu di Olimpiade Tokyo 2021.

Hasil Angkat Besi Kelas 61 Kilogram Putra

1. Li Fabin (Tiongkok) 313kg Emas

2. Eko Yuli Irawan (indonesia) 302kg Perak

3. Son Igor (Kazakhstan) 294kg Perunggu

Baca juga: LENGKAP Profil Atlet Angkat Besi Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, Ada Deni hingga Eko Yuli Irawan

Profil dan Biodata Eko Yuli Irawan

Eko Yuli Irawan lahir di Metro, Lampung, 24 Juli 1989 

Eko Yuli mulai mencoba-coba olahraga angkat besi saat berusia 12 tahun.

Eko Yuli menjajal angkat besi di sebuah gymnasium yang ada di dekat rumahnya.

Dari Lampung, Eko Yuli Irawan sempat hijrah ke Balikpapan, Kalimantan Timur.

Eko Yuli tercatat juga membela Kaltim di PON XVII yang digelar di Kaltim.

Deretan prestasi Eko Yuli Irawan seperti dikutip dari wikipedia

Nasional

- Medali emas PON XVII di Kaltim, 2008

Internasional

- Medali perak Olimpiade Tokyo kelas 61 kg total angkatan 302 kg

- Medali perak Olimpiade Musim Panas 2020, kelas 61 kg, total angkatan 302 kg.

- Medali perak Olimpiade Musim Panas 2016,

- Medali perunggu Olimpiade London 2012, kelas 62 kg, total angkatan 317 kg.

- Medali perunggu Olimpiade Beijing 2008, kelas 56 kg. dengan total angkatan 288 Kg.

- Medali perak kejuaraan Asia di Kanazawa, Jepang, di kelas 62 Kg.

- Medali emas Sea Games di Thailand, 2007

- Medali emas kejuaraan dunia yunior di Praha, Republik Ceko, 2007; sekaligus terpilih sebagai lifter terbaik pada ajang tersebut.

- Dua buah medali perunggu kejuaraan dunia 2007 di Chiang Mai, Thailand, di kelas 56 Kg.

- Peringkat 8 kejuaraan dunia tahun 2006 di Santo Domingo, Republik Dominika, kelas 56 Kg. dengan total angkatan 266 Kg.

- Medali Emas Asian Games 2018

- Medali Emas SEA Games 2019. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved