Virus Corona di Kutim
Jumlah Nakes di Kutai Timur Minim, Satgas Ajukan Permintaan Bantuan Sukarelawan ke Provinsi
Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Kutai Timur tengah berupaya mengantisipasi adanya peningkatan pasien di rumah sakit rujukan.
Penulis: Syifaul Mirfaqo |
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Kutai Timur tengah berupaya mengantisipasi adanya peningkatan pasien di rumah sakit rujukan.
Hal tersebut untuk memastikan ketersediaan layanan kesehatan di Kutai Timur memadai apabila peningkatan pasien Covid-19 terus meningkat.
Kendati demikian, terdapat persoalan yang menjadi perhatian Satgas daerah, yakni ketersediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) atau Tenaga Kesehatan (Nakes) di Kutai Timur yang belum memadai.
Atas persoalan ini, Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman mengajukan permintaan bantuan kepada Satgas Provinsi Kalimantan Timur saat mengikuti konferensi video bersama jajaran Danrem 0901/ASN dan Muspida Kaltim.
"Terkait dengan nakes, memang semua rumah sakit kita mengeluh tentang ini dari segala sisi. Tapi saya ingin menyampaikan mengenai ketersediaan tenaga kerja kesehatan kita yang kurang," ujarnya, Minggu (25/7/2021).
Baca juga: Satgas Covid-19 Kutim Akan Latihan Pemulasaraan di Setiap Desa, Jenazah Bisa Dimakamkan di Mana Saja
Kekurangan nakes ini terjadi di Kutai Timur karena banyak faktor yang salah satunya tumbangnya nakes akibat terpapar Covid-19.
Bahkan untuk dokter spesialis paru, Kutai Timur hanya memiliki satu orang dokter yang saat ini tengah menjalani isoman karena terpapar.
Untuk itu, Bupati Kutim mengusulkan agar provinsi menggandeng perguruan tinggi yang di dalamnya memiliki tenaga kesehatan untuk dilatih agar bisa dimanfaatkan tenaganya di daerah.
"Provinsi kita punya perguruan tinggi yang memiliki fakultas kedokteran, artinya ada mahasiswa kedokteran. Saya mengusulkan agar mohon mereka digandeng untuk memberikan tenaganya," ucapnya.
Insan kesehatan tersebut nantinya dapat direkrut secara sukarela atau bisa juga dengan proses inventarisir oleh provinsi guna menutupi kekurangan tenaga seperti di Kutai Timur.
Ardiansyah Sulaiman mengakui bahwa saat ini Kutai Timur sudah menyediakan berbagai kebutuhan bagi pasien Covid-19, namun hanya terkendala pada kurangnya nakes.
Tindakan antisipasi seperti penambahan tempat tidur rumah sakit, ruangan, kerja sama dengan pihak rumah sakit swasta untuk rujukan Covid-19 dan pengawasan terhadap ketersediaan obat-obatan telah dilakukan.
"Kita sudah siapkan berbagai kebutuhan untuk melayani pasien Covid-19, tetapi kita juga saat ini sudah kembang-kempis juga dengan ketersediaan sukarelawan kita yang ada ini," tuturnya. (*)