Virus Corona
Kisah Pilu 4 Bocah Kukar yang Ibu Bapaknya Meninggal Covid-19, Sang Anak Adzan di Makam Pakai APD
Kisah pilu empat bocah Kalimantan Timur (Kaltim) yang ibu bapaknya meninggal terpapar Covid-19 di Kutai Kartanegara (Kukar). Sang anak adzan di makam.
TRIBUNKALTIM.CO - Kabar duka sepasang suami sitri ( pasutri) jadi perhatian warga Kalimantan Timur baru-baru ini.
Sepasang pasutri di Kutai Kartanegara ( Kukar) diketahui meninggal terpapar Covid-19.
Mirisnya kedua pasien Covid-19 yang meninggal itu memiliki 4 anak yang masih berusia muda.
Paling muda berusia 4 tahun, sementara anak sulung berumur 17 tahun.
Keempat anak itu harus pasrah ditinggal kedua orang tuanya yang terpapar Covid-19.
Saat ini mereka masih belum memutuskan langkah ke depan sepeninggal orang tuanya.
Masih belum diketahui pasti bagaimana nasib mereka ke depan, apakah tinggal di rumah orang tua, atau melanjutkan hidup di tempat keluarganya di Kutai Kartanegara.
Simak kisah pilu empat bocah Kalimantan Timur ( Kaltim) yang ibu bapaknya meninggal terpapar Covid-19 di Kutai Kartanegara ( Kukar).
Sang anak pun sempat mengumandangkan adzan di pusara kedua orang tuanya sebelum dikebumikan di tempat pemulasaran Covid-19 Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Pendaftaran CPNS 2021 Kaltim Ditutup, Mau Lulus Tes CASN? Belajar Soal SKD TWK Lengkap Kunci Jawaban
Kabar duka cita, pasangan suami istri yakni Ali Yusni dan Deasy Setiawati di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur meninggal dunia beberapa hari yang lalu.
Meninggalnya pasangan suami istri atau pasutri itu, terjadi usai positif terpapar Virus Corona atau Covid-19 dan meninggalkan empat orang anak.
Pihak keluarga dari sang istri, tetap tegar dan komitmen untuk mengurus keempat anak yang ditinggalkan orangtuanya tersebut.
Kakak dari amarhumah Deasy Setiawati, Leo Nita, mengungkapkan.
Untuk pengasuhan keempat anak pasangan tersebut akan dilanjutkan oleh pihak keluarga.
“Kami sebagai saudaranya yang nanti akan mengurusi, karena anak-anak ini gak boeh dipisahkan, jadi tetap keluarga yang urus,” ungkap Nita, Senin (26/7/2021).

Dirinya menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada anak-anak tersebut.
"Yakni untuk memilih tempat tinggal, apakah ingin tetap di rumahnya, di rumah neneknya atau di rumah tante-tantenya," ungkapnya.
Baca juga: KABAR TERBARU BLT UMKM 2021, BPUM Tahap 3 Cair Akhir Juli? Login eform.bri.co.id/bpum/banpresbpum.id
Kalau keputusan anak-anak mau tinggal di rumahnya.
"Kita persilakan saja dan kita akan memantau perkembangannya,” ujarnya.
Namun, ucap dia, untuk sementara waktu keempat anak tersebut akan tinggal sementara di rumah neneknya dahulu, sampai kondisi benar-benar sudah membaik.
“Sementara tinggal disini dulu tempat neneknya, tapi mungkin nanti bisa saja tinggal di rumahnya," ujarnya.
"Tapi, tunggu kakaknya yang paling tua dulu, baru kita kompromikan,” tuturnya lagi.
Ia menambahkan, pihaknya mempersilakan jika kakak pertamanya ingin mengajak adik-adiknya untuk tinggal di rumahnya.
Hal itu, juga menurutnya baik.
Baca juga: Mahfud MD Bongkar Dalang Aksi Jokowi End Game, Pemerintah Anggap Hiburan Semata Bukan Tanpa Alasan
Pasalnya, dengan tinggal di rumahnya tersebut, kakak pertamanya dan adik-adiknya juga bisa melanjutkan usaha almarhumah ibunya, yakni membuka usaha loket pembayaran.
“Tapi anaknya bungsu itu, tinggal di tempat neneknya untuk dirawat, kan masih kecil,” pungkasnya.
Diketahui, pasangan suami istri tersebut meninggalkan empat orang anak.
Di antaranya, Arya (17), Arga (13), Abra (8), dan Ayra (4).
Bahkan, Arga yang merupakan anak keduanya, sempat melakukan azan kepada jenazah ibunya.
Dilakukan saat proses pemakaman berlangsung dengan menggunakan Alat Pelindung Diri medis lengkap.
Baca juga: SOSOK Ahmad Sofyan Terduga Provokator Aksi Jokowi End Game Sempat Kurban Kambing Sebelum jadi Buron
Sebagai informasi, ayah Arga yakni Ali Yusni (46) yang merupakan ASN di BPKAD Kutai Kartanegara ini meninggal dunia lebih dulu dari sang istri.
Ali Yusni meninggal dunia pada Kamis 22 Juli 2021 lalu.
Kemudian disusul sang istri yakni Deasy Setiawati (38) yang meninggal dunia dua hari kemudian, tepatnya pada Sabtu 24 Juli 2021 kemarin.
Adzan di Makam Orang Tua
Belum hilang dari ingatan warga Kaltim, bocah Vino di Kutai Barat (Kubar) yang ditinggal pergi kedua orangtuanya karena terpapar covid-19.
Baru-baru ini warga Kaltim kembali digegerkan dengan beredarnya video di media sosial terkait kasus yang hampir sama seperti yang dialami Vino.
Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) beredar video yang menayangkan AR, anak kedua dari pasangan Ali Yusni dan Deasy Setiawati tengah mengazankan salah satu orangtuanya yang meninggal yakni ibunya akibat covid-19.
Dalam video itu, AR nampak mengumandangkan azan di makam ibunya dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap saat proses pemakaman.
Diketahui, ayah AR, Ali Yusni yang merupakan ASN di BPKAD Kukar ini meninggal dunia lebih dulu dari sang istri.
Baca juga: Simpati Nikita Mirzani pada Vino, Bocah Yatim Piatu di Kubar, Nyai: Kita Ketemu Sebentar Lagi
Ali Yusni meninggal dunia pada Kamis, (22/7/2021) lalu, kemudian disusul sang istri meninggal dunia dua hari kemudian, tepatnya pada Sabtu (24/7/2021) kemarin.
Keluarga tersebut tinggal di kawasan Gunung Belah, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kukar.
Dikabarkan, AR yang merupakan anak kedua dari pasangan suami istri tersebut hadir pada saat proses pemakaman ibunya.
Sementara kakak dan dua saudaranya yang lain tengah melakukan isolasi di wisma atlet Tenggarong Seberang.
Baca juga: Susi Pudjiastuti Iba Lihat Bocah Vino Isman Sendiri Tanpa Orangtua: Andai Dekat Saya Bisa Memeluknya
Tak hanya itu, kabar duka itu juga disampaikan langsung pemerintah Kabupaten Kukar melalui akun facebook resmi pemkab Kukar.
Bupati Kukar Edi Damansyah melalui akun facebook resmi Pemkab Kukar mengucapkan bela sungkawa dan duka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Ali Yusni Bin Zailani AW yang merupakan ASN Bidang Anggaran pada BPKAD Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Semoga almarhum Husnul Khotimah, diampuni segala dosa dan diterima segala amal kebajikannya. Serta keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan kesabaran. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin,” pungkasnya. (*)