Virus Corona

Kondisi Terkini Vino Bocah Yatim Piatu Selesai Jalani Isoman, Pemkab Kubar Beri Palayanan Maksimal

Pada Minggu (25/7/2021), Vino telah selesai menjalani isolasi mandiri dengan status orang tanpa gejala (OTG) di rumah almarhum orangtuanya.

Editor: Ikbal Nurkarim
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL MARSYAFI
Alviano Dafa Raharjo alias Vino telah selesai menjalani isolasi mandiri di rumahnya dan bersiap untuk pulang ke kampung halaman dalam waktu dekat. TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL MARSYAFI 

TRIBUNKALTIM.CO - Alviano Dafa Raharjo alias Vino si bocah yatim piatu berusia 10 tahun mendapat banyak perhatian baik dari kalangan pejabat maupun selebriti Tanah Air.

Ia menjadi yatim piatu setelah ayah dan ibunya meninggal karena terpapar Covid-19.

Kedua orangtua Vino meninggal pada Selasa lalu (20/7/2021) di Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar (HIS) Kutai Barat

Kini, bocah kelas tiga SD di kampung Linggang Purworejo, Kabupaten Kutai Barat , Kalimantan Timur itu menjalani isolasi mandiri seorang diri di rumahnya.

Baca juga: Donasi Terus Mengalir buat Bocah Yatim Piatu Vino, Dapat Simpati dari Kalangan Pejabat dan Selebriti

Vino kehilangan orangtuanya yang sakit karena Covid-19 Belum lama ini.

Ia pun harus hidup sebatang kara di rumah ayahnya, dalam kondisi harus isolasi mandiri pasca ditinggal orangtuanya.

Kisah sedih kehidupan bocah Vino ini pun menuai perhatian banyak kalangan tak terkecuali beberapa public figure dan juga kalangan pejabat.

Usai mnejalani isolasi mandiri begini kabar terbaru Vino.

Pada Minggu (25/7/2021), Vino telah selesai menjalani isolasi mandiri dengan status orang tanpa gejala (OTG) di rumah almarhum orangtuanya di RT 04, Kampung Linggang Purworejo, Kecamatan Tering, Kurtai Barat.

Selanjutnya, Vino akan berangkat ke kampung halamannya bersama pamannya dalam waktu dekat.

Di sana Vino akan tinggal bersama eyangnya. 

Baca juga: Bupati Kubar Instruksikan Dinkes, Disdik dan Dinsos Berikan Pelayanan Maksimal buat Vino

Vino saat berjemur di teras rumahnya yang terletak di RT 04 Kampung Purworejo, Kecamatan Tering, Kutai Barat, Jumat (23/7/2021).
Vino saat berjemur di teras rumahnya yang terletak di RT 04 Kampung Purworejo, Kecamatan Tering, Kutai Barat, Jumat (23/7/2021). (TRIBUNKALTIM/FEBRIAWAN)

Pemerintah Kabupaten Kutai Barat terus mengawal kondisi perkembangan bocah yatim piatu yang hidup sebatang kara di Kutai Barat usai kedua orangtuanya meninggal hampir bersamaan akibat terpapar Covid-19. 

Untuk memastikan kondisi Vino dalam keadaan baik-baik saja, Bupati Kubar FX Yapan menginstruksikan jajarannya, yakni Dinas Kesehatan, Dinas Sosial hingga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Barat agar memberikan pelayanan maksimal kepada Vino.

“Kondisi Vino sudah mulai membaik, cuma mungkin dia belum menerima kematian orangtuanya. Nah ini yang perlu kita dampingi. Makanya saya minta Kadis Pendidikan, melalui guru-guru sekolahnya untuk memberi hiburan agar dia bisa menerima kondisi saat ini, jangan sampai dia stres," ujar FX Yapan, Minggu (25/7).

Politisi PDIP itu juga mengaku saat pertama kali menerima laporan bahwa orangtua Vino meninggal, ia langsung mengirim utusan ke rumah duka.

Namun setelah berkonsultasi dengan pihak keluarga, ternyata bocah malang yang masih duduk bangku SD kelas tiga itu memilih kembali ke kampung halamannya di Sragen, Jawa Tengah.

“Dia katanya mau mengikuti eyangnya di Jawa. Tapi perhatian tetap kita berikan,” tutur FX Yapan. 

Baca juga: Bupati Kubar FX Yapan Janji akan Biayai Pendidikan Vino hingga Perguruan Tinggi

Kronologi ayah dan ibu Vino dinyatakan positif Covid-19

Diberitakan sebelumnya kisah keluarga perantauan asal Sragen, Jawa Tengah ini berawal sekira tiga pekan lalu.

Margono, paman Vino menuturkan, saat itu, adiknya Kino mengalami sakit.

Keluarga menduga, dia menderita tipes dan diberi obat karena Kino pernah menderita penyakit itu.

Awalnya, keluarga pun tak mengira jika Kino terpapar Covid-19.

Sebab, pada 29 Juni 2021, lanjut Margono, adiknya sudah ikut vaksin dosis pertama, sehingga diduga kondisi itu hanya efek vaksin.

Meski kondisinya kurang fit, Kino tetap berjualan pentol keliling dan kehujanan.

Setelah pulang ke rumah, pada hari itu kondisi sakit Kino makin memburuk.

"Makan muntah, makan muntah. Sudah diperiksa medis dan diberi obat, tapi enggak kunjung sembuh," ungkap Margono.

Baca juga: Susi Pudjiastuti Iba Lihat Bocah Vino Isman Sendiri Tanpa Orangtua: Andai Dekat Saya Bisa Memeluknya

Karena kondisinya terus melemah, akhirnya Kino dibawa ke rumah sakit terdekat, dengan rencana akan dirawatinapkan.

"Tapi, setelah di rumah sakit diperiksa hasil swab positif (Covid-19) tepat 11 Juli. Oleh petugas medis, diberi obat, vitamin, suruh isolasi di rumah," katanya.

Setelah tahu suami positif Covid-19, sang istri, Lina yang sedang hamil lima bulan langsung menjalani tes swab PCR di Puskesmas.

Oleh pihak puskesmas, Lina disarankan isolasi di Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar, meski belum keluar hasil pemeriksaan PCR-nya.

Alasannya, agar mendapat pendampingan dokter kandungan untuk menjaga kesehatan bayi karena berisiko.

Baca juga: Simpati Nikita Mirzani pada Vino, Bocah Yatim Piatu di Kubar, Nyai: Kita Ketemu Sebentar Lagi

Namun, kondisi Lina yang memiliki riwayat asma terus memburuk.

Sementara Kino yang awalnya dirawat di rumah kondisinya juga menurun hingga harus dilarikan ke RS.

"Di rumah suaminya juga makin drop. Akhirnya dijemput pihak Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar biar perawatan di sana," ujar Margono.

Kemudian, Vino juga menjalani pemeriksaan dan dinyatakan positif, hanya isolasi di rumah karena tak bergejala.

"Di saat itulah mereka terpisah. Vino di rumah, ayah dan ibunya di rumah sakit hingga meninggal. Ibunya meninggal 19 Juli, ayahnya 20 Juli," bebernya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved