Virus Corona

Obat dan Vitamin yang Direkomendasikan Dokter untuk Pasien Covid-19 saat Isoman

Selama isoman di rumah asupan nutrisi juga harus diperhatikan.Termasuk obat dan vitamin yang harus disediakan ketika berada di rumah.    

hellosehat.com via Tribunnews
Ilustrasi obat-obatan, berikut obat dan vitamin yang yang direkomendasikan saat isolasi mandiri di rumah 

TRBUNKALTIM.CO - Lonjakan kasus Covid-19 membuat fasilitas kesehatan dipenuhi pasien.

Kondisi ini membuat pasien tanpa gejala atau gejala ringan dianjurkan melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Selama isoman di rumah asupan nutrisi juga harus diperhatikan.

Termasuk obat dan vitamin yang harus disediakan ketika berada di rumah.    

Umumnya pasien Covid-19 dengan gejala ringan ataupun tanpa gejala dapat sembuh dengan sendirinya.

Oleh karenanya, meraka hanya butuh melakukan isolasi mandiri dengan tetap menjaga imun atau kekebalan tubuh.

Hanya saja ketika mendapati perburukan kondisi harus segera dibawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.

Baca juga: 2 Tanda Bahaya Pasien Isoman Harus Segera ke Rumah Sakit Sebelum Kondisinya Fatal

Selama melaksanakan masa isolasi mandiri di rumah, pasien Covid-19 harus mendapatkan asupan makanan yang sehat dan seimbang untuk memulihkan kondisinya dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Di sisi lain, ada obat dan vitamin yang disarankan oleh ahli medis untuk pasien Covid-19, terutama untuk pasien tanpa gejala dan bergejala ringan.

Melansir Kompas.com Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc SpP(K), dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dari Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan bahwa pasien Covid-19 tidak boleh mengonsumsi obat yang tidak disarankan oleh dokter.

Dalam webinar bertajuk “Isolasi Mandiri Pasien Covid”, Jumat, 2 Juli 2021, dr. Erlina pun menyarankan obat atau suplemen yang perlu diminum pasien Covid-19.

“Jika tidak ada gejala, cukup vitamin C, vitamin D, dan obat penyakit penyerta, jika memilikinya,” ujar dr. Erlina.

Menyimpan obat-obatan untuk gejala ringan Covid-19, seperti paracetamol untuk demam, juga dianjurkan oleh dr. Erlina.

Setiap orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 diharapkan untuk tetap tenang dan memikirkan secara jernih mengenai langkah-langkah penanganan yang harus dilakukan.

Selalu ikuti saran dari ahli medis atau dokter untuk obat atau suplemen yang perlu dikonsumsi pasien Covid-19.

Segera melakukan isolasi mandiri adalah langkah awal yang tepat untuk dilakukan oleh pasien Covid-19.

Menurut dr. Erlina, isolasi mandiri adalah me time yang harus dimanfaatkan dengan berbagai aktivitas yang menyenangkan.

Olahraga teratur, istirahat cukup, melengkapi kebutuhan nutrisi, dan makan yang cukup adalah beberapa hal yang perlu dilakukan selama isolasi mandiri.

Selengkapnya, berikut adalah hal-hal yang dilakukan saat isolasi mandiri di rumah, menurut dr. Erlina.

1. Buka jendela kamar agar sinar matahari masuk dan ada sirkulasi udara

2. Berjemur selama 10-15 menit pada pukul 10.00-13.00 siang

3. Pakai masker saat bertemu dengan orang lain di rumah

4. Rajin cuci tangan

5. Olahraga ringan secara rutin, yakni 3-5 kali seminggu

6. Makan dengan gizi yang seimbang

7. Cuci pakaian kotor secara terpisah

8. Bersihkan kamar

9. Gunakan alat makan sendiri

10. Periksa suhu tubuh secara berkala

11. Periksa saturasi oksigen secara berkala

12. Tidur di kamar pribadi yang terpisah dari anggota keluarga lain

Baca juga: Jangan Sepelekan Batuk, Kenali Gejala Virus Corona Sudah Sampai Paru-paru, Fatal Buat Pasien Isoman

6 obat yang tak boleh dikonsumsi saat isoman

Ada sejumlah obat yang tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi saat menjalani masa isolasi mandiri.

Bahkan, jika hal tersebut dilanggar, bisa berakibat fatal bagi masyarakat yang menjalani isolasi mandiri.

Perlu diperhatikan bahwa pasien Covid-19 tidak boleh mengonsumsi obat-obatan yang tidak disarankan oleh dokter.

Pasalnya, saat ini banyak informasi yang beredar di jagat maya yang menyebarkan resep obat untuk pasien Covid-19 tanpa sumber yang dapat dipercaya.

Oleh sebab itu, jika terkonfirmasi positif terpapar Virus Corona, langkah pertama yang dilakukan adalah sebisa mungkin tidak panik agar dapat melakukan penanganan yang tepat.

Jangan melakukan pengobatan sendiri dan selalu ikuti saran dari dokter agar masa pemulihan dari Covid-19 berjalan dengan baik.

Sebagai informasi untuk pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolais mandiri, berikut adalah daftar obat yang tidak boleh digunakan pasien Covid-19, sebagaimana diberitakan Kompas.com, 16 Juli 2021:

1. Antibiotik tanpa resep dokter

Para ahli dan World Health Organization ( WHO) menegaskan agar semua pasien Covid-19 tidak mudah termakan informasi-informasi di media sosial.

Salah satunya adalah informasi yang menyebut bahwa antibiotik bisa digunakan untuk mengobati Covid-19.

“Jangan melakukan pengobatan sendiri dengan antibiotik. Covid-19 dpat disebabkan oleh virus. Antibiotik tidak berdampak pada virus,” papar WHO, seperti dilansir dari Kompas.com.

2. Hidroksiklorokuin

Selanjutnya, obat yang tidak boleh untuk pasien Covid-19 adalah hidroksiklorokuin, yakni obat yang digunkan untuk menceegah dan mengobati penyakit malaria.

Awalnya, hidroksiklorokuin dipercaya berpotensi mengobati pasien Covid-19.

Namun berdasarkan laporan risetnya, hidroksiklorokuin tidak menunjukkan efek positif terhadap pasien Covid-19.

3. Lopinavir

Lopinavir merupakan kombinasi obat antivirus yang digunakan untuk obat pendukung dalam menangani infeksi HIV.

Ilmuwan Inggris dari Universitas Oxford melakukan uji coba pada bula Juni 2021.

Hasil awalnya menunjukkan bahwa lopinavir tidak menunjukkan manfaat dalam menurunkan risiko kematian pada pasien Covid-19.

4. Ivermectin

Merujuk pada daftar obat yang mengantongi izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ivermectin tidak termasuk di dalamnya.

Diberitakan oleh Kompas.com 2 Juli 2021, Kepala BPOM, Penny K Lukito mengatakan bahwa ivermectin tergolong obat keras yang tidak bisa dibeli tanpa resep dokter.

Selain itu, WHO juga menyarankan agar pengobatan pasien Covid-19 dengan ivermectin hanya dilakukan dalam uji klinis.

5. Remdesivir

Selanjutnya, obat yang tidak boleh digunakan pasien Covid-19 adalah remdesivir.

WHO belum menghimpun bukti yang kuat untuk menggunakan remdesivir sebagai obat Covid-19.

Meski demikian, covifor remdesivir telah meengantongi EUA dari BPOM dalam perawatan pasien Covid-19.

Baca juga: 2 Gejala Bahaya Pasien Covid-19 yang Isoman Harus Segera Dibawa ke Rumah Sakit

6. Steroid

Salah satu jenis steroid yang disebut-sebut mampu mengobati Covid-19 adalah deksametason.

WHO tidak menyarankan pengobatan sendiri menggunakan steroid.

Pasalnya, penggunaan yang berlebihan akan menimbulkan masalah serius dan bisa mengancam nyawa. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved