Berita Nasional Terkini
Alasan Anies Baswedan Marah Besar ke Penjahat yang Dibekuk Polda Metro Jaya, Permintaan ke Kapolda
Alasan Anies Baswedan marah besar ke penjahat yang dibekuk Polda Metro Jaya, permintaan ke Kapolda
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernu DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menunjukkan kemarahannya di masa pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Anies Baswedan marah kepada petinggi perusahaan yang memaksa pekerjanya masuk di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat.
Terbaru, Anies Baswedan kembali marah terhadap pelaku kejahatan yang dibekuk jajaran Polda Metro Jaya.
Anies Baswedan bahkan meminta langsung kepada Kapolda Irjen Fadil Imran untuk menampilkan wajah-wajah penjahat tersebut ke publik.
Anies Baswedan menilai kejahatan yang dilakukan oknum tersebut termasuk kejahatan kemanusiaan.
Karena berbuat curang dengan tujuan mengeruk untung di masa PPKM level 4.
Diketahui, Jakarta menjadi provinsi dengan lonjakan kasus Covid-19 cukup tinggi.
Baca juga: Anies Baswedan Marah Besar, Desak Kapolda Pajang Wajah Pelaku Kejahatan Ini, Memalukan Anak Cucu
Bahkan, kasus harian Virus Corona di Jakarta sempat berada di atas 10 ribu.
Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul Anies dan Kapolda Metro Murka Ada Tabung Oksigen yang Dijual dengan Harga Fantastis, di tengah pandemi Covid-19 yang kondisinya serba sulit, masih ada pihak-pihak yang mencari keuntungan untuk diri sendiri.
Satu di antaranya ada temuan pedagang yang menjual tabung oksigen dengan harga yang sangat fantastis, jauh dari harga normal.
Hal ini langsung direspon oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengutuk keras oknum-oknum yang mencari keuntungan di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini dikatakan Anies Baswedan saat menerima bantuan ratusan tabung oksigen hasil sitaan polisi di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Anies Baswedan menyebut, hal ini bertolak belakang dengan sikap kemanusiaan yang diperjuangkan oleh para tenaga kesehatan.
"Mereka (para nakes) adalah pahlawan-pahlawan di dalam pandemi ini.
Tapi di sisi lain kita menyaksikan orang-orang yang memanfaatkan momentum untuk mencari untung," ucapnya, Selasa (17/7/2021).
Bahkan, orang nomor satu di DKI Jakarta ini menyebut oknum-oknum tersebut sebagai penjahat kemanusian.
Pasalnya, mereka justru memanfaatkan kesulitan yang dialami masyarakat di masa pandemi Covid-19 untuk mencari keuntungan sepihak.
"Kita menyaksikan pahlawan kemanusiaan dan hari ini juga ada penjahat kemanusian.
Orang-orang yang mencari keuntungan dengan cara-cara ilegal di saat ribuan orang sedang membutuhkan," ujarnya.
Sebagai informasi, tabung oksigen yang diberikan oleh pihak kepolisian ini merupakan barang bukti kasus impor ilegal yang dilakukan dua tersangka yang kini sudah diamankan polisi.
Keduanya nekat melakukan impor ilegal dan menjualnya dua kali lipat dari harga pasar demi meraup keuntungan di tengah meningkatnya permintaan oksigen sejak Juni 2021 lalu.
"Alhamdulillah Polda Metro Jaya bertindak cepat menuntaskan dan ini pesan kepada semua, jangan sekali-kali menjadi penjahat kemanusiaan di saat kita sedang berjuang melawan pandemi Covid-19," kata Anies Baswedan.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun meminta pihak kepolisian memunculkan wajah-wajah oknum yang mencari keuntungan di tengah pandemi ini.
"Biar mereka sadar bahwa tindakan ini memalukan sampai anak cucu nanti. Saya berharap bagi semuanya jangan diulang," tuturnya.
"Kalau petugas medis dan keamanan itu kebanggaan keluarga, tapi kalo penyelundup ini memalukan bukan hanya keluarganya, tetapi bagi kita semua," tambahnya.
Baca juga: Ribuan Warga Jakarta Meninggal Saat Isoman, Anies Baswedan Bongkar Penyebab Sekaligus Solusinya
Polda Metro Jaya Janji Tindak Tegas
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran murka terhadap oknum pedagang tabung oksigen yang menjual ke masyarakat seharga fantastis atau tidak masuk akal.
Menurut Fadil, oknum pedagang tersebut telah melakukan kejahatan terhadap masyarakat.
Ditambah sedang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat pandemi Covid-19.
"Mereka melakukan kejahatan, ya kami akan tindak tegas tanpa pandang bulu," tegas Fadil, saat acara penyerahan 138 tabung oksigen kepada Dinas Kesehatan DKI Jakarta, di kawasan Monas, Selasa (27/7/2021).
"Apalagi ada oknum yang sengaja menyalahgunakan wewenangnya dalam proses importasi, proses distribusi pasti akan kami lakukan penegakan hukum," lanjut Fadil.
Penyerahan tabung oksigen tersebut, menurut Fadil, merupakan hal bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan.
"Mudah-mudahan bermanfaat. Ke depan kami terus mengawal ketersediaan obat di apotek-apotek, agar semuanya bisa berjalan dengan lancar," ujar Fadil.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah pun mengapresiasi polisi atas pemberian tabung oksigen tersebut.
"Kami menyampaikan apresiasi dan terimakasih telah berinisiatif memanfaatkan barang-barang yang ditemukan ini.
Sehingga bisa berguna bagi masyarakat di Jakarta yang sedang menderita Covid-19," kata Anies, pada kesempatan yang sama.
Ratusan tabung oksigen tersebut, kata Anies, akan didistribusikan ke rumah sakit di Jakarta.
Baca juga: Reaksi Anies Lihat Fotonya Dijadikan Meme Makan di Warteg Cuma 20 Menit: Waktu Sisa 9 Menit 8 Detik
Barang Bukti Dimanfaatkan untuk Covid-19
Diketahui, Polres Metro Jakarta Pusat telah menyerahkan barang bukti 138 tabung oksigen kepada Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Selasa (27/7/2021).
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Hengki Haryadi, mengatakan 138 tabung oksigen tersebut merupakan barang bukti dari hasil penjualan oknum pedagang.
Ratusan tabung oksigen tersebut merupakan tindaklanjut dari penyidikan kepolisian.
Penyerahan ratusan tabung oksigen ini disaksikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.
"Kami menyerahkan 138 tabung dari berbagai ukuran," kata Hengki, di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (27/7/2021).
Hengki menjelaskan, tindakan ini bertujuan memberi syok terapi kepada oknum-oknum pedagang tabung oksigen yang harganya tak wajar
"Kami mengirimkan pesan kepada mereka yang berusaha dan tetap bermain di tengah situasi pendemi ini melakukan kejahatan," tegas Hengki.
"Di Jakarta pusat ini kita punya posko gabungan, yaitu posko gabungan forum komunikasi pimpinan kota. Termasuk didalamnya criminal justice system," lanjut Hengki. (*)