Berita Nasional Terkini

Anies Baswedan Klaim Jakarta Sudah Lewati Situasi Genting Pandemi Covid-19, Cek Data Terbarunya

Anies Baswedan klaim Jakarta sudah lewati situasi genting pandemi Covid-19, cek data terbarunya

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Lusius Genik/Trbunnews.com
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berada di Kantor PMI DKI Jakarta, Senin (14/6/2021).Anies Baswedan menyebut Jakarta sudah berhasil lalui situasi genting pandemi Covid-19 

TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan kabar gembira terkait situasi pandemi Covid-19 di Ibu Kota.

Menurut Anies Baswedan, Jakarta kini sudah keluar dari situasi genting.

Sebelumnya, kasus harian Virus Corona di Jakarta sempat menyentuh angka lebih dari 10 ribu kasus per hari.

Anies Baswedan juga membeberkan situasi beberapa RS yang sudah tampak lengang.

Tak ada lagi antrean masuk UGD, juga tak ada lagi pemandangan pasien Covid-19 di rawat di lorong RS.

Sebelumnya, Jakarta dikabarkan menjadi provinsi dengan kasus kematian pasien isolasi mandiri tertinggi.

Hal ini tak lepas dari penuhnya kapasitas pasien di semua RS.

Baca juga: Alasan Anies Baswedan Marah Besar ke Penjahat yang Dibekuk Polda Metro Jaya, Permintaan ke Kapolda

Dilansir dari Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim Jakarta telah berhasil keluar dari situasi genting pandemi Covid-19.

Pasalnya, keterisian Instalasi Gawat Darurat (IDG) di berbagai rumah sakit di Jakarta telah berkurang signifikan dibanding bulan lalu.

“Kondisi di rumah sakit kini semakin terkendali karena kapasitas tempat tidur isolasi IGD hingga ICU tersedia,” ujar Anies Baswedan melalui akun Instagramnya, Senin (26/7/2021).

Anies Baswedan mengaku sudah mengunjungi dua rumah sakit, yakni RSUD Budhi Asih dan RSKD Duren Sawit, dan keduanya menunjukkan situasi yang membaik.

Situasi pada Senin pagi itu di RSKD Duren Sawit, kata Anies, berbeda dibanding ketika dirinya mengunjungi rumah sakit tersebut satu bulan yang lalu.

“Saat itu RS begitu penuh, bahkan selasar depan IGD pun dipenuhi oleh pasien yg antre masuk ke dalam IGD, kamar rawat inap dan ICU.

Kini, selasar IGD itu sudah kosong, pasien dapat langsung masuk ke IGD.

Situasi ini serupa di begitu banyak RSUD di Jakarta”.

Anies mengajak warga Jakarta untuk melanjutkan momentum perbaikan ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Masyarakat diminta untuk tidak mengendorkan protokol kesehatan karena berpotensi untuk meningkatkan kasus kembali.

“Tetap jaga prokes kapan pun dan di mana pun, serta kurangi mobilitas yang tidak perlu,” tegasnya.

Anies Baswedan juga mengimbau warga yang belum melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk segera divaksin karena vaksinasi bisa menurunkan risiko mengalami gejala berat Covid-19, termasuk risiko kematian.

Baca juga: Ribuan Warga Jakarta Meninggal Saat Isoman, Anies Baswedan Bongkar Penyebab Sekaligus Solusinya

Data Terbaru Covid-19 Jakarta

Data corona.jakarta.go.id menunjukkan bahwa pertambahan aksus Covid-19 di Jakarta masih relatif tinggi dibandingkan dengan gelombang pertama Covid-19 pada awal tahun lalu.

Jakarta mencatatkan sebanyak 5.525 kasus harian pada Rabu kemarin.

Angka ini meningkat dari 2.662 kasus pada Senin dan 3.567 kasus pada Selasa.

Sementara, penambahan kasus tertinggi pada puncak gelombang pertama di tanggal 7 Februari lalu adalah 4.213 kasus.

Ini lebih rendah dari penambahan kasus di hari Rabu kemarin.

Oleh sebab itu, warga Jakarta tetap harus waspada dan memperketat protokol kesehatan karena penyebaran Virus Corona di tengah masyarakat masih terbilang tinggi.

Secara keseluruhan hingga Rabu kemarin, Jakarta mencatatkan total 804.027 kasus terkonfrimasi Covid-19.

Sebanyak 35.217 di antaranya merupakan kasus aktif yang kini membutuhkan perawatan ataupun isolasi mandiri.

Sebanyak 757.122 kasus dinyatakan sembuh, dan 11.688 sisanya meninggal dunia.

Marah ke Penjahat Kemanusiaan

Dilansir dari Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengecam oknum-oknum yang mencari keuntungan di tengah pandemi Covid-19.

Salah satunya adalah pelaku kejahatan terkait kasus importir tabung oksigen dan modus memalsukan jenis barang.

Anies Baswedan bahkan menyebut oknum-oknum tersebut sebagai penjahat kemanusiaan.

"Ini adalah penjahat kemanusiaan, orang-orang yang mencari keuntungan dengan cara-cara illegal di tengah orang-orang membutuhkan,” kata Anies Baswedan dilansir dari Kompas TV, Selasa (27/7/2021).

Oleh karena itu, Anies Baswedan tak keberatan jika polisi mempublikasikan wajah oknum-oknum yang mencari keuntungan di tengah pandemi Covid-19.

Permintaan tersebut langsung disampaikan di hadapan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

"Kalau perlu ini pelaku dipampangkan Pak Kapolda.

Biar mereka sadar, bahwa tindakan ini memalukan anak cucu nanti," ujar Anies Baswedan.

"Kalau petugas medis, petugas keamanan menjadi kebanggaan bagi keluarganya.

Tapi, penyelundup-penyelundup ini memalukan bukan bagi keluarganya tapi bagi kita semua," lanjutnya.

Seperti diketahui, sebanyak 138 tabung oksigen diserahkan polisi ke Pemprov DKI Jakarta.

Tabung oksigen tersebut berasal dari sitaan barang bukti pengungkapan kasus importasi dengan modus memalsukan jenis barang oleh Polres Metro Jakarta Pusat.

Dari 166 tabung oksigen yang disita, sebanyak 138 tabung oksigen telah dinyatakan layak untuk digunakan di fasilitas kesehatan, berdasarkan penelitian dari Kementerian Kesehatan.

Melalui lelang yang dilakukan, BNI bersedia membayar ratusan tabung oksigen berukuran satu meter kubik tersebut untuk selanjutnya disumbangkan ke Pemprov DKI Jakarta.

Pemprov DKI akan segera menyalurkan 138 tabung oksigen itu ke Puskesmas di Ibu Kota.

Anies Baswedan menjelaskan, sebagian besar rumah sakit di Jakarta sudah menggunakan tabung oksigen dengan instalasi permanen.

Baca juga: Reaksi Anies Lihat Fotonya Dijadikan Meme Makan di Warteg Cuma 20 Menit: Waktu Sisa 9 Menit 8 Detik

Oleh karenanya, ratusan tabung oksigen tersebut akan dimanfaatkan di tempat fasilitas kesehatan yang memiliki instalasi oksigen non permanen, seperti di Puskesmas.

Melalui lelang yang dilakukan, BNI bersedia membayar ratusan tabung oksigen berukuran satu meter kubik tersebut untuk selanjutnya disumbangkan ke Pemprov DKI Jakarta.

Pemprov DKI akan segera menyalurkan 138 tabung oksigen itu ke Puskesmas di Ibu Kota.

Anies Baswedan menjelaskan, sebagian besar rumah sakit di Jakarta sudah menggunakan tabung oksigen dengan instalasi permanen.

Oleh karenanya, ratusan tabung oksigen tersebut akan dimanfaatkan di tempat fasilitas kesehatan yang memiliki instalasi oksigen non permanen, seperti di Puskesmas. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved