Virus Corona di Kukar

Bocah di Kukar yang Ditinggal Kedua Orangtua Akibat Covid Sampaikan Cita-citanya kepada Jokowi

Jokowi melakukan video call dengan Arga (13) salah satu putra dari Ali Yusni dan Deasy Setiawati  yang meninggal setelah terinfeksi Virus Corona

TribunKaltim.co/Aris Joni
Arga, anak kedua dari pasangan suami istri di Tenggarong yang meninggal dunia usai positif Covid-19 saat ditelepon Presidne Jokowi, dalam kesempatan itu Jokowi sempat menanyakan cita-cita Arga 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menelepon langsung  salah satu bocah di Kutai Kartanegara (Kukar) yang ditinggal kedua orangtuanya karena Covid-19.

Dalam kesemepatan itu Jokowi melakukan video call dengan Arga (13) salah satu putra dari Ali Yusni dan Deasy Setiawati  yang meninggal setelah terinfeksi Virus Corona.

Dalam kesempatan itu Jokowi menanyakan cita-cita dari Arga.

Jokowi juga menanyakan apa saja yang dibutuhkan oleh Arga untuk mencapai cita-citanya itu. 

Arga juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan perhatian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sudah menghubungi langsung melalui video call pada Rabu (28/7/2021) pagi.

“Terima kasih biayanya untuk kami dan terima kasih juga perhatiannya pak Presiden,” singkatnya.

Baca juga: Varian Delta Plus Teridentifikasi di Indonesia, Apa Perbedaan Gejala dengan Covid-19 Varian Delta?

Saat menerima video call dari Presiden Jokowi, Arga, nampak santai dan tidak kaku berkomunikasi dengan orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Dalam video call itu, Presiden Jokowi juga menanyakan kepada Arga.

"Apakah kakak dan satu adiknya juga sempat terpapar Covid-19?"

Dan dijawab dan dibenarkan oleh Arga bahwa Kakak dan satu adiknya juga terkena Covid-19.

Namun saat ini sudah sembuh.

“Iya pak, tapi sudah sembuh,” sahut Arga.

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga menanyakan cita-cita Arga dan dijawab Arga bahwa ia ingin menjadi polisi.

Namun, saat Presiden Jokowi menanyakan apa saja keperluan yang diinginkan, Arga, nampak bingung untuk menjawabnya.

“Mau jadi polisi pak,” pungkas Arga.

Diketahui, Presiden Jokowi memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 25 juta kepada anak pasutri tersebut melalui rekening anaknya langsung.

Disamping itu, anak-anak pautri tersebut juga mendapat bantuan Rp 10 juta di luar bantuan presiden.

Sehingga total bantuan uang tunai yang ia terima sekitar Rp 35 juta.

Tak hanya itu, selain mendapat bantuan uang tunai, Arga, juga mendapatkan bantuan sepeda dari Bupati Kukar, Edi Damansyah.

Dan adiknya yang bungsu mendapatkan boneka. 

Baca juga: Kutai Barat Zona Merah Covid-19 Lagi, Kantor Kemenag Kubar Berlakukan WFH dan WFO

Bupati Kukar sebut sebuah kehormatan

Bupati Kukar Edi Damansyah menyampaikan bahwa hari ini, Rabu (28/7/2021) pihaknya mendapat suatu kehormatan yang sangat spesial.

Edi mengisahkan, orang nomor satu di Indonesia, Presiden Jokowi menghubungi langsung anak-anak dari almarhum Ali Yusni dan almarhumah Deasy Setiawati yang meninggal dunia akibat covid-19 di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Bupati Kukar, Edi Damansyah mengatakan, Presiden Jokowi menghubungi langsung guna menanyakan keadaan anak-anak tersebut sekaligus menyerahkan kiriman bantuan kepada anak-anak tersebut.

“Tadi juga pak Presiden menyampaikan bantuan secara khusus untuk anak-anak almarhum dan almarhumah, tadi sudah dicek dan sudah masuk lewat Bank Kaltimtara,” ujarnya. Rabu (28/7/2021).

Dia juga mengimbau para dermawan agar dapat bersama-sama membantu putra dan putri almarhum Ali Yusni demi kebersamaan yang lebih baik.

“Mudahan keluarga juga diberi ketabahan, agar anak-anak ini tetap tegar karena dirawat oleh nenek dan keluarganya,” tuturnya.

Edi menambahkan, pemkab Kukar juga telah memberikan bantuan biaya pendidikan kepada empat anak tersebut sampai pada perguruan tinggi.

“Ada juga bantuan sepeda dari kami, karena tagline ada kami, satu sepeda sejuta sahabat,” pungkasnya.

Orangtua meninggal setelah terkena Covid-19

Sepasang pasutri di Kutai Kartanegara ( Kukar) diketahui meninggal terpapar Covid-19.

Mirisnya kedua pasien Covid-19 yang meninggal itu memiliki 4 anak yang masih berusia muda. 

Paling muda berusia 4 tahun, sementara anak sulung berumur 17 tahun.

Keempat anak itu harus pasrah ditinggal kedua orang tuanya yang terpapar Covid-19.

Saat ini mereka masih belum memutuskan langkah ke depan sepeninggal orang tuanya.

Masih belum diketahui pasti bagaimana nasib mereka ke depan, apakah tinggal di rumah orang tua, atau melanjutkan hidup di tempat keluarganya di Kutai Kartanegara.

Sang anak pun sempat mengumandangkan adzan di pusara kedua orang tuanya sebelum dikebumikan di tempat pemulasaran Covid-19 Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Kabar duka cita, pasangan suami istri yakni Ali Yusni dan Deasy Setiawati di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur meninggal dunia beberapa hari yang lalu.

Meninggalnya pasangan suami istri atau pasutri itu, terjadi usai positif terpapar Virus Corona atau Covid-19 dan meninggalkan empat orang anak.

Pihak keluarga dari sang istri, tetap tegar dan komitmen untuk mengurus keempat anak yang ditinggalkan orangtuanya tersebut.

Kakak dari amarhumah Deasy Setiawati, Leo Nita, mengungkapkan.

Untuk pengasuhan keempat anak pasangan tersebut akan dilanjutkan oleh pihak keluarga.

“Kami sebagai saudaranya yang nanti akan mengurusi, karena anak-anak ini gak boeh dipisahkan, jadi tetap keluarga yang urus,” ungkap Nita, Senin (26/7/2021).

Dirinya menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada anak-anak tersebut.

"Yakni untuk memilih tempat tinggal, apakah ingin tetap di rumahnya, di rumah neneknya atau di rumah tante-tantenya," ungkapnya.

Kalau keputusan anak-anak mau tinggal di rumahnya.

"Kita persilakan saja dan kita akan memantau perkembangannya,” ujarnya.

Namun, ucap dia, untuk sementara waktu keempat anak tersebut akan tinggal sementara di rumah neneknya dahulu, sampai kondisi benar-benar sudah membaik.

“Sementara tinggal disini dulu tempat neneknya, tapi mungkin nanti bisa saja tinggal di rumahnya," ujarnya.

"Tapi, tunggu kakaknya yang paling tua dulu, baru kita kompromikan,” tuturnya lagi.

Ia menambahkan, pihaknya mempersilakan jika kakak pertamanya ingin mengajak adik-adiknya untuk tinggal di rumahnya.

Hal itu, juga menurutnya baik.

Pasalnya, dengan tinggal di rumahnya tersebut, kakak pertamanya dan adik-adiknya juga bisa melanjutkan usaha almarhumah ibunya, yakni membuka usaha loket pembayaran.

“Tapi anaknya bungsu itu, tinggal di tempat neneknya untuk dirawat, kan masih kecil,” pungkasnya.

Diketahui, pasangan suami istri tersebut meninggalkan empat orang anak.

Di antaranya, Arya (17), Arga (13), Abra (8), dan Ayra (4).

Bahkan, Arga yang merupakan anak keduanya, sempat melakukan azan kepada jenazah ibunya.

Dilakukan saat proses pemakaman berlangsung dengan menggunakan Alat Pelindung Diri medis lengkap.

Sebagai informasi, ayah Arga yakni Ali Yusni (46) yang merupakan ASN di BPKAD Kutai Kartanegara ini meninggal dunia lebih dulu dari sang istri.

Ali Yusni meninggal dunia pada Kamis 22 Juli 2021 lalu.

Kemudian disusul sang istri yakni Deasy Setiawati (38) yang meninggal dunia dua hari kemudian, tepatnya pada Sabtu 24 Juli 2021 kemarin.

Baca juga: Dua Bocah di Samarinda Kehilangan Kedua Orangtua karena Covid-19, Sang Ibu Tulis Pesan Terakhir

Adzan di Makam Orangtua

Beredar video yang menayangkan AR, anak kedua dari pasangan Ali Yusni dan Deasy Setiawati tengah mengazankan salah satu orangtuanya yang meninggal yakni ibunya akibat covid-19.

Dalam video itu, AR nampak mengumandangkan azan di makam ibunya dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap saat proses pemakaman.

Diketahui, ayah AR, Ali Yusni yang merupakan ASN di BPKAD Kukar ini meninggal dunia lebih dulu dari sang istri.

Ali Yusni meninggal dunia pada Kamis, (22/7/2021) lalu, kemudian disusul sang istri meninggal dunia dua hari kemudian, tepatnya pada Sabtu (24/7/2021) kemarin.

Keluarga tersebut tinggal di kawasan Gunung Belah, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kukar.

Dikabarkan, AR yang merupakan anak kedua dari pasangan suami istri tersebut hadir pada saat proses pemakaman ibunya.

Sementara kakak dan dua saudaranya yang lain tengah melakukan isolasi di wisma atlet Tenggarong Seberang.

Tak hanya itu, kabar duka itu juga disampaikan langsung pemerintah Kabupaten Kukar melalui akun facebook resmi pemkab Kukar.

Bupati Kukar Edi Damansyah melalui akun facebook resmi Pemkab Kukar mengucapkan bela sungkawa dan duka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Ali Yusni Bin Zailani AW yang merupakan ASN Bidang Anggaran pada BPKAD Kabupaten Kutai Kartanegara.

“Semoga almarhum Husnul Khotimah, diampuni segala dosa dan diterima segala amal kebajikannya.

Serta keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan kesabaran. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin,” pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved