Mata Najwa

Curhat Nakes di Mata Najwa, Insentif Bakal Dipotong 90 Persen Padahal Sudah Nunggak Hampir Setahun

Nakes yang disembunyikan identitasnya itu mengatakan ada pemberitaan yang menyebut insentif nakes akan dipotong hingga 90 persen.

Editor: Ikbal Nurkarim
(YouTube Najwa Shihab)
Presenter Najwa Shihab (kanan) dan tenaga kesehatan rumah sakit di Nganjuk Jawa Timur (kiri) dalam acara Mata Najwa, Rabu (28/7/2021). 

TRIBUNKALTIM.CO - Tayangan Mata Najwa kembali hadir menemani pemirsa, pada Rabu (28/7/2021) malam.

Presenter kondang tanah air, Najwa Shihab bakal membahas seputar polemik dan ironi yang terjadi di tengah pandemi Covid-19.

Acara Mata Najwa yang tayang di Trans7 malam ini mengusung tema Ironi Hari-Hari Ini.

Ironi terkait tenaga kesehatan, proses pemulasaran jenazah, karantina dan aturan terbaru PPKM yang diterbitkan pemerintah bakal jadi bahan obrolan di acara Mata Najwa malam ini.

Dalam tanyangan tersebut Tenaga Kesehatan (nakes) di rumah sakit Nganjuk, Jawa Timur, membeberkan kisruh pembayaran insentif.

Baca juga: LIVE TRANS 7 Mata Najwa Malam Ini: Tema Ironi Hari-Hari Ini Singgung Aturan Makan di Tempat 20 Menit

Dilansir TribunWow.com dengan judul artikel Reaksi Najwa saat Nakes Sebut Insentif Dipotong 90 Persen, padahal Sudah Nunggak Hampir Setahun, nakes yang disembunyikan identitasnya itu mengatakan ada pemberitaan yang menyebut insentif nakes akan dipotong hingga 90 persen.

Padahal, kata dia, insentif itu diterimanya terakhir pada Agustus 2020 lalu.

Sejak September 2021 hingga Juli 2021, para nakes tak mendapat sepeser pun insentif dari pemerintah.

Hal itu diungkapkannya dalam acara Mata Najwa, Rabu (28/7/2021).

"Untuk rumah sakit swasta justru sudah dibayarkan sampai 2021," katanya.

"Memang kan dari pusat langsung ditransfer ke rekening nakes masing-masing."

"Kita juga sudah ada perwakilan yang menanyakan ke Plt Bupati untuk kejelasan insentif kita."

Ia lantas menyinggung soal rencana pemotongan insentif nakes.

Baca juga: Jadwal Acara TV Hari ini Rabu 28 Juli 2021, Trans 7 Ada Mata Najwa dan Ikatan Cinta di RCTI

Najwa Shihab memersilakan Dokter Tompi membawa acara Mata Najwa
Najwa Shihab memersilakan Dokter Tompi membawa acara Mata Najwa (Capture YouTube Mata Najwa)

Di hadapan presenter Najwa Shihab, nakes itu menyebut insentif bagi nakes di Nganjuk rencananya bakal dipotong 90 persen.

Padahal, kata dia, nakes sudah hampir satu tahun tak menerima insentif.

"Untuk insentif itu rencananya ada pemotongan," ujarnya.

"Yang seharusnya dokter spesialis dapatnya Rp 15 juta per bulan sesuai Permenkes, dokter umum Rp 10 juta perbulan, untuk perawat atau bidan Rp 7,5 juta per bulan, untuk nakes lainnya Rp 5 juta per bulan."

"Itu dipotong sampai 90 persen, dokter spesialis cuma dapat Rp 1,5 juta per bulan, dokter umum Rp 1 juta perbulan, untuk perawat Rp 750 per bulan, nakes lain Rp 500 ribu per bulan."

Mendengar ucapan nakes tersebut, Najwa Shihab sempat menggelengkan kepala karena heran.

"Dipotongnya 90 persen? Anda juga punya dokumen keputusan bupati menyangkut hal itu ya?," kata Najwa Shihab sembari tertawa tipis dan menggelengkan kepala.

Nakes tersebut mengaku heran dengan alasan Pemerintah Kabupaten Nganjuk memotong insentif nakes hingga 90 persen.

Baca juga: Curhat di Mata Najwa, Ini Permintaan Asep ke Pemerintah Soal PPKM Darurat: Rp 100 Ribu Saja Sulit

Katanya, insentif 2020 pun ikut dipotong.

Ia mengaku bingung dengan informasi tersebut.

"Rencananya yang 2020 ikut dipotong sesuai 2021, disamakan," bebernya.

"Kami bingung karena 2020 kan dari pusat kenapa di-cut? Kenapa kalau ada peraturan baru kenapa disamakan yang 2021?"

"Kita dapat informasi sudah acc untuk September sampai Desember sudah ada nominalnya."

"Kan anggarannya sudah ada, kenapa hak kita enggak dibayarkan?"

Insentif Nunggak Sejak Agustus 2020

Dalam kesempatan yang sama, sebelumnya nakes yang tak disebutkan namanya itu mengaku belum menerima insentif sejak September 2020 hingga Juli 2021.

Terakhir, ia menyebut mendapat insentif terakhir pada Agustus tahun lalu.

Di hadapan presenter Najwa Shihab, nakes tersebut mengaku sudah berupaya menanyakan insentifnya ke sejumlah pihak terkait.

Baca juga: SEDANG BERLANGSUNG Mata Najwa Live Trans7, Pakar Kebijakan Publik Beberkan Kunci Penangan Covid-19

Sayangnya, tak ada satu pun yang memberikan jawaban yang jelas.

"Terakhir kali kami para nekas mendapat insentif Agustus 2020," ucapnya.

"Dapatnya ada yang utuh, ada yang tidak, sesuai dengan kerjanya."

"Artinya jumlah pasien kan 2020 tidak sebanyak tahun ini."

Setelah Agustus 2020, nakes tersebut tak lagi menerima insentif.

Untuk memerjuangkan haknya, nakes sudah berupaya menanyakan pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Namun, nakes tersebut justru diminta menanyakan ke pihak lain terkait insentif yang harusnya ia dapat.

"Belum dapat sama sekali setelah itu (Agustus 2020)," ujarnya.

"Kita sudah konfirmasi Halo Kemenkes, kita laporan masalah insentif kita."

"Jawaban dari sana disuruh konfirmasi ke Dinas Kesehatan, tapi tidak ada jawaban."

"Dari Dinas Kesehatan pun dikembalikan ke manajemen rumah sakit sudah mendaftarkan untuk pengajuan belum."

"Kita tanya ke manajemen rumah sakit juga dikembalikan lagi ke Dinas Kesehatan," sambungnya.

Nakes yang disamarkan identitasnya itu mengaku sudah kebingungan menanyakan insentif.

Baca juga: Mata Najwa Malam Ini, Masyarakat Diminta Bersabar Situasi Sedang Darurat

Ia mengaku kecewa karena insentif yang sudah menjadi haknya tak kunjung dibayarkan.

"Intinya kita belum dapat kepastian jawaban soal insentif September (2020) sampai Juli (2021)," katanya.

"Jadi kita bingung tanya ke mana lagi, itu kan hak kita."

"Kita sudah melakukan kewajiban merawar pasien dengan segala risikonya."

"Tapi kenapa hak kita enggak dibayarkan? Kita kan punya keluarga di rumah," tandasnya. (*)

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved