Virus Corona di Bulungan
Puskesmas Tanjung Selor Beber Pasokan Obat dalam Pandemi Covid-19 Aman
Keteresediaan obat-obatan di Puskesmas Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Keteresediaan obat-obatan di Puskesmas Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, masih dalam katagori aman.
Menurut Kepala Puskesmas Tanjung Selor, dr Lutfi Abdul Latif, stok obat khususnya untuk pasien Covid-19 yang bergejala.
"Obat kita aman saja, stoknya aman saja," kata Kepala Puskesmas Tanjung Selor, dr Lutfi Abdul Latif, Kamis (29/7/2021).
Tak hanya obat, pihaknya mengaku stok vitamin juga masih dalam kondisi aman.
Baca juga: RSUD di Tanjung Selor Hampir Penuh, Pemkab Bulungan Siapkan Puskesmas jadi Penyangga
Ia menjelaskan, bila pasien Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri atau isoman.
Maka akan diberikan bantuan berupa obat dan vitamin dari puskesmas.
Bantuan untuk asupan 5 hari itu, diberikan bagi pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri dengan gejala Covid-19 ringan.
"Kalau ada yang Isoman yang butuh obat kita antarkan," ujarnya.

"Biasa itu mereka butuh vitamin B Complex B1 B6 B12, Vitamin C dengan Zinc," terangnya.
"Biasanya minimal kita berikan untuk konsumsi 5 hari," ujarnya.
"Kalau mereka masih bergejala kita tambah lagi, tergantung dari tingkat gejalanya," tambahnya.
Baca juga: Imbas Pandemi Covid-19 Bagi Pedagang Sapi di Tanjung Selor, Penjualan Sepi
Adapun bagi pasien yang mengalami perburukan saat menjalani isoman, pihaknya tidak lagi mengantarkan asupan obat atau vitamin.
Melainkan merujuk pasien tersebut pada fasilitas kesehatan.
Seperti Pos Karantina atau RSUD Soemarno Sastroatmodjo untuk penanganan lebih lanjut.
"Kita lakukan pemantauan dengan telepon," katanya.
Baca juga: Jelang Pembelajaran Tatap Muka pada Juli, Guru SMAN 1 Tanjung Selor Mulai Divaksin Covid-19
Kalau alami perburukan kami sediakan ambulans lalu nanti diantar ke karantina atau rumah sakit.
"Jadi kalau gejalanya berat itu tidak boleh di rumah, bagaimana caranya kita bawa ke rumah sakit," tuturnya. (*)