Aplikasi
WhatsApp dan Telegram tak Ingin Disalahkan soal Spyware Pegasus, Apa Aplikasi Chat yang Lebih Aman?
Soal spyware Pegasus, WhatsApp dan Telegram tak disalahkan. Adakah aplikasi chatting yang lebih aman dari peretasan?
Salah satu contohnya adalah kasus peretasan iPhone milik bos Amazon, Jeff Bezos tahun 2020 lalu.
iPhone milik Bezos dikabarkan terinfeksi spyware Pegasus setelah mendapat kiriman file media yang diduga berasal dari Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman.
Catchcart mengatakan, Apple seharusnya angkat bicara terkait ancaman Pegasus sebagaimana yang dilakukan Microsoft.
"Tidak cukup hanya mengatakan kepada pengguna mereka untuk tidak kahwatir dengan hal ini. Tidak cukup sekadar mengatakan bahwa 'oh ini cuma ribuan atau puluhan ribu korban'," kata Catchcart.
"Jika ini (Pegasus) 'menginfeksi' jurnalis di seluruh dunia, ini juga akan berdampak pada pembela hak asasi manusia di seluruh dunia, hal itu akan mempengaruhi kita semua.
Dan jika ponsel seseorang tidak aman, artinya ponsel semua orang juga tidak aman," imbuhnya.
Hal senada dilontarkan pendiri Telegram, Pavel Durov. Tidak cuma Apple, Durov juga menuding Google ikut acuh tak acuh dengan skandal Pegasus.
"Alat ini (Pegasus) bisa meretas perangkat iOS dan Android apapun dan tidak ada cara untuk melindungi perangkatmu dari ancaman ini.
Tak peduli aplikasi apa yang Anda pakai, karena sistem dibobol di level yang paling dalam," jelas Durov.
Durov kemudian menghubungkan dengan informasi yang diungkap Edward Snowden pada 2013 lalu, yang mengatakan bahwa Apple dan Google adalah bagian dari program pengintaian global, yang artinya perusahaan-perusahaan ini harus memasang backdoor di sistem operasi mobile mereka. "
Backdoor ini biasanya menyamar sebagai bug keamanan, memungkinkan agen Amerika Serikat untuk mengakses informasi di smartphone manapun di dunia," kata Durov, menjelaskan pernyataan Snowden beberapa tahun silam.
NSO Group sebelumnya berkelit, mengatakan bahwa mereka hanya menjual software Pegasus ke pemerintah atau lembaga kemanan yang sah.
Tapi menurut Durov, hal itu bukanlah jaminan. "Semua orang bisa mengeksploitasinya," kata Durov.
Celah Keamanan WhatsApp
Pemerhati keamanan siber Yerry Niko Borang membenarkan bahwa WhatsApp memang menjadi salah satu celah potensial bagi Pegasus untuk meretas data milik seseorang, demikian dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.