Berita Nasional Terkini
Pengamat Bocorkan Tidak Kompaknya Kabinet Jokowi Tangani Covid-19, Singgung Hubungan Presiden & PDIP
Pengamat bocorkan tidak kompaknya Kabinet Jokowi tangani Covid-19, singgung hubungan Presiden & PDIP
TRIBUNKALTIM.CO - Penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia menuai sorotan dari dalam dan luar negeri.
Internal Pemerintah yang dipimpin Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dinilai tak satu suara dalam menerapkan berbagai kebijakan terkait pandemi.
Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio pun membocorkan sederet indikasi tak harmonisnya kabinet Jokowi dalam menangani pandemi.
Hendri Satrio juga menyinggung hubungan Jokowi dengan PDIP.
Diketahui, Indonesia sempat kewalahan menangani lonjakan kasus Covid-19 yang penularannya mencapai angka 50 ribu kasus per hari.
Baca juga: Anies Baswedan Sukses Lampaui Target Jokowi, Belum Agustus, 7,5 Juta Warga Jakarta Vaksin Covid-19
Jokowi menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat untuk mengendalikan penularan.
Belakangan, PPKM Darurat berganti nama menjadi PPKM level 4.
Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul Pengamat Beberkan Indikasi Ketidakkompakan Kabinet Jokowi dalam Penanganan Covid-19, Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menyebut terjadi drama serta indikasi ketidakkompakan pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19.
Menurut Hendri, suka atau tidak suka dan mau atau tidak mau, persepsi masyarakat juga tergelitik bagaimana pemerintah melakukan penanggulangan Covid-19.
Misalnya, kata Hendri, bagaimana Presiden Jokowi menunjuk pentolan Partai Golkar yakni Luhut Binsar Panjaitan dan Airlangga Hartarto ditunjuk sebagai koordinator penanganan pandemi.
Hal itu disampaikan Hendri Satrio dalam diskusi Polemik Trijaya yang bertajuk 'Ekonomi Politik Pandemi', Sabtu (31/7/2021).
"Sehingga persepsi masyarakat sedang ada perenggangan atau perpecahan Pak Jokowi dengan PDIP.
Karena yang dipilih dua-duanya orang Golkar," kata Hendri.
Hendri juga menyoroti soal kejadian yang dianggapnya lucu dalam kabinet.
Yakni, peryataan Menko PMK Muhadjir Effendy yang secara mengejutkan membocorkan hasil ratas terkait kebijakan perpanjangan PPKM Darurat hingga akhir Juli 2021.