Berita Kubar Terkini
Sungai Kedang Pahu di Kubar Diduga Tercemar Limbah, Warga Diimbau Tak Mengonsumsinya
Sungai Kedang Pahu di Kecamatan Damai Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur diduga tercemar oleh limbah dan lumpur yang membuat kondisinya semakin k
Penulis: Zainul |
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Sungai Kedang Pahu di Kecamatan Damai Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur diduga tercemar oleh limbah dan lumpur yang membuat kondisinya semakin keruh dan berbau.
Akibatnya, warga sekitar mengeluh lantaran air sungai tersebut menjadi salah satu sumber kebutuhan air mereka sehari-hari.
Para warga terpaksa tidak bisa memanfaatkan aliran Sungai Kedang Pahu yang selama ini digunakan untuk aktivitas sehari-hari.
Bukan hanya untuk mandi dan mencuci, bahkan intake PDAM yang ada di wilayah tersebut juga terpaksa dimatikan sementara waktu.
Karena Sungai Kedang Pahu tersebut diduga telah tercemar oleh limbah.
Baca juga: Sungai di Malinau Kaltara Tercemar, Tim Investigasi Selidiki Kebocoran Limbah Tambang Batubara
Melihat langsung apa yang terjadi di aliran sungai tersebut, Camat Damai, Fransisco mengimbau kepada masyarakat Damai khususnya yang tinggal di sekitaran Sungai Kedang Pahu agar tidak menggunakan atau mengonsumsi air sungai untuk sementara waktu.
"Saat ini air PDAM dimatikan karena sangat bahaya untuk dikonsumsi. Di aliran sungai, terlihat ikan sudah pada mabuk dan timbul di atas sungai. Bahkan beberapa warga sempat mengalami gatal-gatal," ungkap Fransisco, Jumat (30/7).
Dirinya menjelaskan, menurut keterangan dari warga, kejadian ini sudah dua kali terjadi dalam waktu dua bulan terakhir.
Aliran sungai sangat keruh dan bercampur lumpur, diduga akibat limbah dari perusahaan perkebunan atau tambang yang berada di hulu sungai.
“Sebulan yang lalu itu ada laporan warga, asal limbah itu keluar dari Sungai Nyahing anak dari Sungai Kedang Pahu ini. Dan kali ini terjadi lagi. Memang ada dua perusahaan yang beroperasi di anak sungai tersebut, ada kemungkinan dari sana," jelasnya.
Terpisah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kubar yang menerima laporan tersebut saat ini tengah mempersiapkan pemeriksaan mengenai dugaan tercemarnya Sungai Kedang Pahu.
Selain itu, saat akan mengambil sampel air untuk diperiksa, diharapkan bisa disaksikan oleh camat dan pemerintah kampung setempat. Sekaligus melakukan penyusuran sungai agar diketahui asal limbah tersebut.
"Kami akan secepatnya turun ke lapangan," kata Kepala DLH Kubar Ali Sadikin.
Sementara itu, warga yang selama ini mengandalkan aliran Sungai Kedang Pahu pun terpaksa membeli air bersih dari penjual yang melayani ke rumah-rumah.
Hal tersebut dilakukan karena sejak Rabu (28/7) lalu, aliran sungai sudah sangat parah.