Breaking News

Resensi Buku

Resensi Buku Jejak Cinta di Papua, Kisah Perjuangan Polri Wujudkan Tanah Mutiara Hitam Sejahtera

Jejak Cinta di Papua, potret perjalanan Binmas Noken Satgas Nemangkawi 2018-2019. Buku yang ditulis oleh Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto dan Kristin

Editor: Budi Susilo
HO/GRAMEDIA
COVER BUKU - Potret masyarakat Papua dari buku Jejak Cinta Di Papua, Rabu (4/8/2021). Buku ini tersedia di toko-toko buku seperti Toko Buku Gramedia.  

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Jejak Cinta di Papua, potret perjalanan Binmas Noken Satgas Nemangkawi 2018-2019. Buku yang ditulis oleh Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto dan Kristin Samah tersebut mengangkat pesan moral Katakan Tanpa Kata-kata (Say No Word).

Eko Rudi Sudarto pada saat ini adalah WaKapolda Papua dan sebagian hidupnya diabdikan di tanah Papua. Sementara, Kristin Samah adalah penulis buku sekaligus wartawan senior yang pernah berkarya di Suara Pembaruan dan Sinar Harapan.

Buku ini bercerita mengenai suka duka perjalanan Polri melalui Binmas Noken Satgas Nemangkawi yang mencintai masyarakat Papua meski berhadapan dengan berbagai tantangan dan ancaman.

Nemangkawi adalah nama asli dari Puncak Jaya, Pegunungan Tengah, Papua. Kata Noken digunakan untuk menjelaskan spirit Polri dalam mengadakan komunikasi dan pendekatan hubungan dengan masyarakat Papua yang berpijak pada kearifan lokal.

Baca juga: Membangun Papua, Jangan Jalan Sendiri

Pemilihan nama Noken yang merupakan tas tradisional Papua tersebut, bermakna bahwa Binmas adalah tempat untuk menampung segala aspirasi, usulan, keluhan dan permasalahan yang kemudian akan dicarikan solusinya.

Cinta kepada Papua perlu pemahaman mendalam. Papua adalah satu-satunya tempat di dunia di mana dua peradaban, yakni zaman purba dan zaman nirkabel bertemu. Zaman purba ditandai dengan kehidupan honai, penggunaan kapak batu, panah, tombak dan tradisi bakar batu.

Jangan heran jika suatu hari melihat orang mengenakan koteka tetapi pergi ke pasar dengan membawa handphone untuk berkomunikasi.

Kegiatan Binmas Noken merupakan pendekatan lunak oleh Polri yang mengedepankan dialog, membantu peningkatan pendidikan, mewujudkan kesejahteraan serta peningkatkan pemahaman berbangsa dan bernegara.

Hal ini membuat Binmas Noken rela menyatakan cintanya dengan cara membantu mengurus ayam, babi, kambing, beternak lebah untuk diambil madunya, melatih anak-anak Tae Kwon Do, membantu trauma healing bagi anak-anak dan perempuan Papua serta program Polisi pi ajar.

Baca juga: Ada Pasukan Malaikat di Papua

Buku yang terdiri dari 41 bab ini berisi rangkuman mengenai perjalanan dan pengalaman Binmas Noken dalam mewujudkan cintanya.

Terbagi atas empat episode, yaitu Menapaki Jalan Cinta, Dari Gajah Turun Ke Hati, Pahit Manis Kopi Papua dan Menyusuri Jalan Cinta, buku ini ingin menunjukan bahwa cara mencintai masyakarat Pegunungan Tengah harus berangkat dari hati yang tulus.

Diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, buku ini memuat perjuangan cinta sejati Polri terhadap masyarakat Papua yang tidak akan pernah mati. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved