Tahun Baru Islam

Puasa Muharram Paling Mulia Setelah Ramadhan, Inilah Bacaan Niat, Jadwal Pelaksanaan & Keutamaanya

Puasa Muharram adalah puasa yang hukumnya sunnah dan hanya bisa dikerjakan di bulan Muharram

freepik.com
Puasa Muharram merupakan puasa paling mulia setelah puasa di bulan Ramadhan. Inilah bacaan niat, jadwal dan keutamaanya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Puasa Muharram adalah puasa yang hukumnya sunnah dan hanya bisa dikerjakan di bulan Muharram.

Puasa Muharram bahkan merupakan puasa yang paling bagus dikerjakan setelah puasa di bulan Ramadhan

Puasa Muharram jadi salah satu ibadah bagi umat Muslim di bulan Muharram.

Mengerjakan puasa Muharram sangat dianjurkan bagi seluruh Umat Muslim.

Lalu, bagaimana penjelasan, serta tata cara dan niat menjalankan puasa Muharram.

Baca juga: LENGKAP KUMPULAN GAMBAR, Bingkai/Twibbon 1 Muharram 1443 H Ucapan Menyambut Tahun Baru Islam 2021

Simak penjelasan berikut ini:

Dalil tentang puasa Muharram

1. Puasa di Bulan Haram

Bulan Muharram adalah satu di antara bulan haram atau bulan yang dimuliakan Allah SWT.

Dalilnya bisa dilihat dalam Al Quran Surah at-Taubah, 9 ayat 36.

Adapun empat bulan tersebut yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab dijelaskan dalam Hadits Riwayat At-Tirmidzi.

Satu di antara amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan di empat bulan ini adalah Puasa.

2. Puasa Paling Utama Setelah Ramadhan

Buya Yahya dalam satu ceramahnya menyampaikan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Puasa yang paling afdhol setelah Puasa Ramadhan adalah Puasa pada bulan Allah yaitu Muharram," (HR. Muslim).

3. Puasa Asyura

Puasa Asyura adalah Puasa yang dilaksanakan di tanggal 10 Muharram.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang Puasa di hari Asyura, maka beliau menjawab : “Puasa itu bisa menghapuskan (dosa-dosa kecil) pada tahun kemarin.

4. Puasa Tasua

Puasa Tasua adalah Puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram.

Puasa ini dianjurkan Rasulullah SAW meski belum dilaksanakan, karena Rasul SAW meninggal dunia.

Dalam hadits disampaikan bahwa ketika melaksanakan Puasa Asyura, Rasul SAW memerintahkan sahabat untuk ikut berPuasa.

Ada beberapa sahabat yang menyampaikan bahwa pada tanggal 10 Muharram adalah hari yang diagungkan Yahudi dan Nasrani.

Lalu Nabi SAW bersabda: "Jika datang tahun depan, Insya Allah kita akan Puasa tanggal 9 Muharram," (HR Muslim nomor 1916).

Baca juga: Link & Cara Buat Twibbon Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H / Selasa 10 Agustus 2021

Jadi dari hadits-hadits tentang Puasa tersebut bisa disimpulkan bahwa Puasa yang bisa dilaksanakan di bulan Muharram adalah sebagai berikut:

- Puasa Tasua, (9 Muharram 1443, Rabu 18 Agustus 2021)

- Puasa Asyura (10 Muharram 1443, Kamis 19 Agustus 2021)

- Puasa Senin Kamis

- Puasa Daud

- Puasa Qadha (Pengganti Ramadhan)

- Puasa Ayyamul Bidh

Apa boleh Puasa di Tahun Baru Islam?

Ulama al Jazair, DR Muhammad Ali Farkus menegaskan, perlu diperhatikan bahwa selama bulan Muharram dianjurkan untuk memperbanyak Puasa.

Namun demikian, tidak boleh mengkhususkan hari tertentu dengan Puasa pada hari terakhir tutup tahun dalam rangka perpisahan dengan tahun hijriyah sebelumnya.

Atau Puasa di hari pertama Muharram dalam rangka membuka tahun baru dengan Puasa.

Orang yang mengkhususkan Puasa pada hari terakhir tutup tahun, atau hari pertama tahun baru berarti mereka menggunakan hadits palsu.

Jadi setiap orang jelas boleh melaksanakan Puasa di tanggal 1 Muharram.

Sebab Rasulullah SAW bersabda, Puasa yang paling afdhol setelah Puasa Ramadhan adalah Puasa pada bulan Allah yaitu Muharram.

Baca juga: RESMI! INILAH Perubahan Hari Libur Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H/2021 dan Alasan Kenapa Diundur

Namun demikian, melaksanakan Puasa 1 Muharram baik dilaksanakan jika memang niatnya untuk melaksanakan sunnah Nabi SAW.

Bukan karena ada kekhususan Puasa di tanggal 1 Muharram.

Buya Yahya menegaskan, bahwa tidak ada dalil tentang Puasa di awal tahun dan di akhir tahun.

Kita cukup berpegang pada dalil Shahih bahwa Puasa yang paling bagus setelah Ramadhan adalah Puasa di bulan Muharram.

"Ini sudah cukup. Nggak usah pakai riwayat-riwayat palsu. Riwayat-riwayat aneh," katanya.

"Kalau tadi masalah akhir tahun, awal tahun nggak dibenarkan," tegasnya.

Buya Yahya menyatakan, di antara bulan Muharram ada satu hari yang sangat istimewa adalah 10 Muharram atau Asyura.

"Lebih hebat lagi kalau anda tambah (Puasa) tanggal 9 Muharram," katanya.

Soal Puasa awal tahun dan Puasa akhir tahun, Buya Yahya menegaskan bahwa riwayat itu bohong dan tidak bisa diterima.

"Wong, awal tahun dan akhir tahun itu ada pada zaman Sayyidina Umar bin Khattab ra. Bukan pada zaman Nabi SAW," katanya.

Buya Yahya menegaskan, yang mencetuskan awal tahun baru Islam adalah Khalifah Umar bin Khattab.

Jadwal Puasa Tasu'a dan Asyura

Diketahui, 1 Muharram 1443 H jatuh pada Selasa, 10 Agustus 2021.

Artinya, untuk pelaksanaan puasa Tasu'a jatuh pada Rabu, 18 Agustus 2021.

Sementara puasa Asyura pada Kamis, 19 Agustus 2021.

Bacaan Niat Puasa Tasu'a dan Puasa Asyura

* Puasa Tasu'a

Niat:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitu sauma tasua sunnatal lillahita’ala"

Artinya:

Saya niat puasa hari Tasua, sunah karena Allah ta’ala.

* Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

"Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa"

Artinya:

saya niat puasa Asyura, sunah karena Allah Ta’ala.

Baca juga: Kumpulan Twibbon 1 Muharram 1442 H, Tahun Baru Islam 10 Agustus 2021, Cocok di WhatsApp & Medsos

Keutamaan Puasa Tasu'a dan Puasa Asyura

Dilansir Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum, ada beberapa nilai penting yang diajarkan Rasulullah.

Sehingga dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram setiap tahunnya karena memiliki keutamaan.

Berikut ini keutamaan puasa Tasu'a dan Puasa Asyura:

- Untuk menebus doa setahun silam

Berpuasa pada tanggal 10 Muharram atau puasa Asyura dapat menebus dosa yang telah kita lakukan setahun sebelumnya.

Seperti diungkapkan Abi Qatadah, bahwasanya Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura.

Beliau menjawab: “Menebus dosa tahun yang lalu.” (HR.Muslim)

- Mengikuti anjuran Rasul

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas: “Rasulullah telah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan supaya orang-orang berpuasa.” (HR.Muslim).

Abu Hurairah ra. juga berkata: Saya mendengar Rasulullah bersabda: “Hari ini adalah Hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan saya sekrang berpuasa, maka siapa yang suka berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah!”.

Selain itu, Aisyah ra., istri tercinta Rasulullah saw, menceritakan bahwa hari Asyura adalah hari dimana orang-orang Quraisy pada masa jahiliyah biasa berpuasa.

Rasulullah juga biasa berpuasa pada hari tersebut, ketika datang di Madinah, beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang-orang untuk turut berpuasa.

Akan tetapi tatkala difardukan puasa Ramadhan, Rasulullah saw. bersabda: “siapa yang ingin berpuasa, ia berpuasa, dan siapa yang tidak ingin berpuasa, ia berbuka.” (HR. Bukhari Muslim).

Melihat cerita Aisyah tersebt, tampak bahwa Rasulullah setengah mewajibkan puasa Asyura, meski kemudian ketika puasa pada bulan Ramadhan diwajibkan, beliau menegaskan bahwa boleh puasa boleh pula tidak.

Ini tentu mengindikasikan akan peningnya puasa ini di mata beliau saw.

Baca juga: Besok Tahun Baru Islam 1443 H, Ini Amalan yang Dianjurkan di Bulan Muharram Sesuai Sunnah Rasulullah

- Keutamaannya di bawah Puasa Ramadhan

Sebuah hadis yang diungkapkan Abu Hurairah, bahwa puasa pada bulan Muharram keutamaanya tepat di bawah puasa Ramadhan.

Menurut Abu Hurairah, suatu ketika Rasulullah ditanya: “Shalat menakah yang lebih utama setelah shalat fardhu?”

Nabi bersabda: “Yaitu shalat di tengah malam.”

Mereka bertanya lagi: “Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?”

Sabda Nabi: “Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram.” (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud).

Melihat posisi yang berada tepat di bawah puasa Ramadhan, maka menunjukkan bahwa puasa pada bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa.

Sebab puasa Ramadhan adalah wajib, sedangkan puasa Muharram sunah.

- Hari puasa Umat Nabi Musa

- Mewujudkan impian Sang Junjungan

Rasulullah merupukan junjungan umat Islam, orang yang dihormati dan cintai.

Ada sebuah obsesi beliau yang belum terlaksana, lantaran ajal menjemput sebelum tercapainya maksud.

Obsesi itu adalah puasa Tasu'a, yakni puasa pada tanggal 9 Muharram.

Hal itu seperti diceritakan Ibnu Abbas ra.: Rasullullah bersabda: “Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu’a.” (HR. Muslim), seperti dilansir dari Tribunnews.com berjudul Niat Puasa Tasu'a dan Asyura di Bulan Muharram, Dilengkapi Jadwal Pelaksanaan dan Keutamaannya.  (*)

Berita Seputar Tahun Baru Islam

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved