Breaking News

Virus Corona di Tarakan

Pasokan Oksigen di RSUD Tarakan Masih Kurang, Ventilator Belum Difungsikan

Sampai saat ini, terhitung sekitar sebulan sudah alat ventilator di RSUD Tarakan belum dimanfaatkan untuk merawat pasien Covid-19.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Aktivitas di RSUD Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara. Sampai saat ini, terhitung sekitar sebulan sudah alat ventilator di RSUD Tarakan belum dimanfaatkan untuk merawat pasien Covid-19 di Kota Tarakan, Rabu (11/8/2021).  

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Sampai saat ini, terhitung sekitar sebulan sudah alat ventilator di RSUD Tarakan belum dimanfaatkan untuk merawat pasien Covid-19 di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.

Ini disampaikan Plt Dirut RSUD Tarakan, dr. Franky Sientoro. Alasannya, karena kondisi pasokan oksigen yang belum bisa memenuhi di RSUD Tarakan.

“Sampai saat ini kondisi pasokan oksigen belum mengangkat atau belum mampu untuk dinyalakan ventilatornya,” jelas dr. Franky pada Rabu (11/8/2021).

Total ada 10 alat ventilator yang digunakan untuk membantu memberikan bantuan oksigen bagi pasien Covid-19 bergejala berat belum bisa dioptimalkan.

Baca juga: RSUD Tarakan Dapat Jatah 12 Unit Oksigen Konsentrator, untuk Pasien Gejala Ringan

“Kami tidak berani karena oksigennya masih tidak cukup,” jelasnya.

Ia menjabarkan standar kebutuhan satu alat ventilator membutuhkan sekitar 25 liter per menit pasokan oksigen.

Sementara itu lanjutnya, untuk kemampuan satu tabung total 1.800 menit.

“Jika ditotalkan, 1.800 menit dibagi 25 liter maka hasilnya sekitar 72 menit atau sekitar 1 jam 22 menit. Atau sekitar 1,5 jam yang dibutuhkan untuk satu tabung,” jelasnya.

Sementara dalam sehari ada 24 jam terus berputar. Artinya dalam sehari dengan estimasi perhitungan yang dijabarkannya, membutuhkan tabung sekitar 1 tabung per jamnya dan 24 tabung dalam satu hari.

“Satu jam untuk satu tabung jadi tidak mampu alat kita. Bisa dibayangkan 1 tabung habis terpakai sekitar 1 jam lebih untuk satu ventilator. Mana cukup oksigennya, kita gak punya,” paparnya.

Baca juga: Vaksin Moderna Bagi Tenaga Kesehatan di Tarakan, Terpapar Covid-19 Tunggu Jeda 3 Bulan

Sementara itu, pasokan oksigen dari bantuan baik CSR perusahaan hanya cukup digunakan dua hingga tiga hari. Seperti bantuan yang diberikan oleh PT Pupuk Kaltim belum lama ini.

Untuk kapasitas tabungnya sendiri per tabungnya berisi 6 meter kubik dan memiliki tekanan 150 BAR dan 2.000 PSI.

“Pada intinya sampai hari ini pasokan oksigen masih kurang. Dengan kondisi pasien Covid-19 dirawat sekitar 97 orang data per Senin kemarin,” bebernya.

Artinya masih tersisa sekitar 23 tempat tidur yang kosong jika menghitung bed occupancy ratio (BOR).

Baca juga: Banyak Dosen di Tarakan Belum Dapat Vaksin Covid-19

“Jangan sampai itu penuh. Dan semua yang dirawat gejala berat semua. Yang sebenarnya membutuhkan ventilator. Tapi mesinnya tak bisa dioptimalkan karena oksigennya yang kurang,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved