Virus Corona di Balikpapan
Curhat Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud Mengaku Sering Dibully Netizen Gara-gara PPKM
Walikota Balikpapan, Rahmad Mas'ud mengaku kini dirinya sering di bully gara-gara kebijakan terkait dengan PPKM
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Christoper Desmawangga
TRIBUNKALTIM.CO - Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud mengaku kini dirinya sering di bully gara-gara kebijakan terkait dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat (PPKM).
Curhat Rahmad Mas'ud itu diungkapkannya setelah mengetahui bahwa dirinya jadi sasaran bully di media sosial oleh para netizen.
Ia kerap mendapat banyak kritik dari masyarakat setiap mengeluarkan kebijakan terkait pembatasan kegiatan selama pandemi Covid-19.
Salah satunya melalui surat edaran perpanjangan PPKM level 4 di Balikpapan yang merupakan instruksi pemerintah pusat.
"Saya sering dapat bully apabila mengeluarkan surat edaran baru," ujar Rahmad kepada Tribunkaltim.co.
Baca juga: Ketentuan PPKM Level 3 di Nunukan Agak Dilonggarkan, tapi Dengan Beberapa Pembatasan
Sebagai Wali Kota Balikpapan yang baru saja menjabat, ia aktif membaca komentar masyarakat di media sosial pribadinya.
Namun, ia tak bisa membalas komentar masyarakat satu per satu dikarenakan jumlahnya mencapai ribuan.
Rahmad mengatakan sejatinya ia tak pernah menutup mata dan memahami kesulitan yang dialami warga dengan diberlakukannya PPKM.
Kendati demikian, kebijakan tersebut dibuat untuk kebaikan bersama guna menekan laju angka penyebaran kasus Covid-19.
"Bayangkan kalau dilepas tanpa ada regulasi dan peraturan kita terapkan di Balikpapan, wabah ini tidak bisa kita antisipasi,” katanya.
Baca juga: Gratis Asuransi Kecelakaan Diri Setahun, HINO Kumala Dukung Driver Selama PPKM
Rahmad menjelaskan dirinya siap dikritik secara objektif oleh masyarakat Kota Balikpapan sebagai pejabat publik.
Namun, selain melontarkan kritikan, ia berharap masyarakat bisa memberikan solusi atas persoalan yang disampaikan.
Rahmad mengaku telah menelaah setiap kritikan yang bermanfaat dari masyarakat untuk menjadi pertimbangan dalam mengeluarkan setiap kebijakan.
"Yang penting jangan sampai menyakiti badan saja. Kalau menghujat juga silahkan tapi dengan hal objektif. Saya terbuka menerima saran," tandasnya.
Sementara itu, Dinas Perhubungan Kota Balikpapan mengusulkan perubahan jadwal jam penyekatan jalan.
Baca juga: Giatkan Posko Mikro PPKM Tingkat Kelurahan, Babinsa Kodim 0907 Tarakan Gencar Razia Masker