Virus Corona di Nunukan

Jubir Satgas Covid-19 Nunukan Beber KIPI Vaksin Moderna Lebih Tinggi 1 Persen

Juru Bicara (Jubir) Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nunukan, Aris Suyono, beber Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIANUS FELIS
Vaksin Moderna untuk para Nakes di GOR Dwikora Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (12/08/2021). 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Juru Bicara (Jubir) Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nunukan, Aris Suyono, beber Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksin Moderna lebih tinggi dari jenis vaksin konvensional lainnya.

Menurutnya, sesuai penelitian dan uji klinisnya, vaksin yang produknya melalui teknologi RNA seperti Moderna, memiliki KIPI lebih tinggi dibanding jenis konvensional, seperti Sinovac dan Sinopharm.

Diketahui, messenger RNA atau yang juga dikenal sebagai mRNA adalah salah satu jenis RNA (ribonukleat acid) yang ditemukan di dalam sel.

Dari uji klinis memang informasinya KIPI lebih tinggi bisa sampai 1 persen. Kalau konvensional seperti Sinovac dan Sinopharm hanya virus yang dinonaktifkan.

Baca juga: 6 Vaksinator Melayani 2 Ribuan Warga Nunukan, Dinkes Merasa Sempat Lemah

"Kalau Moderna lebih mengarah kepada teknologi yang modern, baru 10 tahun ini berkembang. Tapi mudahan tidak ada KIPI berat usai Nakes diberikan vaksin ini," kata Aris Suyono kepada TribunKaltara.com, Sabtu (14/8/2021), pukul 15.00 Wita.

Lebih lanjut Aris sampaikan, vaksin Moderna sebagai suntikan ketiga bagi Nakes, utamanya pulau Nunukan sudah dilalukan sejak Kamis (12/08) hingga siang tadi di GOR Dwikora Nunukan.

Untuk Kabupaten Nunukan mendapat jatah vaksin moderna sebanyak 117 vial. Satu vial bisa sampai 14 hingga 15 dosis.

"Hari Kamis lalu ada 29 Nakes, jadi 2 vial kami siapkan. Hari ini kita berikan 6 vial untuk 90 Nakes," ucapnya.

Baca juga: Ketentuan PPKM Level 3 di Nunukan Agak Dilonggarkan, tapi Dengan Beberapa Pembatasan

Aris menjelaskan, sesuai data Nakes yang menerima vaksin Sinovac sebagai suntikan pertama beberapa waktu lalu ada 1.820 orang.

Sehingga, jumlah Nakes yang bakal menerima vaksin Moderna tidak jauh berbeda.

Nakes yang bakal menerima suntikan ketiga bisa lebih dari 1.820 orang. Karena data Nakes berkembang terus.

Tapi tidak semua bisa terima saat ini, karena beberapa Nakes statusnya penyintas.

Baca juga: Jubir Satgas Covid-19 Nunukan Sebut Sampai Minggu Ketiga Agustus Kasus Positif Bakal Massif

"Sesuai pedoman harus tiga bulan sejak dinyatakan sembuh," ujarnya.

Aris beberkan beberapa syarat Nakes sebagai penerima vaksin Moderna diantaranya tidak dalam gejala ISPA, miliki komorbid yang bisa terkontrol, tidak dalam status terkonfirmasi dan kontak erat.

Komorbid yang tidak terkontrol misalnya hipertensi atau gulanya naik dan tidak terkontrol.

"Nah, kalau di aturan untuk penyintas tunggu tiga bulan setelah dinyatakan sembuh baru bisa. Tapi kalau tunggu tiga bulan nanti tidak kebagian. Jadi yang penting sudah sembuh saja," tuturnya.

Setelah Disuntik Vaksin Moderna

Terpisah, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Irma, mengaku mendapat beberapa keluhan setelah 4 jam disuntik vaksin Moderna.

"Saya menerima vaksin Moderna itu hari Kamis. Empat jam setelah disuntik itu saya demam, sakit kepala, nyeri tulang, dan otot pegal. Reaksinya itu 24 jam," ungkap Irma.

Ditambah, sebelum divaksin tutur Irma, dirinya porsir tenaga lantaran terlibat pelayanan vaksinasi di GOR Dwikora.

"Jadi sebenarnya sebelum divaksin itu harusnya banyak istirahat. Tapi hari itu banyak aktivitas vaksin di GOR. Malamnya saya minum obat untuk meredakan demam dan sakit kepala, jadi agak bagus besoknya," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved