Virus Corona di Kukar

Lurah Salok Api Darat Kukar Minta Maaf Imbas Dituduh Lelang Bansos Warga: Tidak Ada Niat

Usai beredarnya video yang diduga melakukan aksi tindak terpuji, Lurah Salok Api Kutai Kartanegara minta maaf.

Editor: Heriani AM
HO/tangkapan layar akun FB Zainal Arifin
Lurah Salok Api Darat, Agus Haryono, hanya mengantisipasi agar bantuan telur itu tidak rusak sebelum diberikan kepada yang berhak. Foto HO/tangkapan layar akun FB Zainal Arifin 

Namun ia menegaskan, tidak ada niat sedikitpun untuk menyelewengkan bantuan tersebut.

“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” pungkas Lurah Salok Api Darat tersebut.

Sebelumnya, video viral seorang ibu mengajukan protes di Kantor Lurah Salok Api, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Dalam video yang diposting akun facebook Zainal Arifin ini, perempuan tersebut meminta penjelasan terkait penyaluran bantuan sembako yang ia serahkan ke pihak kelurahan Salok Api.

Dalam video itu, perempuan tersebut memprotes pihak kelurahan karena diduga barang bantuannya tersebut dilelang oleh pihak kelurahan.

Pasalnya, ia menyebutkan dari 30 paket bantuan yang ia serahkan ke pihak kelurahan, baru tersalur sekitar 9 paket ke warga isolasi mandiri (Isoman) yang membutuhkan.

Padahal ucap ibu itu, bantuan sembako sudah berada di kelurahan selama lima hari kerja.

“Saya tidak memberi uang, tapi saya memberi bantuan 30 paket. itu bantuan 30 paket saya minta laporan ke mbak Laura apakah amanah bantuan saya itu sudah sampai kah?

Berapa orang sudah mba, dijawab baru 9 orang yang tersalurkan, sementara saya tanya sudah lima hari bekerja, sudah lima hari kondisi barang saya ada di kelurahan,” ucap ibu dalam video itu.

Perempuan yang dikenal sebagai Desi tersebut nampak lebih berang saat mendengar bantuan sembakonya diduga dilelang oleh pihak kelurahan dan ia menyebutkan juga bahwa Lurah turut membeli sebanyak 10 rak telur dan satu orang lainnya membeli lima rak telur bantuannya dengan alasan takut telur tersebut busuk.

“Info selanjutnya ada selenting-selenting di group itu melelang barang bantuan pribadi saya, melelang telur. Pak Lurah membeli 10 rak telur dan bu Mul membeli lima rak telur.

Saya ini memberikan bukan untuk dilelang pak, saya memberikan ikhlas untuk membantu warga sini,” kata Desi dalam video itu.

Sementara, Lurah Salok Api Darat, Agus Haryono dalam video itu menjawab bahwa telur yang terlalu lama menumpuk tersebut harus disiasati, kalau bisa menurut dia dijadikan barang lain yang lebih awet.

“Kalau saya punya gagasan, kalau seandainya dilelang, uangnya belikanlah sarden kah apakah yang lebih awet untuk mengimbangi beras yang awet itu, yang penting nilai bantuan itu tidak berkurang,” ungkap Agus dalam video itu.

Bahkan dalam video itu, keributan sempat terjadi. Ibu tersebut tidak terima dibentak oleh sang Lurah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved