Virus Corona

Reaksi KIPI Vaksin Covid-19 Moderna Lebih Terasa Dibanding Sinovac, Benarkah? Simak Penjelasan Pakar

Reaksi KIPI vaksin Covid-19 Moderna lebih terasa dibanding Sinovac, benarkah? Simak penjelasan pakar

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Aktivitas pemberian vaksinasi Moderna bagi nakes di RSUD Tarakan. 

Sejauh ini Hindra mengatakan, laporan terkait KIPI vaksin Moderna yang mulai diberikan kepada tenaga kesehatan sebagai booster masih bersifat ringan, tidak ada yang bersifat berat.

Sebagai penerima vaksin booster ia menceritakan, efek vaksin Moderna dirasakannya hingga hari ketiga penyuntikan.

Di hari pertama penyuntikan, ia merasakn nyeri di lokasi penyuntikan vaksin Moderna.

Kemudian, hari kedua nyeri bertambah dan meluas , pegal dan malam tidur tidak nyaman

"Hari ketiga yang saya rasakan, keluhan berkurang tanpa obat dan hari keempat keluhan menghilang," ungkapnya.

Tentang Vaksin Sinovac

Inilah hal-hal yang perlu diketahui tentang vaksin Covid-19 Sinovac, negara-negara mana saja yang menggunakannya.

Simak pula alasan mengapa vaksin asal China ini lebih cocok untuk negara-negara berkembang.

Melalui skema pembagian vaksin global Covax, produser vaksin Covid-19 dari China, Sinovac dan Sinopharm berkomitmen untuk mendistribusikan vaksin ke negara-negara berkembang.

Dilansir BBC.com, Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (Gavi) mengatakan akan menyediakan 110 juta dosis vaksin sebagai bagian dari skema tersebut.

Covax memiliki perjanjian dengan 11 produsen vaksin dan berencana untuk menyediakan 2 miliar dosis di seluruh dunia pada awal 2022.

Baik Sinopharm dan Sinovac, yang telah disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) untuk penggunaan darurat, sudah digunakan di China dan puluhan negara lain di seluruh dunia.

Namun, apa saja yang kita ketahui tentang vaksin ini dan negara-negara mana saja yang menggunakannya?

Baca juga: Berbeda dengan Indonesia, Thailand Campur Vaksin Sinovac dan AstraZeneca, WHO: Berbahaya

Cara Kerja Vaksin CoronoVac dari Sinovac

Perusahaan biofarmasi yang berbasis di Beijing, Sinovac, adalah yang memproduksi CoronaVac, vaksin yang berisi virus tidak aktif.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved