Breaking News

Berita Internasional Terkini

Taliban Blokir Bandara usai Berhasil Ambil Alih Afghanistan, 7 Warga Tewas Berebut Naik Pesawat

Taliban blokir bandara usai berhasil ambil alih Afghanistan, 7 warga tewas berebut naik pesawat.

AFP/WAKIL KOHSAR
Kelompok Taliban Blokir Bandara di Kabul, Afghanistan. Taliban blokir bandara usai berhasil ambil alih Afghanistan, 7 warga tewas berebut naik pesawat. 

Saat situasi makin tak terkendali, pasukan AS kemudian melepaskan tembakan ke udara guna mengembalikan ketertiban dan semua penebangan komersial pun dibatalkan.

"Saya merasa sangat takut di sini. Mereka melepaskan banyak tembakan ke udara," kata seorang saksi kepada AFP, yang meminta tidak disebut namanya, berjaga-jaga bila membahayakan peluangnya untuk pergi.

Baca juga: NEWS VIDEO Profil Ghani Baradar, Petinggi Taliban Calon Kuat Presiden Afghanistan

Baca juga: DETIK-DETIK Tutup Bursa Transfer, Kans Juventus Kehilangan Ronaldo Besar, Agen Kontak Man City & PSG

Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen mengatakan, saat ini, mereka tengah mengepung Kota Kabul.

"Dalam beberapa hari ke depan, kami menginginkan transfer damai," kata Shaheen yang berbasis di Qatar sebagai bagian dari tim perunding kelompok tersebut, dikutip dari AFP.

Shaheen lalu memaparkan, kebijakan Taliban apa saja yang akan diterapkan di Afghanistan, setelah mereka kembali berkuasa usai 20 tahun terpukul oleh pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS) akibat tragedi 9/11.

"Kami menginginkan pemerintahan Islam yang inklusif... itu berarti semua warga Afghanistan akan menjadi bagian dari pemerintahan itu," kata Shaheen.

"Kami akan melihatnya di masa depan saat transfer damai berlangsung."

Dia juga mengatakan, kedutaan dan pekerja asing tidak akan menjadi sasaran Taliban dan mereka harus tetap berada di Afghanistan.

"Tidak akan ada risiko bagi diplomat, LSM, siapa pun. Semua harus melanjutkan pekerjaan seperti yang mereka lakukan sebelumnya. Mereka tidak akan disakiti, mereka harus tetap tinggal."

Taliban menepis kekhawatiran bahwa Afghanistan akan terjerumus kembali ke hari-hari gelap dengan hukum ultra-konservatif kelompok itu.

Baca juga: Siapa Malala Yousafzai? Peraih Nobel Perdamaian Termuda Dunia, Pernah jadi Korban Penembakan Taliban

Shaheen berdalih, Taliban malah akan mencari babak baru toleransi.

"Kami ingin bekerja dengan warga Afghanistan mana pun, kami ingin membuka babak baru perdamaian, toleransi, koeksistensi damai, dan persatuan nasional untuk negara dan rakyat Afghanistan," katanya.

Banyak pejabat, tentara, dan polisi menyerah atau meninggalkan pos mereka, takut akan pembalasan terhadap siapa pun yang dicurigai bekerja dengan pemerintah yang didukung Barat atau pasukan Barat.

Helikopter militer Amerika Serikat terlihat terbang di dekat kedutaan AS di Kabul pada 15 Agustus 2021.
Helikopter militer Amerika Serikat terlihat terbang di dekat kedutaan AS di Kabul pada 15 Agustus 2021. (WAKIL KOHSAR / AFP)

Shaheen berujar itu tidak akan terjadi.

"Kami yakinkan bahwa tidak ada balas dendam pada siapa pun. Setiap kasus akan diselidiki."

Baca juga: Animasi Nussa Dikaitkan dengan Taliban, Kreator Geram,Tantang Eko Kuntadhi Debat, Bukan Asal Ngomong

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved