Virus Corona di Tarakan

Terdata 2.300 Warga Tarakan Isoman, Tracing Kontak Erat Sehari Ditarget 700 Orang 

Mendagri sudah menginstruksikan untuk melaksanakan kegiatan tracing kasus kontak erat konfirmasi positif Covid-19.

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/ANDI PAUSIAH
Kegiatan tracing kontak yang dilakukan belum lama ini. TRIBUNKALTIM.CO/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN – Bulan Agustus 2021, jumlah kasus belum mengalami penurunan.

Mendagri sudah menginstruksikan untuk melaksanakan kegiatan tracing kasus kontak erat konfirmasi positif Covid-19.

Begitu juga pemerintah menjamin penyediaan lokasi isolasi terpusat jika dibutuhkan.

Dikatakan Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, dr Devi Ika Indriarti, persoalannya saat ini jumlah yang melaksanakan isolasi mandiri cukup banyak.

Total 2.300 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing.

Baca juga: Resmi Diberlakukan, Tarif Swab Test PCR Mandiri di RSU Kota Tarakan Rp 525 Ribu

“Kami kan tidak punya tempat lakukan isolasi mandiri sebanyak itu. Jadi nanti untuk isolasi terpadu dipilah-pilah,” beber dr. Devi.

Siapa saja yang tidak mampu menjalani isolasi mandjri, ataupun rumahnya tidak layak untuk dijadikan lokasi isolasi mandiri.

“Itu sekarang proses pelaksanaan,” cetusnya.

Dijelaskan dr. Devi, selama PPKM Level 4 kewajiban Tim Satgas Penanganan Covid-19 nasional menetapkan proses tracing sebanyak 376 orang atau sampel dalam sehari.

Namun lanjutnya, pihaknya setiap hari mendapatkan laporan dari tim di lapangan, jumlah yang dilakukan dua kali lipat dari target yang ditetapkan yakni total mencapai 700 orang per hari untuk proses tracing.

Baca juga: Jadwal Vaksinasi Covid-19 Bagi Anak Usia 12 hingga 17 Tahun di Tarakan

“Bukan cuma Dinkes Tarakan saja yang lakukan. Banyak faskes lainnya juga lakukan seperti di puskesmas, rumah sakit,” ujarnya.

Sehingga itu yang menyebabkan terjadinya banyak sampel yang diperiksa melalui proses tracing. Lebih lanjut dikatakan dr. Devi, adapun untuk proses tracing di Dinkes Tarakan sendiri sehari bisa sampai 200 orang.

“Dari pukul 14.00 WITA sampai pukul 16.00 WITA. Itu mereka yang melakukan swab test PCR. Petugasnya ada empat orang,” bebernya.

Saat ini ada 20 faskes dan empat puskesmas yang melayani kegiatan tracing atau swab test. Dibantun juga dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

“Kan kita sudah lakukan pelatihan. Jadi mereka pakai aplikasi Silacak,” bebernya.

Baca juga: Pelaku Perjalanan di Tarakan Dibatasi, jika Terpaksa Berangkat, Lengkapi Dokumen Pendukungnya

Cara penanganannya sendiri setelah temukan kasus konfirmasi positif Covid-19 di suatu daerah, maka data yang bersangkutan akan didata oleh petugas dan diupload ke dalam aplikasi Silacak.

“Penanganan lanjutnya dikoordinasikann kepada petugas puskesmas dan data dalam silacak terintergrasi,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved