Virus Corona di Berau
Kampung Labanan Makmur Berau Bentuk Ketahanan Pangan, Fasilitasi Warga yang Isolasi Mandiri
Kampung Labanan Makmur, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, melalui Tim Penggerak Pemberdayaan.
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Kampung Labanan Makmur, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, melalui Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kelurahan (TP PKK), membentuk ketahanan pangan.
Hal itu dibuat, di tengah situasi pandemi Covid-19 yang juga masih menjadi perhatian di kampung tersebut.
Kepala Kampung Labanan Makmur, Mupit Datu Sahlan, menjelaskan pihaknya mengembangkan ketahanan pangan yang hasilnya digunakan untuk menambah kebutuhan pangan.
Hasilnya pun juga diperuntukkan membantu masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Walaupun Kasus Positif di Berau Melandai, Kematian Akibat Covid-19 Diakui Masih Tinggi
Mupit mengakui, pasien isman juga tidak sedikit dan perlu mendapatkan dukungan terutama pangan.
Ini bentuk kerjasama masyarakat untuk tetap sehat dan kompak bersama. Sebagian hasil sayur memang ada yang dijual.
"Tetapi ada yang khusus diperuntukkan bagi masyarakat yang isolasi mandiri,” jelasnya kepada TribunKaltim pada Senin (23/8/2021) siang.
Sementara itu, pendanaan melalui kampung dan PKK membantu dengan dana gotong royong sebesar Rp 500 ribu yang diperuntukkan untuk benih sayur mayur.
Baca juga: Pasien Covid-19 Dijemput Paksa Keluarga dari RS Berujung Kematian, Kadinkes Berau Beber Kronologinya
Sisanya, berasal dari swadaya masyarakat.
Menurut Mupit dalam penyelenggaraan kegiatan ketahanan pangan patut diapresiasi terutama di lingkungan masing-masing RT.
Lantaran Kampung dapat membuat terobosan dengan bergotong royong dan saling bahu membahu mengembangkan pangan di tengah situasi yang dianggap sulit.
Terutama membantu masyarakat yang kesulitan ekonomi di tengah Isman.
“Untuk aparatur kampung, lebih banyak membantu untuk segi edukasinya, agar keberhasilan panen lebih besar,” ungkapnya.
Kendati demikian, Kampung Labanan Makmur belum memiliki Isolasi Terpusat, lantaran banyak masyarakat yang mengakui bahwa isolasi di rumah jauh lebih nyaman dibandingkan untuk berkumpul di satu tempat.
Baca juga: Dokumen Kesehatan di Berau Boleh Pakai Antigen, Syaratnya Telah Vaksin Covid-19 Dosis Lengkap
Pihaknya juga mengakui untuk penyediaan Isoter masih perlu digodok kembali, lantaran penyediaan SDM yang dapat mengawasi kedepannya dianggap tidak begitu efektif.
“Kami rasa kurang efektif untuk segi pengawasan, masyarakat juga mengakui lebih nyaman untuk berada di rumah masing-masing,” ungkapnya.
Kampung Labanan Makmur sendiri juga memiliki beberapa fasilitas melalui aplikasi digital, agar masyarakat bisa selalu update kondisi selama sedang menjalani isolasi mandiri dan beberapa kebutuhan yang diperlukan. (*)