Menko Airlangga Sebut Kolaborasi Merupakan Kunci Pemulihan Ekonomi Nasional

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan dengan perwakilan dari US – ASEAN Business Council yang mewakili 39

Editor: Diah Anggraeni
ekon.go.id
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat mengikuti pertemuan dengan perwakilan dari US – ASEAN Business Council yang mewakili 39 korporasi besar berskala global yang berbasis di Indonesia, Singapura, Hongkong dan Amerika Serikat secara virtual pada Selasa (24/8/2021). 

Selain menyiapkan strategi kebijakan ekonomi yang tepat untuk memulihkan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja dan mempersiapkan pekerja Indonesia untuk bertransformasi secara digital, pemerintah juga meningkatkan alokasi anggaran PEN untuk tahun 2021 melalui refocusing anggaran.

Baca juga: Menko Airlangga Ungkap Tiga Kunci Pemulihan Ekonomi Melalui Riset dan Inovasi 

Saat ini, anggaran PEN telah mencapai Rp 744,77 Triliun atau USD 51,3 miliar.

"Peranan digitalisasi dalam industri manufaktur utama merupakan implementasi dari revolusi industri 4.0 yang akan meningkatkan ekspor, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen," ujar Menko Airlangga.

Pemerintah juga mendorong pengembangan UMKM agar pemulihan ekonomi dapat segera terwujud.

Selama pandemi, 40 persen dari pelaku usaha UMKM telah menggunakan jaringan marketplace atau memasarkan produknya secara online.

Ini sejalan dengan program pemerintah untuk mendorong transformasi digital untuk mempercepat inklusi keuangan bagi pelaku usaha UMKM.

Data Bank Indonesia menunjukkan, proyeksi nilai transaksi melalui e-commerce bahkan diperkirakan melonjak hingga 39,1 persen atau menjadi Rp 390 triliun pada tahun ini.

Hal ini disambut baik oleh pelaku usaha yang tergabung dalam US ABC yang juga mendorong kolaborasi dalam berbagai bidang, seperti misalnya di bidang kesehatan melalui program vaksinasi, obat dan farmasi dan imunisasi, serta di bidang digital payment untuk e-commerce yang behubungan dengan kegiatan UMKM, dukungan kepada data center, aliran data, perasuransian dan peta jalan Indonesia.

Pemerintah juga menyiapkan fasilitas infrastruktur pendukung untuk mempercepat transformasi digital melalui perluasan wilayah layanan 4G, pembangunan sejumlah data center di wilayah dan memulai proses implementasi teknologi 5G tahun depan.

"Pemerintah Indonesia sangat serius dalam mempersiapkan talenta digital yang sangat dibutuhkan dalam persaingan bisnis di masa depan. Kami memperkirakan dibutuhkan sekitar 9 juta talenta digital dalam waktu 15 tahun mendatang," ungkap Menko Airlangga.

Berdasarkan Compound Annual Growth Rate (CAGR), pasar data center Indonesia mencapai 23 persen, angka tertinggi untuk wilayah Asia Tenggara.

Potensi ekonomi digital Indonesia bahkan diprediksi dapat meningkat 283 persen dari USD 44 miliar pada tahun 2020 menjadi USD 124 miliar pada tahun 2025.

Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2021 mengenai Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa Digital Park di Pulau Batam yang diperuntukkan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia.

Nongsa Digital Park diperkirakan akan membutuhkan investasi sebesar Rp 16 triliun atau USD 1,1 miliar dan dapat menciptakan lapangan kerja untuk 16.500 orang.

Baca juga: Menko Airlangga Sebut Kebijakan Mandatori B30 Terbukti Untungkan Petani Sawit

Pemerintah juga memberikan sejumlah insentif bagi perusahaan yang berinvestasi di kawasan ekonomi khusus, seperti insentif fiskal.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved