Virus Corona di Bontang
Tanpa Harus Lampirkan Kartu Vaksin, Masyarakat Bontang Tetap Boleh Berbelanja di Ramayana
Ramayana Bontang belum memberlakukan kartu vaksin sebagai syarat bagi pengunjung yang masuk berbejala.
Penulis: Ismail Usman | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Ramayana Bontang belum memberlakukan kartu vaksin sebagai syarat bagi pengunjung yang masuk berbejala.
Sebab, aturan baru dari instruksi pemerintah pusat ini belum diberlakukan oleh Pemkot Bontang.
"Saya sudah tau tentang penggunaan aplikasi itu. Tapi, kami belum terima instruksi dari pemerintah daerah, jadi belum kami terapkan," ucap Adi Saputra, Store Manager Ramayana Bontang, Kamis (26/8/2021).
Saat ini Ramayana Bontang hanya mengikuti ketentuan SE Wali Kota terkait penerapan PPKM Level 3, sesuai standar protokol yang tetapkan Pemkot Bontang.
Seperti, membatasi jumlah kapasitas pengunjung 25 persen, Jam opersional yang dimulai hanya daribpukul 10.00 hingga 21.00 Wita, serta beberapa kelengkapan fasilitas protokol kesehatan lainnya.
Baca juga: PPKM Level 4 di Bontang Diperpanjang, Aturan Perjalanan Luar Daerah Wajib Lampirkan Kartu Vaksin
Tak hanya itu, pengawasan protokol bagi pengunjung akan diawasi pihak keamanan Ramayana.
Selain memantau dari CCTv, pihaknya juga menugaskan dua petugas security untuk melakukan pemantauan terhadap pengunjung yang melanggar prokes.
"Kalau untuk meminimalisir penyebaran Covid-19, kami kerahkan security untuk keliling. Ada juga yang melakukan pantauan dari Cctv," kelas Adi Saputra.
Selain itu, pusat perbelanjaan ini juga akan memberlakukan larangan bagi pengunjuang berusia 70 tahun keatas dan 12 tahun ke bawah.
"Karena ini usia rentan terpapar virus," bebernya.
Salah satu pengunjung, Romi (25) menuturkan jika penerapan protokol kesehatan yang ketat di Ramayana saat ini memberi rasa lebih aman. Sebab, risiko penularan menjadi berkurang lantaran tak ada kerumunan.
”Bagus kalau seperti ini, karena tidak semua orang bisa masuk. Kita juga bisa tahu berapa banyak orang di dalam. Kan, susah kalau tidak terkontrol,” katanya. (*)