Berita Kutim Terkini
Harga Komoditi di Pasar Induk Sangatta Utara, Cabai Rawit Merah Naik Rp 10 Ribu/Kg
Kebutuhan pokok di Kutai Timur mengalami naik-turun harga bergantung pada cuaca yang sedang dialami oleh Tuah Bumi Untung Benua
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA- Kebutuhan pokok di Kutai Timur mengalami naik-turun harga bergantung pada cuaca yang sedang dialami oleh Tuah Bumi Untung Benua.
Kebutuhan pokok yang paling signifikan terdampak oleh perubahan cuaca adalah komoditas cabai yang ada di Pasar Induk Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur.
Berdasarkan daftar harga pokok strategis Kutai Timur dari UPT Pasar Induk, harga cabai lokal di pekan keempat bulan Agustus 2021 bernilai Rp 40.000 per kilogram.
Namun memasuki pekan kelima, terdapat penurunan harga sebanyak Rp 10.000, menjadi Rp 30.000 per kilogram.
Sama halnya dengan cabai lokal, cabai keriting juga mengalami penurunan harga dari semula Rp 35.000 per kilogram menjadi Rp 30.000 per kilogram.
Baca juga: Cara Bikin Dendeng Daging Cabai Hijau Super Enak, Menu Pelengkap Makan Siang Hari ini
Begitupun komoditas cabai merah bersa yang semula bernilai Rp 35.000 per kilogram, mengalami penurunan menjadi Rp 28.000 per kilogram.
Kendati demikian, berbeda halnya dengan cabai-cabai yang mengalami penurunan, cabai rawit merah justru mengalami peningkatan harga.
Cabai rawit merah naik dari yang semula Rp 80.000 per kilogram menjadi Rp 90.000 per kilogram.
Selain cabai, tidak ada perubahan harga secara signifikan terhadap kebutuhan pokok lain.
Menurut Kepala UPT Pasar Induk Sangatta Utara Bohari, kenaikan harga cabai rawit merah tersebut disebabkan cuaca penghujan selama beberapa pekan terakhir.
"Cuaca di Sangatta beberapa pekan ini kan sering hujan. Penghujan ini biasanya jadi faktor utama harga cabai lokal naik," ujarnya.
Menurut Bohari, dari berbagai komoditas yang ada di Pasar Induk Sangatta Utara, cabai merupakan kebutuhan pokok yang paling terdampak dengan perubahan cuaca.
Petani cabai rentan mengalami gagal panen akibat cuaca penghujan, sehingga berpengaruh terhadap pasokan yang ada di tahapan pemasaran.
Baca juga: Cuaca Sering Hujan, Harga Cabai pada Pekan Ketiga di Pasar Induk Sangatta Utara Meroket
Namun Bohari memastikan pihak UPT Pasar terus melakukan pengawasan terhadap pedagang agar tidak menaikkan harga melampaui ambang batas kewajaran.
Hal tersebut dilakukan agar pasar induk tetap diminati oleh pelanggan karena harganya senantiasa stabil dan terjangkau. (*)