Virus Corona di Kaltara
Jubir Satgas Kaltara Agust Suwandy Sebut Covid-19 akan Menjadi Endemi
Jubir Satgas Covid-19 Kaltara Agust Suwandy mengungkapkan bila nantinya pandemi Covid-19 akan menjadi sebuah endemi
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR– Jubir Satgas Covid-19 Kaltara Agust Suwandy mengungkapkan bila nantinya pandemi Covid-19 akan menjadi sebuah endemi.
Artinya secara umum, Covid-19 nantinya dapat dikendalikan, namun untuk penyakitnya tidak akan hilang dan akan terus ada seperti halnya penyakit lain seperti TBC Malaria, atau Demam Berdarah.
“Karena Covid-19 saat ini pandemi ada kemungkinan nanti menjadi endemi jadi statusnya sama dengan TBC, Demam Berdarah dan Malaria,” kata Agust, Minggu (29/8/2021).
“Jadi tidak akan hilang, tapi terkendali, artinya nanti kita akan hidup berdampingan dan menjadi terbiasa,” tambahnya.
Menurut Alumni Universitas Airlangga ini, masyarakat diharapkan tidak lagi terlalu takut akan Covid-19, namun tetap awas dan terus mematuhi protokol kesehatan serta ikut serta dalam vaksinasi.
Baca juga: Sempat Diserbu Warga, Vaksinasi Covid-19 di Puskemas Barong Tongkok Kini Digelar Bertahap
“Karena kalau divaksin inikan artinya kita meningkatkan kekebalan tubuh kita, dan membetengi tubuh masing-masing, sehingga virusnya tetap ada tapi kita terlindungi,” ujarnya.
Tak hanya itu, salah satu cara untuk tidak lagi menganggap Covid-19 sebagai hal yang harus ditakuti, Agust mengatakan bila dirinya kini memiliki batik dengan motif virus corona.
Batik berwarna cokelat dengan aksen motif corona berwarna hijau dan kuning diketahui dibeli dari hasil karya siswa SLB saat pameran di tepian Sungai Kayan pada Februari lalu.
Menurutnya, hasil kreasi tersebut akan menjadikan virus corona sebagai hal yang tidak lagi ditakutkan, di samping juga dapat meningkatkan industri kreatif yang terdampak akibat pandemi.
Baca juga: Walikota Andi Harun Tinjau Vaksinasi Covid-19 di Perumahan Grand Tamansari Samarinda
“Kemarin waktu ada pameran di tepian itu ternyata ada karya dari siswa SLB, ini unik sekali batik dari virus corona yang menakutkan lalu dibikin satu karya seni jadi menarik untuk digunakan,” katanya.
“Jadi sesuatu seperti pandemi bisa dibuatkan kreasinya, dan bisa mengangkat budaya batik juga industrinya, jadi Covid-19 ini tidak lagi menakutkan,” tuturnya. (*)