Berita Nasional Terkini
Ridwan Kamil Ungkap Sosok Pria Asing yang Ubah Cara Pandangnya soal Peradaban dan Desain Kota
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap siapa sosok penting yang mengubah cara pandangnya terhadap peradaban dan desain kota.
Penulis: Heriani AM | Editor: Syaiful Syafar
"Jangan ahli musik ngomongin kesehatan, kan nggak nyambung."
"Kalau kita ngomong musik tanyanya ya ke musik, kalau ngomongin Covid tanyanya ke dokter," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Ridwan Kamil juga berpesan agar para influencer turut berperan menghindari penyebaran berita bohong alias hoaks.
"Tokoh-tokoh influencer yang followers-nya banyak, tapi ilmunya bukan di kesehatan, saya pikir selalu cek dan recek, konfirmasi kepada kelompok expert ini, sehingga kita bisa menghindari hoax," ungkapnya.
Baca juga: Anies Baswedan Pamer Prestasi Persija, Beri Pesan ke Bobotoh, Ridwan Kamil Akhirnya Ikut Komentar
Kang Emil menilai masyarakat Indonesia terbagi menjadi tiga golongan terkait Covid-19.
Tiga golongan tersebut, yang peratama ialah masyarakat yang denial atau tidak percaya Covid-19.
Golongan kedua, percaya Covid-19 namun tidak taat protokol kesehatan (prokes).
Golongan ketiga, yang sudah menerima dan adaptif dengan kondisi.
"Ada yang masih di kelompok denial, yang tidak menerima, tidak percaya Covid," ungkapnya.
Baca juga: Positif Covid-19, Ustadz Yusuf Mansur Didoakan Ridwan Kamil, Sandiaga Uno Ajak Sama-Sama Berjuang
Masyarakat golongan pertama, ungkap Emil, konsumsi informasinya berupa konspirasi, covid bisnis, China kuasai RI, mikrocip, globalis, dicovidkan, settingan pemerintah, haram, endorser covid, dan lain-lain.
Sementara itu golongan kedua, yaitu percaya Covid-19 ada namun tidak taat prokes.
"Nah golongan yang beradaptasi yang kita doakan, yang sudah terjadi di Jepang di Eropa," ungkap Emil.
"Ujung-ujungnya kami berharap Indonesia masuk ke golongan tiga, yaitu menerima mau beradaptasi, move on, dan melakukan post covid lifestyle atau mindset," imbuhnya.
Sementara itu Ridwan Kamil menilai mayoritas masyarakat Indonesia berada di golongan dua.
"Lebih banyak golongan dua menurut saya, menerima covid, tapi nggak denial, tapi belum taat prokesnya," ungkapnya.
Baca juga: Upaya Hilangkan Radikalisme, Ridwan Kamil dan Kang Maman Membuat Buku Biografi, Melawan via Literasi