Berita Balikpapan Terkini

Kisah Brigadir Novie, Polwan Tangguh yang Pernah Emban Tugas ke Sudan, ke Toilet Harus Bawa Senjata

Tak jarang, Polwan menghiasi beranda sosial media hingga layar kaca. Biasanya Polwan identik dengan tugasnya sebagai Polantas.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Brigadir Novie pernah bertugas di daerah konflik, yakni Sudan. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tak jarang, Polwan menghiasi beranda sosial media hingga layar kaca.

Biasanya Polwan identik dengan tugasnya sebagai Polantas.

Meski begitu, ada beberapa Polwan yang dibebankan membawa misi perdamaian ke lintas negara, seperti salah satu Polwan yang berdinas di Polda Kaltim ini.

Novie, begitu ia akrab disapa.

Wanita berpangkat Brigadir ini memulai karirnya sebagai anggota Polri pada tahun 2010.

Saat itu, ia merupakan lulusan SMA dan memang memutuskan untuk menjadi anggota Polri yang sudah menjadi cita-cita.

Baca juga: Polwan Asal Kaltim jadi Pasukan Taktis dalam Misi Perdamaian di Afrika Tengah

"Pertama tugas itu di Sabhara. Kemudian pindah ke Ditpamobvit, saya protokol di bandara 3 tahun. Terus di Ditlantas 3 tahun," kenang Novie.

Brigadir Novie berfoto bareng dengan anak-anak di Sudan. DOK/PRIBADI
Brigadir Novie berfoto bareng dengan anak-anak di Sudan. DOK/PRIBADI (DOK/PRIBADI)

Pada mulanya, dia tak memahami bahwa dalam tubuh Polri, memiliki banyak divisi.

Kemudian ia menyadari, begitu banyak pengalaman yang bisa digali sebagai anggota Polri.

Mulai dari berdinas di luar kota, bahkan hingga ke luar negeri.

Hal tersebut ia ketahui saat seniornya mengemban dinas ke Haiti, Amerika Tengah.

"Nah dari pengetahuan seperti itu, akhirnya saya ingin masuk lah, join di dinas di luar negeri juga," ujar Novie.

Brigadir Novie mengenang pengalamannya sejak awal masuk anggota Polri hingga pernah bertugas di Sudan, Afrika. HO/BRIGADIR NOVIE
Brigadir Novie mengenang pengalamannya sejak awal masuk anggota Polri hingga pernah bertugas di Sudan, Afrika. HO/BRIGADIR NOVIE (HO/BRIGADIR NOVIE)

Dan saat ia dipercaya untuk dinas di luar negeri, dirinya kembali mengetahui hal baru lagi, bahwa bertugas di luar negeri, bukan lagi sebagai Polri, melainkan di bawah naungan PBB.

Baca juga: 1 Juli Hari Bhayangkara, Retno Ariani Ungkap Ikhlas Jalani Cita-cita Sebagai Polwan Selama 10 Tahun

"Tahun 2018, senior saya di Haiti, Amerika Tengah. Kemudian saya pas tes, saya dapatnya di Sudan, Afrika Selatan," kenang Novie.

Waktu itu, kata Novie, angkatannya merupakan angkatan pertama yang menerjunkan Polwan.

Adapun dari seluruh Indonesia, sedikitnya ada 15 Polwan yang terjun ke Sudan.

Brigadir Novie berfoto bareng dengan anak-anak di Sudan. DOK/PRIBADI
Brigadir Novie berfoto bareng dengan anak-anak di Sudan. DOK/PRIBADI (DOK/PRIBADI)

Pada TribunKaltim.co, Novie sendiri mengaku tak minder sedikit pun.

Hanya saja, dirinya merasakan gejolak takut saat harus bertugas di wilayah konflik dengan tingkat separatis yang cukup tinggi.

"Di daerah yang separatisnya tinggi, untuk tingkat ancamannya juga tinggi. Daerah konflik lah. Awal-awalnya takut, ke toilet aja kita harus bawa senjata," ujar wanita kelahiran Balikpapan ini.

Dengan bertugas ke sana, kata Novie, membuatnya merasa bersyukur menjadi warga negara Indonesia.

Betapa tidak, hidup di daerah rawan konflik, membuatnya jadi serba waspada.

Sekalipun hanya demi mengambil air, perlu pengawalan.

"Lebih bersyukur aja sih. Dengan dapat pengalaman seperti ini di luar sana, dibalik misi perdamaian ya ada sosialnya kita juga bagi-bagi buku," ucap Novie. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved