Berita Nasional Terkini
Anies Baswedan Diserang Karangan Bunga, PDIP & PSI Dapat Dukungan, PKS: Yang Ngirim Segelintir Orang
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diserang karangan bunga, PDIP dan PSI dapat dukungan, PKS: yang ngirim segelintir orang.
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diserang karangan bunga belum lama ini.
Karangan bunga tersebut berisi dukungan terhadap PDIP dan PSI atas upaya interpelasi di parlemen soal kebijakan Anies Baswedan gelar Formula E di Jakarta.
Beberapa isi karangan bunga juga menyindir langkah politik Anies Baswedan yang mengumpulkan 7 pentolan fraksi DPRD DKI Jakarta untuk menggalang dukungan di lembaga legislatif.
Sementara PKS merespon gelondongan karangan bunga tersebut dengan kecurigaan.
Menurut PKS, pihaknya menduga karangan bunga tersebut dikirim oleh segelintir orang.
Lantaran asal usul karangan bunga tersebut tak jelas.
Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: ALASAN Utama Anies Baswedan Tunjuk Eks Mendag Thomas Lembong jadi Komisaris Pembangunan Jaya Ancol
Karangan bunga dukungan penggunaan hak interpelasi soal penyelenggaraan Formula E, hingga tadi malam terus berdatangan.
Setidaknya terdapat belasan karangan bunga yang berdatangan ke Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (2/9/2021) malam.
Namun karangan bunga tersebut tidak disertai identitasnya alias tidak diketahui pengirimnya yang jelas dan benar.
Beberapa karangan bunga bertuliskan sebagai berikut.
"Terima kasih Fraksi PDIP & PSI untuk mengawasi pemakaian uang rakyat. Bukan 7 teman makan malam gratis (gratis???)"
"Terima kasih PDIP & PSI penjaga amanat dan uang rakyat DKI. Pemerhati teman makan malam. Alumni SMA 6 Bersatu Jakarta."
"Terima kasih PDIP dan PSI untuk mempertanyakan pemakaian uang rakyat oleh Gubernur DKI. Alumni ITS (gambar hati) NKRI yang bukan 7 teman makan gratis."
Baca juga: INILAH Tujuan Sebenarnya Anies Baswedan Temui 7 Pimpinan Fraksi DPRD DKI Jakarta Minus PDIP dan PSI
Menanggapi banyaknya karangan bunga yang menyatakan dukungan untuk digunakannya hak interpelasi DPRD terkait penyelenggaraan Formula E oleh Gubernur Anies Baswedan, Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, menghormati perbedaan pendapat.
"Enggak apa-apa, biasa kan, negara, ibu kota provinsi yang demokratis. Semua punya kesempatan yang sama, ada yang setuju, juga ada yang menolak, ada yang mendukung, dan ada yang tidak setuju," katanya saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (2/9/2021) kemarin.
Menurutnya, belasan karangan bunga tersebut masih sesuai dengan koridor hukum atau mekanisme yang ada.
Terkait dengan sikap sebagian besar fraksi di DPRD DKI Jakarta yang tidak ingin menggunakan hak interpelasi Formula E, Riza Patria mengatakan pihaknya tidak mengintervensi atau mencampuri urusan DPRD.
"Semua sesuai ketentuan. Tentu banyak yang menolak dan sebagainya," ujarnya.
Baca juga: Anies Baswedan Ngotot Gelar Formula E, PDIP dan PSI Ajukan Interpelasi, Ketua DPRD: Duit Darimana?
Diketahui, Fraksi PSI dan PDIP menginisiasi hak interpelasi yang dimiliki DPRD DKI Jakarta.
Sebanyak 33 anggota DPRD dari kedua fraksi tersebut, telah menandatangani dukungan hak interpelasi. Rinciannya, 25 anggota Fraksi PDIP dan delapan anggota Fraksi PSI.
Hak interpelasi tersebut terkait rencana Gubernur Anies Baswedan yang akan menggulirkan penyelenggaraan Formula E di masa pandemi.
Sementara BPK mendapati temuan potensi kerugian pada anggaran penyelenggaraan Formula E.
Namun galangan dukungan dari PDIP dan PSI ditanggapi dingin oleh tujuh fraksi lain.
Ketujuh fraksi tersebut adalah Fraksi NasDem, Golkar, Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, dan PPP-PKB.
Baca juga: KABAR GEMBIRA Anies Baswedan untuk Warga Jakarta saat PPKM, Inilah Daftar Kegiatan yang Dilonggarkan
PKS Curiga
Sejumlah karangan bunga berjejer di depan halaman Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (2/9/2021).
Tulisannya sebagian besar berisikan pesan dukungan hak interpelasi Formula E yang diajukan PDI-Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Menanggapi karangan bunga yang banjiri Gedung DPRD DKI, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Ahmad Yani curiga pengirimnya hanya berasal dari segelintir orang dan sama sekali tak mewakili masyarakat Jakarta.
"Jadi ini karangan bunga teman-teman bisa tanyakan siapa yang mengirim. Jangan-jangan yang ngirim cuma segelintir orang. Sementara banyak warga masyarakat yang sesungguhnya mereka merasakan apa yang dilakukan oleh gubernur itu sudah tepat," kata Yani di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (2/9/2021) dikutip Tribunnews.com.
Fraksi PKS sendiri menilai rencana pelaksanaan Formula E pada Juni 2022 yang dicanangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, merupakan keputusan yang tepat.
Baca juga: Anies Baswedan Tunjuk eks Menteri Jokowi jadi Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol, Ini Alasannya
Pengajuan interpelasi dari 2 fraksi di DPRD DKI juga dianggap tidak tepat. Pasalnya para legislatif semestinya lebih mengedepankan penyelesaian pandemi Corona di Jakarta, ketimbang mengurusi persoalan di luar hal tersebut.
Salah satu fokus DPRD DKI untuk penyelesaian pandemi antara lain pembahasan revisi RPJMD, Perubahan APBD DKI, dan mempersiapkan RAPBD tahun 2022.
"Artinya, kami fraksi PKS memandang sekarang bukan interpelasi yang dilakukan. Yang perlu dilakukan sekarang adalah bagaimana kita bisa fokus memberikan pelayanan memperjuangnkan nasib rakyat yang memang dalam kondisi pandemi seperti ini. Dengan apa? Dengan pembangunan yang akan kita lakukan," ucapnya.
"Ini menyangkut nasib rakyat. Ini yang harus kita kejar. Kalau ini tidak terjadi bagaimana nasib rakyat? Kalau ini tidak berjalan maka berarti kita mengorbankan rakyat. Janganlah kita mengabaikan apa yang menjadi hak warga masyarakat," tegas dia. (*)