Investasi Rp 71 Miliar dari Perusahaan Pengelolaan Sampah Bakal Menyerap 70 Tenaga Kerja di Bontang

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Investasi senilai Rp 71 miliar dari PT Geo Trash asal Australia digadang-gadang bakal menyerap 70 tenaga kerja di Bontang.

Hal itu disampaikan Muhammad Taupan Kurnia, Kepala Bidang Kebersihan dan Pengolaan Sampah DLH Bontang, Jumat (3/9/2021).

Bahkan kehadiran perusahaan pengelolaan sampah itu bakal berdampak terhadap perekonomian masyarakat lokal.

Perusahaan yang memproduksi Bio Solar itu akan memanfaatkan bahan baku berbagai jenis sampah plastik mau pun karet bekas yang tak lagi bisa didaur ulang.

Pengelolaan sampah yang tak bisa didaur ulang itu tentunya bisa membuka peluang bisnis baru bagi masyarakat lokal di Bontang.

Baca juga: Tanam Investasi Rp 71 Miliar, Perusahaan Australia Ini Bakal Sulap Sampah di Bontang Jadi Bio Solar

"Selain bisa menyerap tenaga kerja lokal,  sampah dari masyarakat yang sebelumnya tidak ada nilai, sekarang bisa dijual. Bisa jadi ada pengepulnya nanti kan," terangnya.

Tak hanya itu, kata Taupan, investasi besar berencana masuk ini juga bisa memberikan kontribusi untuk menambah pendapatan daerah.

Dari kesepakatan dengan PT Geo Trash, 10 persen dari keuntungan bersih akan diperuntukkan bagi Pemkot Bontang.

10 persen terbagi, 7 persen untuk keuntungan bersih untuk Pemkot dan 3 persen untuk CSR.

"Ditambah lagi ada tambahan keuntungan sewa lahan untuk perusahaan," ungkapnya.

Baca juga: Aturan Bebas Tes PCR Masyarakat Dosis 2 Belum Berlaku di Bontang, Satgas Tunggu Instruksi Mendagri

Rencananya, lahan seluas 1 hingga 2 hektar yang akan digunakan PT Geo Trash, berlokasi dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bontang.

"Rencananya di TPA Bontang Lestari, karena kita masih ada lahan disana. Perusahaan juga diuntungkan karena dekat dari TPA," pungkasnya. (*)