Berita Nasional Terkini
KISAH Prajurit TNI Lolos dari Maut, Markas Dikepung 50 KKB Papua hingga Dihujani Peluru Saat Kabur
Kisah prajurit TNI lolos dari maut, markas dikepung 50 angggota KKB Papua hingga dihujani peluru saat kabur.
TRIBUNKALTIM.CO - Kisah prajurit TNI lolos dari maut saat penyerangan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
Markas Posramil Kisor dikepung 50 angggota KKB Papua kala itu.
Sebanyak 4 prajurit TNI gugur dalam peristiwa.
Namun di antaranya ada satu prajurit TNI yang selamat dalam penyerangan tersebut.
Adalah Prajurit Satu (Pratu) Iqbal Abdullah.
Anggota TNI yang berhasil selamat dari serangan itu mengatakan, ada 50 orang yang menyerang pos tersebut.
Iqbal kala itu berhasil kabur lewat pintu bagian belakang.
Ia langsung lompat ke sungai untuk menyelamatkan diri.
Pada saat itu, ia masih ingat betul dihujani peluru oleh KKB Papua saat menyelam di sungai belakang Posramil Kisor.
Info selengkapnya dalam artikel ini.
Baca juga: Siapa Senat Soll? Mantan TNI Berbelot jadi Pentolan KKB Papua yang Ditembak Satgas Nemangkawi
Baca juga: Mantan TNI Berbelot jadi Pentolan KKB Papua, Tanpa Ampun Satgas Nemangkawi Tembak Kaki Senat Soll
Baca juga: UPDATE Berita KKB Papua Hari Ini: Posramil Kisor Diserang, 4 Prajurit TNI Gugur, 2 Dilaporkan Hilang
Mengetahui ada penyerangan, Iqbal menyelamatkan diri dengan melompat ke sungai dan menyelam. Namun, saat sudah di dalam air, ia masih ditembaki oleh para pelaku.
"Saya berhasil keluar Posramil dengan cara menendang pintu belakang kemudian saya melompat ke sungai, tetapi mereka terus menembak pada posisi saya menyelam ke dalam air," kata Iqbal, seperti dalam video yang beredar.
Baca Juga: Pangdam Kasuari Pimpin Upacara Pelepasan Jenazah 4 Prajurit TNI yang Gugur Diserang KKB Papua
"Saya selamat karena di bawah arus sungai hingga selamat dari insiden itu."
Baca juga: Penuhi Semua Kebutuhan KKB Papua, TNI-Polri Tangkap Kepala Distrik dan Keluarganya
Pangdam Kasuari Menangis
Panglima Kodam (Pangdam) XVIII/ Kasuari Mayjen TNI I nyoman Chantiasa meninjau langsung Posramil Kisor yang diserang kelompok separatis teroris (KST) pada Kamis (2/9/2021) sekitar pukul 03.35 WIT.
Dalam melakukan peninjauan, Pangdam Kasuari tidak sendiri. Mayjen TNI I nyoman Chantiasa didampingi Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan.
Lalu, turut serta Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing, dan Bupati Maybrat Bernard Sagrim.
Pangdam Kasuari bersama rombongan meninjau lokasi tersebut karena penyerangan yang dilakukan KST hingga menyebabkan empat prajurit TNI gugur.
Saat meninjau lokasi, Pangdam Kasuari sempat meneteskan air mata ketika melihat kondisi Posramil Kisor yang berantakan dan masih terdapat ceceran darah prajuritnya yang gugur.
Baca juga: Penuhi Semua Kebutuhan KKB Papua, TNI-Polri Tangkap Kepala Distrik dan Keluarganya
Selanjutnya, Pangdam Kasuari menyampaikan pernyataan akan menjamin keamanan bagi warga di daerah tersebut.
"Saya selaku Pangdam Kasuari akan memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat saya pasca-insiden penyerangan empat prajurit TNI terbaik yang gugur dalam tugas," kata I Nyoman Cantiasa pada Sabtu ( 4/9/2021), dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, Bupati Maybrat Bernard Sagrim menyampaikan duka cita atas gugurnya empat prajurit terbaik TNI dalam bertugas.
"Peristiwa ini baru pertama kali terjadi dan tidak pernah terjadi seperti ini, di mana perbuatan tersebut adalah perbuatan biadab dan keji yang mencoreng nama baik daerah Maybrat," kata Bernard.
Baca juga: Terbukti Aman, Thailand Campur Vaksin Sinovac dengan AstraZeneca, Lebih dari 1,5 Juta Warga Disuntik
Sebelumnya diberitakan, empat prajurit TNI gugur saat penyerangan Pos Koramil Kisor di Afiat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (2/9/2021).
Empat prajurit TNI gugur, mereka adaah Lettu Inf Dirman, Serda Ambrosius Apri Yudiman, Praka Muhammad Dhirhamsyah, dan Pratu Zul Ansar.
Sebelumnya,
Dua anggota lainnya Lettu Chb dirman (Danposramil) dan pratu Ikbal dikabarkan hilang dan masih dalam pencarian.
Kapendam Kodam VIII/Kasuari Letkol Arm Hendra Pesireron melalui sambungan telepon, Kamis (2/9/2021) siang tidak membantah kejadian itu.
Baca juga: Inilah Penyebab KKB Papua Sulit Ditumpas TNI-Polri, Ternyata Ada Oknum yang Penuhi Semua Kebutuhan
“Iya benar ada penyerangan, namun yang lebih jelas aka nada konfrensi pers oleh Pangdam,” ucapnya, seperti dilansir Tribun-Papua.com dengan judul Usai Kunjungan Panglima dan Kapolri, Pos TNI di Serang KKB, 4 Anggotanya Tewas di Bantai.
Sementara itu diketahui Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan kunjungan kerja di Sorong, Papua Barat, Sabtu (28/8/2021) siang.
Kunker tersebut tidak lain untuk melihat sejauh mana penanganan dan pengendalian Covid-19 di Papua Barat.
Penyebab KKB Papua sulit ditumpas
Penindakan terus dilakukan TNI dan Polri, terkait dengan aktivitas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Tidak hanya menindak anggota KKB Papua saja, namun aparat juga melakukan penindakan terhadap para simpatisan KKB Papua.
Baca juga: Penuhi Semua Kebutuhan KKB Papua, TNI-Polri Tangkap Kepala Distrik dan Keluarganya
Pihak-pihak yang mendukung, terlebih memberikan modal, serta memenuhi kebutuhan KKB Papua untuk melakukan aksi teror akan ditindak oleh TNI-Polri.
Belum lama ini, TNI dan Polri menangkap oknum Kepala Distrik, berserta anggota keluarganya, diduga terlibat dalam jaringan KKB Papua.
Polisi menangkap Kepala Distrik Wusama berinisial EB, di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.
EB diduga telah mengundang Tenius Gwijangge untuk bergabung ke KKB di Yakuhimo.
Selain mengundang, EB juga diduga menyiapkan segala keperluan KKB di Dekai.
"Jadi semua keperluan KKB di Dekai disiapkan oleh EB," kata Direskrimum Polda Papua, Kombes Faisal Ramadhani di Jayapura, Senin (30/8/2021), seperti dilansir dari Kompas.com.
Selain itu, keponakan EB yang berinisial Y juga ditangkap karena keterlibatan yang sama.
Y diduga menyiapkan logistik bagi KKB.
Baca juga: Putus Sumber Pendanaan KKB Papua, Bupati Yahukimo Turun Tangan, Ini Langkah yang Dilakukan
Selain EB dan Y, polisi juga menangkap dua orang lainnya, yakni YH dan EH.
YH diduga kuat terlibat pembunuhan empat pekerja bangunan di Kampung Bingky, Distrik Seradala, 29 Juni 2021.
Sedangkan EH berperan sebagai sopir kendaraan yang mengangkut KKB.
"Kami masih terus dalami kasus ini dan memastikan para pelaku pembunuhan di Yahukimo dalam beberapa bulan terakhir," kata Faisal.
Sebetulnya ada empat orang lainnya yang juga diamankan.
"Total ada 8 yang kita amankan dari rumah itu. Namun setelah didalami, 4 orang kita tahan dan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana, sisanya kita bebaskan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, dalam waktu dua minggu terakhir, KKB kerap melakukan aksi meresahkan di wilayah Distrik Dekai.
Akibat aksi KKB, selama Agustus 2021 sudah ada tiga korban tewas dan beberapa rumah dibakar.
Baca juga: Daftar KKB Papua Paling Berbahaya, Terdapat Eks Prajurit TNI, Hingga Dipimpin Pemuda Usia 20 Tahunan
Satgas Nemangkawi menyebutkan, para pelaku merupakan KKB yang diaktori oleh Tenius Gwijangge, Senat Soll, dan Temianus Magayang. (*)