Banjir di Samarinda
Anggota DPRD Samarinda Bongkar Penyebab Banjir, Jasno Karena Alih Fungsi Lahan juga Curah Hujan
Jasno menyebutkan salah satu penyebab banjir di Kota Samarinda, yakni alih fungsi lahan di beberapa kawasan di Kota Samarinda.
Sehingga menurutnya, melalui revisi tersebut, tidak ada lagi oknum atau kelompok orang yang membohongi pemerintah dalam hal izin melakukan pematangan lahan.
"Saya sepakat hal itu, maka Perwali baru saja saya revisi, tiga hari yang lalu, tidak ada lagi pematangan lahan tanpa alasan dan advice teknis dari dinas terkait tentang perizinannya, jadi syaratnya sangat banyak sekarang," ujar Andi harun pada kesempatan yang sama.
Baca juga: DPRD Samarinda Soroti Alih Fungsi Lahan, Dituding jadi Penyebab Banjir
Lebih lanjut Andi Harun mengemukakan bahwa pematangan lahan bukan hanya berpotensi dilakukan oleh pihak swasta.
Namun pembangunan yang dilakukan pemerintah juga berpotensi dengan pematangan lahan.
"Maka masyarakat juga harus ikut mengawasi, bagi yang izinnya benar masih dapat kita awasi, jika yang tak berizin maka masyarakat bisa melapor," tukasnya
BPBD Petakan Rawan Banjir di Samarinda
Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur sering dilanda banjir semenjak curah hujan tinggi.
Pihak Pemkot Samarinda terus siagakan bencana dan telah ada pemetaaan lokasi rawan banjir, Minggu (5/9/2021).
Disampaikan oleh Plt Kepala BPBD Kota Samarinda, Hambali, menuturkan bahwa beberapa titik rawan banjir di Kota Samarinda telah dipetakan.
Dalam situasi saat ini pihaknya mengimbau kepada masyarakat khususnya di kawasan rawan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Ya, seperti di daerah Tanah Merah, Sungai Siring dan sekitar Lempake serta wilayah lain agar lebih waspada," katanya kepada TribunKaltim.co.
Katanya, karena air Sungai Mahakam juga sedang pasang sehingga berpotensi terjadi luapan air ke wilayah pemukiman.
Baca juga: Banjir di Samarinda Disebabkan Air Limpasan, Walikota Andi Harun Singgung Pemda Lainnya
Saat ini pun diketahui banjir melanda kawasan Bengkuring Raya, perumahan Griya Mukti dan sekitar Lempake, Kota Samarinda.
Bencana banjir melanda setelah hujan dengan intensitas lebat mengguyur kota Samarinda pada siang hingga sore (5/9/2021).
Warga di daerah tersebut hingga saat ini masih beraktivitas di tengah banjir yang melanda.
Sementara akses menuju daerah tersebut masih dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda empat.
Untuk kebutuhan logistik, BPBD bersama para unsur relawan ikut membantu pasokannya kepada warga.
"BPBD juga telah menyiapkan tim evakuasi apabila perlu dilakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir, namun sampai saat ini belum ada warga yang dievakuasi," pungkas Hambali. (*)