Breaking News

DPRD Kukar Sidak Proyek Jembatan Miliaran Rupiah di Marangkayu

Masyarakat di Kecamatan Marangkayu mengeluhkan kondisi jembatan penghubung Desa Santan Tengah-Santan Ilir yang mengkhawatirkan saat dilintasi.

Penulis: Aris Joni | Editor: Diah Anggraeni
Tribun Kaltim/Aris Joni
Ketua DPRD Kutai Kartanegara Abdul Rasid saat melakukan sidak di Marangkayu. 

TRIBUNKALTIM.CO - Masyarakat di Kecamatan Marangkayu mengeluhkan kondisi jembatan penghubung Desa Santan Tengah-Santan Ilir yang mengkhawatirkan saat dilintasi.

Tak hanya berfungsi sebagai sarana lalu lintas masyarakat setempat, jembatan tersebut juga menjadi jalan pendekat menuju Kota Bontang.

Jembatan yang dibangun tahun 2019 dan selesai bulan Maret 2021 ini, beberapa badan jalan mengalami retak bahkan berlubang.

Pembangunan jembatan selama dua tahun itu dinilai  tidak sesuai dengan spesifikasi.

Apalagi menelan anggaran yang fantastis, yakni sekitar Rp 14,7 miliar.

Hal itu membuat warga setempat melaporkan kepada DPRD Kutai Kartanegara (Kukar).

Baca juga: Masuk Tahap Perencanaan dan FS, DPRD Kukar Terus Kawal Pembangunan Rumah Sakit Muara Badak

Menindaklanjuti laporan tersebut, Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid bersama Wakil Ketua, Alif Turiadi dan anggota dewan dapil Muara Badak-Anggana-Marangkayu yakni Ma'ruf Marjuni, Abdul Wahab Arief serta Baharuddin melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi tersebut.

Dalam sidak tersebut dihadirkan pula perwakilan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kukar, camat Marangkayu, kades serta masyarakat.

"Kunjungan kami kali ini dalam rangka menindaklanjuti laporan masyarakat berkaitan adanya pembangunan proyek di Marangkayu yang memang tidak sesuai dengan speknya," kata Ketua DPRD Kukar, Abdul Rasid di sela-sela sidak di Marangkayu, Senin (6/9/2021) kemarin.

Ia melihat secara langsung kondisi jembatan yang terdapat badan jalan yang retak serta berlubang hingga tidak bisa dilewati.

Dalam artian ketika menuju ke jembatan hanya satu jalur sebab sebagian jalur tidak bisa dilintasi.

Saat kendaraan roda empat melintas, getaran badan jalan terasa sekali, hal semacam ini sangat dikhawatirkan. Sangat disayang sekali proyek yang menelan anggaran besar namun kondisinya jauh dari pada spesifikasi yang diharapkan.

"Sangat mengkhawatirkan lah jembatan yang besar anggarannya seperti ini tapi kualitas pekerjaannya tidak sesuai yang diharapkan," tegas politikus Fraksi Golkar ini.

Dalam pantauan, badan jalan jembatan yang berlubang ditemukan kerangka besi yang tidak sesuai dengan standar karena jarak antar kerangka besi terlihat jarang.

Belum lagi sejumlah besi-besi tambahan yang menjulang ke atas, entah untuk apa fungsinya.

Rasid berharap, ke depan tidak terjadi lagi pekerjaan semacam ini.

Semua pembangunan di Kukar diharapkan berkualitas dan sesuai spesifikasi serta tingkat keamanannya terjamin.

"Karena ini 'kan untuk fasilitas umum, kalau terjadi apa-apa dengan jembatan ini 'kan masyarakat yang dirugikan," imbuhnya.

Baca juga: DPRD Kukar Setujui Rancangan Perubahan KUA-PPAS 2021

Sementara Wakil Ketua DPRD Kukar, Alif Turiadi menuturkan dia mengaku sangat prihatin terhadap kondisi jembatan.

Ia berharap tidak terjadi lagi di tempat-tempat lainnya.

"Karena bagaimanapun kalau melihat kualitas seperti ini saya memastikan ini kualitas yang buruk lah," tegasnya.

Usai sidak, langkah selanjutnya, DPRD Kukar akan memanggil DPU, kontraktor serta pihak lainnya untuk dimintai kejelasan terkait proyek tersebut.

"Apakah yang dia kerjakan ini memang desainnya seperti ini 'kan kami nggak tahu. Desain model baru kami juga nggak tau ini, yang kayak begini 'kan nggak tahu kami," ungkap politisi Fraksi Gerindra.

Masyarakat, ucap Alif, harus mengawasi pembangunan infrastruktur baik itu jalan ataupun jembatan.

Jika memang dalam pekerjaan tidak sesuai atau ditemukan kerusakan-kerusakan, jangan sungkan untuk melaporkan kepada DPRD Kukar.

Setiap laporan yang masuk tentunya akan direspons.

Baca juga: Koordinasi Terkait Infrastruktur, Pimpinan DPRD Kukar Bertandang Ke Karang Paci

Secara terpisah, Staf Jembatan DPU Kukar Aditia mengatakan, saat ini jembatan ada perbaikan serta ada masalah terkait objek jembatannya.

Jadi, kontraktornya berinisiatif untuk memperbaiki kerusakan yang ada di badan jalan tersebut.

"Kalau desain masih sesuai gambar. Ini masing menunggu umur 30 hari nanti baru di cor lagi artinya ini masih tanggung jawab dari kontaktor. Mungkin secepatnya akan diselesaikan," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved