Lawan Covid19

Perempuan Punya Peran Penting di Masa Pandemi, dr Alexandra: Harus Jadi Teladan Menjalankan Prokes

Banyak hal yang menjadi tantangan yang dihadapi perempuan di masa pandemi, antara lain meningkatnya beban perempuan dalam melaksanakan tugas domestik.

Editor: Sumarsono
Tangkapan layar talkshow KPCPEN
Dialog Virtual Kabar Kamis Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Kamis (9/9/21) di Media Center KPCPEN Jakarta.  

“Kami di IWAPI memiliki tanggung jawab untuk bisa memberikan edukasi dan pelatihan kepada mereka sehingga no one left behind (tidak ada yang tertinggal, red),” ujarnya.  

Nita menuturkan, sejak 2014 IWAPI sudah menjalin kolaborasi dengan Microsoft, disusul Google,  Facebook dan Kominfo untuk pelatihan digitalisasi.

“Dari 30 ribu perempuan pengusaha anggota  IWAPI yang tersebar di 34 provinsi memang belum semuanya mendapat pelatihan digitalisasi.

Namun akan kita kejar. Mudah-mudahan dengan melakukan kegiatan pelatihan semacam ini perempuan bisa bangkit dan tampil di masa pandemi,” ujar Nita. 

Tujuan utama IWAPI adalah agar perempuan bisa mandiri secara ekonomi. “Pada krisis 1998 UMKM terbukti jadi tulang punggung perekonomian. Namun di masa pandemi, 98% anggota IWAPI adalah UMKM paling terdampak,” ujarnya. 

Untuk itu, Nita berbagi tips bagi perempuan di masa pandemi agar bisa bertahan,, antara lain:

- Jangan panik, lakukan konsolidasi serta berpikir cerdik melihat hal yang bisa dikolaborasikan, menyaring informasi, hijrah ke digitalisasi.

- Inovatif dan kreatif dalam menangkap peluang pasar, terhubung dengan ekosistem digital, dan pandai dalam mengakses informasi misalnya terkait stimulus yang diberikan pemerintah di masa pandemi untuk UMKM. 

Nita menekankan, modal utama menjadi pengusaha bukanlah pada modal.

“Modal memang perlu namun bukan di nomor satu. Yang utama adalah mengenal potensi diri, cerdas melihat peluang, melek teknologi, baru urusan modal,” ujarnya.

“Jangan pesimis, ayo optimis. Saat pandemi selesai, bisnis bisa jalan kembali,” tandasnya. 

Pada kesempatan sama, desainer fashion Indonesia, Anne Avantie mengatakan, pandemi bukan hal yang bisa dilawan, sehingga penting bagi setiap orang untuk beradaptasi.

“Selama pandemi berdamai dengan diri sendiri itu perlu, juga dengan waktu dan keadaan, dan ada kehidupan baru yang mesti disyukuri,” ujarnya. 

Baca juga: Talk Show Tribun Kaltara Series Part 1, Walikota Tarakan Fokus Seimbangkan Penanganan Kesehatan

Anne mengatakan, cerdik dan dan cerdas melihat peluang di masa pandemi bisa membuat pelaku industri kreatif selamat melewati masa sulit.

“Berikan prioritas. Mata rantai subsidi sangat diperlukan di Indonesia. Itulah pentingnya melakukan kolaborasi,” tutur Anne yang juga mengembangkan mata rantai kebaikan dengan menjadi ibu asuh dan payung bagi UMKM. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved