Berita Malinau Terkini

Murid Tak Bisa PJJ sebab Terganggu Jaringan Internet, Sekolah di Malinau Terapkan Metode Jemput Bola

Peserta didik di 4 kecamatan sekitar wilayah perkotaan Kabupaten Malinau telah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sejak 7 September 2021

TRIBUNKALTARA.COM/MOHAMMAD SUPRI
Pelaksanaan PTM terbatas 4 wilayah kecamatan Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, beberapa hari lalu. TRIBUNKALTARA.COM/MOHAMMAD SUPRI 

TRIBUNKALTIM.CO, MALINAU – Peserta didik di 4 kecamatan sekitar wilayah perkotaan Kabupaten Malinau telah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sejak 7 September 2021 lalu.

Rekomendasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Malinau, PTM terbatas di 4 wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Malinau Kota, Malinau Utara, Malinau Barat dan Mentarang dilaksanakan per sesi.

Pantauan TribunKaltara.com, penerapan PTM di sekolah wilayah Malinau Kota mengadopsi 2 sesi pembelajaran secara bergiliran, yakni sesi tatap muka dan sesi dalam jaringan (Daring).

Bagi peserta didik yang bergejala gangguan kesehatan, terkonfirmasi atau kontak erat dengan pasien konfirmasi Covid-19 diwajibkan mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Sesuai pedoman Satgas, kalau ada peserta didik atau warga sekolah yang terkonfirmasi atau kontak erat, wajib PJJ. Karena kita, pihak sekolah tetap wajib mewadahi metode belajar online,” ujar Kepala Sekolah SMPN 1 Malinau Kota, Daud Impung.

Baca juga: Orangtua Peserta Didik Khawatir Usai Imunisasi, DPRD Malinau Beber Perlu Dialog Bersama

Baca juga: Berdayakan Dokter Kecil Jadi Solusi Keberlanjutan PTM Terbatas di Malinau

Baca juga: PTM Terbatas Digelar di 4 Wilayah Kecamatan Sekitar Ibu Kota Malinau, Tiap Minggu akan Dievaluasi

Titik tumpu penyelenggaraan PTM Terbatas mengacu pada SDM, guru dan tenaga kependidikan di masing-masing sekolah.

Sebab, keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan di Malinau yang masih terbatas.

Kendati berada di wilayah kota, masih banyak peserta didik yang masih terkendala jaringan mengikuti pembelajaran jarak jauh.

Gangguan jaringan dan sejumlah lokasi belum terjangkau akses PJJ.

“Kalau siswanya berhalangan tatap muka, mereka ikut belajar online. Cuma yang jadi permasalahan, ada peserta didik yang berada di wilayah yang jangkauan internetnya minim,” katanya.

Berdasarkan keputusan rapat dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Malinau, untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar, sekolah menerapkan metode jemput bola.

Tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah mengantarkan tugas ke kediaman siswa, sekaligus memantau progress belajar peserta didik.

Baca juga: Kantongi Izin Rekomendasi dari Disdikbud, Besok 9 Sekolah di Bontang Mulai Gelar PTM Terbatas

“Solusinya, guru jemput bola. Ke rumah-rumah siswa memantau progres pembelajaran. Tapi bisa juga, tugas-tugas diantar oleh siswa yang berhalangan melalui teman atau kerabatnya ke sekolah,” ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved