Banjir di Samarinda

Atasi Banjir di Simpang Mal Lembuswana, Pemkot Bangun Drainase Sedalam 1 Meter di Jalan S Parman

Dalam rangka pengerjaan saluran drainase untuk mengatasi dampak banjir di simpang Mal Lembuswana, Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda akan membongkar s

TRIBUNKALTIM.CO/HANIVAN MA'RUF
Jalan S Parman depan rumah jabatan Walikota Samarinda yang direncanakan akan dibongkar untuk pembangunan saluran drainase. TRIBUNKALTIM.CO/HANIVAN MA'RUF 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dalam rangka pengerjaan saluran drainase untuk mengatasi dampak banjir di simpang Mal Lembuswana, Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda akan membongkar sisi Jalan S Parman, tepatnya di lajur lambat Mal Lembuswana.

Saluran drainase akan dibangun di bawah lajur lambat tersebut sepanjang sekitar 500 meter mengarah ke Sungai Karang Mumus di bawah jembatan Ruhui Rahayu.

Titik awal pengerjaan saluran drainase tersebut akan dimulai dari jalan sekitar depan rumah jabatan walikota Samarinda.

Kepala Seksi Pembangunan Jaringan Sumber Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kota Samarinda, Darmadi mengatakan, kedalaman drainase yang akan dibuat sekitar 1 meter lebih di bawah permukaan tanah.

"Kita desain dengan saluran beton selebar 5 meter, kedalamannya sekitar 1 meter, menyesuaikan dengan elevasi karena kalau kita menyesuaikan dengan jalan air sungai malah bisa masuk," papar Darmadi saat ditemui di kantornya, Kamis (16/9/2021).

Baca juga: Banjir di PPU, Sebagian Wilayah Desa Api-Api Terendam akibat Diguyur Hujan Deras

Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Desa Purwajaya Kukar Dilanda Banjir dan Longsor, 120 Warga Terkena Dampak

Baca juga: Komisi III DPRD Kaltim Minta Pembangunan RS Korpri di Samarinda Bebas Banjir

Proyek drainase yang dicanangkan oleh pemerintahan Walikota Samarinda, Andi Harun tersebut disebutkan telah menyelesaikan tahap lelang dengan nilai sebesar Rp 6 miliar.

"Pagu nya itu Rp 6 miliar lebih dengan dana segitu kita cuma dapat sekitar 100 meter, jadi bisa dikalikan sendiri kalau kita akan bangun 500 meter," ujarnya.

Maka estimasi biaya pembangunan drainase tersebut hingga tuntas dari simpang Mal Lembuswana hingga pintu air di bawah jembatan Ruhui Rahayu diperkirakan dapat mencapai Rp 30 miliar.

Nantinya saluran drainase itu akan mengalirkan air yang biasanya menggenangi simpang Mal Lembuswana ketika kawasan tersebut diguyur hujan.

Ketinggian banjir di wilayah yang menjadi pertemuan empat jalan tersebut dapat mencapai paha orang dewasa dan cukup membuat kemacetan dan hambatan lalu lintas.

Maka dengan dibuatnya saluran drainase diharapkan dapat meminimalisir dampak banjir yang kerap terjadi di kawasan tersebut.

Rencana pembuatan proyek itu dikatakan telah selesai tahap lelang dan akan segera dilakukan tandatangan kontrak.

Darmadi menuturkan penandatanganan kontrak akan dikejar maksimal pada bulan Oktober mendatang sehingga pada akhir bulannya telah dapat dimulai pengerjaan.

Baca juga: Hujan Awet Sejak Pagi, Berikut Update Info Banjir Samarinda Rabu 15 September 2021

"Dengan anggaran yang ada saat ini kita hitung waktu efektif pengerjaannya 90 hari kerja, jadi sampai sekitar bulan Desember untuk tahap satu ini," tutur Darmadi lebih lanjut.  (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved