Wawancara Eksklusif

WAWANCARA EKSKLUSIF - Pedagang Mengadu ke Wabup Kutim Kasmidi Bulang, 'Pak Kami Nggak Dapat Apa-apa'

Wakil Bupati Kutai Timur, Kasmidi Bulang menyebut Pemkab Kutim sedang menyiapkan stimulus bagi mereka yang terdampak pandemi Covid-19.

Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Adhinata Kusuma
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE TRIBUNKALTIM OFFICIAL
TALKSHOW VIRTUAL - Wabup Kutim Kasmidi Bulang (kiri) saat Talkshow VIP ROOM dengan tema “Desa Tangguh dan Penanganan Covid-19 di Kutim” bersama wakil Pemimpin Umum Tribun Kaltim, Ade Mayasanto, Jumat (10/9/2021). 

TRIBUNKALTIM.CO - Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kutai Timur berimbas kepada pada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pengetatan jam operasional tempat usaha membuat penghasilan mereka terdampak.

Wakil Bupati Kutai Timur, Kasmidi Bulang menyebut Pemkab Kutim sedang menyiapkan stimulus bagi mereka yang terdampak pandemi Covid-19. Selain itu, program Desa Tangguh bersama TNI-Polri juga terus berjalan.

“Masyarakat di sana kita berdayakan, kita minta untuk melakukan kegiatan Desa Tangguh. kemarin kita bantu bibit ikan, dan juga bibit padi, jagung,” kata Kasmidi saat talkshow virtual Tribun Kaltim VIP Room dengan tema “Desa Tangguh dan Penanganan Covid-19 di Kutim”, pada Jumat (10/9/2021).

Terobosan apalagi yang dilakukan pemerintah daerah di Kutim dalam menggerakkan perekonomian warga, berikut petikan wawancara eksklusif Wakil Pemimpun Umum Tribun Kaltim, Ade Mayasanto dengan Kasmidi Bulang.

Bagaimana dampak Covid-19 di sektor perekonomian Kutim?

Tidak bisa dipungkiri bahwa Covid ini memporak-porandakan baik dari sisi ekonomi, kesehatan, dan juga pendidikan.

Dua minggu lalu, Saya didatangi saudara-saudara, para pengusaha. Dan saya sudah melaporkan ke pak Bupati dan juga tim Satgas soal perpanjangan PPKM. Kebijakan sebelumnya adalah buka sampai jam 8 malam, tapi boleh take away sampai jam 11 malam

Ternyata setelah kita cek, jam 8 kita tutup ternyata masih ada yang buka. Ini kan potensi orang berkumpul dan terkonfirmasi (positif) lagi. Ini harus kita pahami bersama. Ketika nanti ada masih ada yang buka, ya kita harus sama-sama putuskan, untuk sementara bisa ditutup ini, cafenya.

Memang tidak bisa dipungkiri, kita juga melihat bahwa secara ekonomi para pedagang-pedagang kita bahkan ada yang sampai datang ke bapak Bupati dan pak Kapolres dan yang lainnya, ke saya juga.

Mereka mengadu, pak kami ini sudah tutup, kami ini sudah nggak dapat apa-apa, para pedagang-pedagang itu sudah kami inventarisasi dan kita akan bantu dalam bentuk sembako, dan ini merupakan bagian daripada kebersamaan kita.

Pemkab Kutim apakah ada dana stimulus buat UMKM khususnya atau di sektor perekonomian?

Kita lagi mempersiapkan itu. Selain UMKM, kita lagi mempersiapkan program pererintah yang nanti akan mensupport kita.

Bentuknya seperti apa? Dan bagaimana cara UMKM menggapai bantuan itu?

Pertama kita inventarisi dulu, bantuan itu dalam bentuk apa nanti kita akan berikan, Ini juga sementara kita bahas di pemerintah.

Sebenarnya kita bukan bantuan aja, di anggaran ini kita memberikan subsidi, insyaAllah, tapi ini kami lagi berproses dengan anggota dewan juga berkat kebijakan dan juga rasa kebersamaan antara pemerintah dengan DPRD selaku pemegang hak budget.

Kita akan menganggarkan 3 bulan free tagihan PDAM bagi saudara-saudara kita yang menengah ke bawah termasuk yang angka pembayarannya setiap bulan Rp 200 ribu ke bawah, jadi free selama 3 bulan, dan ini cukup besar angkanya, sekitar Rp 11 miliar.

Setelah itu juga bagi saudara-saudara yang pegawai negeri itu insyaAllah juga kita akan tingkatkan tunjangan penghasilannya. Jadi pejabat-pejabat kita dan pegawai negeri khususnya yang level tidak ada jabatannya itu juga kita berikan tunjangan tambahan penghasilan.

Ini kita mulai bulan Juli sampai Desember, jadi itu salah satu cara juga mensupport sehingga nanti insyaAllah perputaran uang di kita ini akan berkembang lagi. Tentunya itu semua nanti akan membuat UMKM kita bisa bergerak kembali ya.

Jadi ini kabar baik ya buat UMKM dan sektor perekonomian di Kutim?

Kita nggak mungkin memberikan tanpa dasar-dasar aturan ya. Jadi dasarnya kita lagi menganggarkan untuk masyarakat secara umum itu adalah free PDAM nya yang Rp 200.000 ke bawah angka pembayarannya per bulan. Jadi selama 3 bulan kita free kan.’

Terus juga ada masukan, gimana dengan kami pak, para pegawai dan lain segbagainya. Kita cari aturannya ternyata oleh Kemendagri dibolehkan untuk menambah peningkatan pengahasilan pegawai. Alhamdulillah kita tingkatkan itu bervariasi tergantung bobot daripada kerjaan.

Alhamdulillah juga lagi dalam proses, InsyaAllah juga ini akan disetujui oleh DPR

Berapa angka optimistis pemerintah soal pertumbuhan ekonomi di masa sekarang ini?

Ya kami sangat optimis bahwa bisa berjalan. Tujuan pertama sih sebenarnya itu akan meningkat perekonomian ketika perputaran uang di daerah itu ada. Sumbernya dari mana?

Walaupun mungkin kita buka itu UMKM, tetapi jika tidak ada yang membeli, maka tidak akan berputar ekonomi kita.
Makanya kami berpikir ini harus ada juga orang-orang yang tadinya mungkin penghasilannya standar nah ini yang kita tingkatkan dan itu boleh dalam aturan.

Jadi para pegawai kita InsyaAllah dengan peningkatan penambahan penghasilan pasti akan berputar perekonomian kita dan di sisi lain UMKM sendiri itu kita inventarisasi bentuk kegiatan dan usahanya apa. Ini yang lagi kami verifikasi di dinas sosial kami.

Jadi kita tidak akan langsung memberikan langsung, umpamanya dia sembako, sembako ini dalam bentuk apa, apa yang mesti kita bantu, ini yang lagi kami inventarisasi.

Beralih ke soal Desa Tangguh. Bagaimana perkembangan desa tangguh di Kutim?

Alhamdulillah kita ada beberapa desa ya, ada beberapa kecamatan yang sudah melakukan itu dan ini memang menjadi projek yang kita kerja sama dari TNI Polri.

Dengan pola operasi kegiatan keterdampingan. Yang pertama Sangatta Selatan itu ada di Desa Teluk Pandan, di sana waktu itu program Desa Tangguh itu dilakukan oleh Polres kutim kita mem-back up apa yang belum.

Masyarakat di sana kita berdayakan, kita minta untuk melakukan kegiatan desa tangguh itu mereka kemarin kita bantu bibit ikan, dan juga bibit padi, jagung.

Support ini berjalan dengan normal karena didampingi terus, ada dari Polres, bahkan ada dari TNI juga karena ada beberapa kecamatan.

Dari Sangatta Selatan ini juga jadi projek yang luar biasa, Di sana itu ada pengembangan salah satu potensinya itu ada Madu Kelulut, itu juga kita support. Terus juga ada tanam padi dan sebagainya itu kita support. Karena ini didampingi terus, baik dari pemerintah maupun dari babinsa dan babin kamtibnas. Apa yang menjadi kendala nanti kita sampaikan.

Supportnya seperti apa pak?

Kalau pemerintah ya tadi saya bilang kita bantu support bibit dari SKPD teknis kita. Begitu juga dengan pendampingan dari kalau Polisi mungkin pendampingan apa yang dia punya, bisa dia sampaikan, kepolisian ada membantu bibit ikan seperti yang kemarin di Teluk Pandan tepatnya di desa Kandolo itu bagi bibit ikan dan dari TNI ada bantuan bibit padi, ini semau kita lakukan.

Juga stekholder kita, termasuk perusahaan-perusahaan juga tidak tinggal diam, mereka mensupport semua baik itu kelengkapan APD, kelengkapan untuk covid dan juga bahkan dari sisi pangan, mereka membantu semua.

Dari 18 Kecamatan sudah berapa banyak Desa Tangguh di Kutim?

Yang sudah kita lakukan yang pertama di Teluk Pandan itu ada Desa Kandolo memang tidak semuanya sih yang ada di kecamatan, tetapi situasional kalau di situ ada potensi kita support.

Dan itu menjadi cara juga untuk membantu desa sebelah ketika ada, tapi saya pikir itu juga belum sampai ke sana.

Yang ada itu di desa di kecamatanTeluk Pandan, Sangatta Utara, di Bengalon juga kita sudah lakukan dan di Wahau ya. Yang belum mungkin daerah-daerah pesisir karena ini kita masih lihat potensinya.

Sehingga kerja yang kita sampaikan betul-betul tepat sasaran dan itu memang prioritas dan dibutuhkan masyarakat di daerah itu. (Syifaul Mirfaqo/Bagian 2)

WAWANCARA EKSKLUSIF WABUP KUTIM KASMIDI BULANG Bagian 1

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved