Berita Nasional Terkini

Terbongkar Detik-Detik Irjen Napoleon Bisa Aniaya Muhammad Kece, Tukar Gembok, Dibantu Eks Bos FPI

Terbongkar detik-detik Irjen Napoleon Bonaparte aniaya Muhammad Kece, tukar gembok, dibantu eks bos FPI

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNNEWS Igman Ibrahim/YouTube Muhammad Kece
Irjen Napoleon Bonaparte dan YouTuber Muhammad Kece. Terungkap cara Napoleon bisa menganiaya M Kece 

TRIBUNKALTIM.CO - Bareskrim Polri terus mengungkap aksi penganiayaan yang dilakukan Irjen Napoleon Bonaparte kepada Youtuber Muhammad Kece.

Polisi pun akhirnya mengungkap cara terdakwa kasus red notice Djoko Tjandra tersebut bisa masuk ke sel yang dihuni Muhammad Kece.

Tak sendiri, penganiayaan tersebut juga dibantu eks petinggi Front Pembela Islam atau FPI.

Untuk bisa masuk ke sel Muhammad Kece, Irjen Napoleon Bonaparte dikabarkan menukar gembok sel.

Sekadar informasi, Muhammad Kece menjadi tersangka kasus penistaan agama.

Melalui surat terbuka, Irjen Napoleon Bonaparte pun mengungkap alasannya menganiaya Muhammad Kece.

Baca juga: TERUNGKAP Alasan Irjen Napoleon Bonaparte Aniaya Muhammad Kece, Sebut Siap Bertanggungjawab

Baca juga: Terbongkar, Penjaga Rutan Bareskrim Tak Berkutik Saat Irjen Napoleon Leluasa Aniaya Muhammad Kece

Baca juga: Alasan Irjen Napoleon Bonaparte Hajar Muhammad Kece di Dalam Rutan, Muncul Surat Terbuka

Dilansir dari Kompas.com, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian mengungkapkan, Irjen Napoleon Bonaparte bisa masuk ke dalam sel Muhammad Kece dengan mengganti gembok sel Kece dengan gembok milik tahanan lainnya berinisial H alias C.

Dengan cara ini, lanjut Andi, Napoleon masuk ke dalam sel kemudian melakukan penganiayaan terhadap Muhammad Kece.

"Gembok standar untuk sel korban diganti dengan gembok milik 'Ketua RT' atas permintaan NB.

Makanya mereka bisa mengakses," kata Andi Selasa (21/9/2021).

Namun, Andi tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana gembok tersebut bisa diganti.

Ia menyatakan penganiayaan terjadi sekitar pukul 00.30 WIB.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan Andi, dugaan penganiayaan terjadi pada malam pertama Kece masuk ke Rutan Bareskrim.

Kece diketahui masuk ke rutan pada 25 Agustus. Laporan penganiayaan itu kemudian disampaikan pada 26 Agustus.

"Secara umum, diawali masuknya NB bersama tiga napi (tahanan) lainnya ke dalam kamar (sel) korban MK sekitar pukul 00.30 WIB," ujar Andi.

Pada waktu tersebut, Napoleon bersama tiga tahanan lainnya masuk ke dalam sel Muhammad Kece.

Baca juga: Muhammad Kece Dianiaya Jendral Bintang 2, Lengkap Profil Irjen Napoleon Terdakwa Kasus Djoko Tjandra

Kemudian, lanjut Andi, Napoleon meminta seorang tahanan mengambil plastik putih di sel Napoleon.

Plastik itu berisi kotoran manusia.

"Oleh NB, korban dilumuri dengan tinja pada wajah dan bagian badannya.

Setelah itu, berlanjut pemukulan atau penganiayaan terhadap korban MK oleh NB," ujar Andi.

Berdasarkan pemeriksaan CCTV, peristiwa penganiayaan itu terjadi sekitar satu jam, yaitu hingga pukul 01.30 WIB.

Pada waktu tersebut, Napoleon dan tiga orang lainnya terlihat meninggalkan sel Kece.

Adapun pada Senin (20/9/2021), penyidik memeriksa tujuh orang saksi. Mereka adalah petugas jaga rutan dan tahanan.

Perkara dugaan penganiayaan yang dilakukan Napoleon ini dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Muhammad Kece pada 26 Agustus 2021. Laporan tercatat dengan nomor LP:0510/VIII/2021/Bareskrim.

Irjen Napoleon Bonaparte merupakan terdakwa kasus penghapusan daftar pencarian orang atas nama Djoko Tjandra dalam sistem keimigrasian berdasarkan red notice.

Baca juga: NEWS VIDEO Kece Melaporkan Irjen Napoleon Bonaparte ke Polisi atas Penganiayaan Dirinya

Ia tengah mengajukan kasasi, sehingga kasusnya belum berkekuatan hukum tetap.

Sementara itu, Muhammad Kece adalah tersangka dalam perkara dugaan penistaan agama.

Keduanya saat ini sama-sama ditahan di Rutan Bareskrim Polri.

Dibantu Eks Bos FPI

Dilansir dari Tribunnews.com, identitas eks petinggi Front Pembela Islam (FPI) yang membantu Irjen Napoleon Bonaparte saat menganiaya Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, akhirnya terungkap.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi menyampaikan eks petinggi FPI yang membantu Irjen Napoleon merupakan eks Panglima Laskar FPI Maman Suryadi (MS).

Baca juga: NEWS VIDEO Pukuli Hingga Lumuri dengan Kotoran, Napoleon Bonaparte: Saya Bela Negara dan Agama

"Salah satunya adalah napi yang membantu dalam kasus yang melibatkan organisasi eks FPI.

Iya betul, inisialnya M (Maman Suryadi)," kata Andi Rian Djajadi saat dikonfirmasi, Selasa (11/9/2021).

Andi menjelaskan Maman Suryadi merupakan narapidana yang terlibat kasus kerumunan yang berujung pelanggaran protokol kesehatan di Petamburan, Jakarta Pusat.

Sebaliknya, kata Andi, dua napi lain yang juga turut membantu Irjen Napoleon merupakan napi terkait kasus pertanahan.

"Yang dua lainnya tidak ada kaitan dengan FPI.

2 lagi itu untuk tahanan dalam kasus pidana umum terkait masalah pertanahan," jelasnya.

Lebih lanjut, Andi menjelaskan Irjen Napoleon sengaja membawa tiga napi lainnya untuk bisa membantunya saat insiden penganiayaan tersebut.

Baca juga: NEWS VIDEO Terungkap Motif Irjen Napoleon Bonaparte Aniaya & Lumuri Wajah dengan Kotoran Manusia

Baca juga: LENGKAP Profil Irjen Napoleon Bonaparte Penganiaya Muhammad Kece, Karier Melejit Sejak Kapolres OKU

Hal ini bertujuan memperlemah kondisi korban.

"Yang 3 orang lainnya ini hanya digunakan, untuk memperkuat, kalau bisa saya katakan hanya untuk memperlemah kondisi psikologis daripada korban," tukasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved