Breaking News

Berita Penajam Terkini

Beri Pendampingan, Korban tak Senonoh di PPU dari Oknum Dosen Balikpapan Masih Trauma Berat

Paska kejadian tak senonoh yang dilakukan oleh oknum dosen perguruan tinggi Balikpapan kepada anak di bawah umur

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI
Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan Perempuan DP3AP2KB PPU Achmad Fitriady.TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI 

TRIBUNKALTIM.CO,PENAJAM- Paska perlakuan tak senonoh yang dilakukan oleh oknum dosen perguruan tinggi Balikpapan kepada anak di bawah umur.

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akan berikan pendampingan hukum.

Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan Perempuan DP3AP2KB PPU Achmad Fitriady mengatakan, dalam proses pendampingan hukum pihaknya bekerja sama dengan lembaga kajian dan Bantuan hukum Universitas Balikpapan (LKHB Uniba).

"Nanti Pengacara dari LKHB itulah yang akan mendampingi korban apabila pihak kepolisian meminta keterangan, pengacara juga telah lapor ke dinas kami," ujar Achmad, Jumat (22/9/2021).

Baca juga: DETIK-DETIK Dosen Balikpapan Perdaya Hingga Berbuat Tak Senonoh Kepada Pelajar SMP

Baca juga: Selain Perbuatan tak Senonoh di Bawah Umur, Oknum Dosen Asal Balikpapan Pernah Terjerat Kasus ITE

Baca juga: Dosen di Balikpapan Tersandung Kasus Hukum, Diduga Berbuat tak Senonoh pada Pelajar SMP

Selain itu, Achmad Fitriady mengungkapkan saat ini kondisi korban sudah mulai membaik.

Namun dilihat dari konsisi psikisnya masih terlihat trauma berat.

"Kodisinya sudah baik, tapi umur segini pasti mengalami yang namanya trauma, anak itu trauma berat" ujar Achmad, Jumat (24/9/2021).

Pihaknya mengaku akan mengajak korban untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

Namun pihaknya harus meminta izin dengan pihak keluarga.

Baca juga: Rekam dan Sebar Video tak Senonoh Saat Belajar Daring, Pemuda di Balikpapan Jadi Tersangka

"Kami akan bawa untuk memeriksa kondisi kesehatannya, tapi kami akan komunikasikan dengan keluarga, karena saat ini keluarga masih sangat memproteksi anak itu dengan orang lain, ibunya sangat over protektif," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved