Berita Kaltim Terkini
Wakil Ketua DPRD Kaltim Pesimis Pembangunan RS Korpri Rampung Akhir Tahun Ini
Proyek Rumah Sakit (RS) Korpri Samarinda dibangun di kawasan GOR Sempaja. Pembangunannya pun dimulai ketika Gubernur Kaltim Isran Noor menghadiri Gro
Penulis: Jino Prayudi Kartono |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Proyek Rumah Sakit (RS) Korpri Samarinda dibangun di kawasan GOR Sempaja.
Pembangunannya pun dimulai ketika Gubernur Kaltim Isran Noor menghadiri Groundbreaking pada Senin (27/8/2021) kemarin.
Dari perjanjian yang ditentukan, pembangunan RS Korpri diprediksi rampung pada akhir tahun ini.
Melihat waktu yang mepet, DPRD Kaltim merasa pesimis jika hal tersebut rampung akhir tahun.
Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji menjelaskan beberapa faktor pembangunan tersebut diperkirakan tidak rampung sampai akhir tahun, salah satunya masalah cuaca.
Baca juga: Proyek RS Korpri Dipastikan Aman dari Banjir, Dinas PUPR Sebut akan Tinggikan Bangunan 1,2 Meter
Baca juga: Disinggung Kontraktor Proyek RS Korpri Diduga Pernah Bermasalah Hukum, Isran Noor Tak Ambil Pusing
Baca juga: Proyek RS Korpri Dibangun di Kawasan Banjir, Dinas PUPR Sebut akan Bangun 20 Sumur Resapan
Menurutnya, jika hujan turun dengan intensitas tinggi maka pembangunan dapat tertunda.
"Kalau saya menilai ada kemungkinan tidak selesai 100 persen, tapi kita lihat dengan penjelasan Kadis, kita berharap RS selesai 100 persen di bulan Desember. Kita lihat nanti curah hujan tinggi segala macam," ucapnya, Selasa (28/9/2021).
Ia akan melihat kondisi di bulan Oktober nanti. Jika progres pembangunan di bulan Oktober sudah berjalan 30 persen, maka pihaknya yakin pembangunan rampung akhir tahun.
Jika tidak, maka pihaknya akan memanggil Dinas PUPR.
"Tapi Oktober belum selesai, ini jadi hambatan, kita diskusi ulang dengan Dinas PUPR, apa program berikutnya yang harus dikerjakan," ucapnya.
Maka itu, ia mengingatkan kontraktor pembangunan untuk menjaga kualitas bahan bangunan.
Baca juga: Gubernur Isran Noor Resmikan Pembangunan RS Korpri di Samarinda, Minta Unit Hemodialisa Dimasukkan
"Saya belum tahu masalah kualitas, sesuai dokumen lelang disampaikan PUPR, seharus kualitas wajib dijaga, itu fungsi pengawasan besok," ujarnya. (*)