Berita Viral
Viral Video Pengunjung Air Terjun Tersapu Banjir Bandang, 3 Orang Jadi Korban
Kejadian mencekam terjadi di sebuah air terjun di Cebu, Filipina. Kejadian ini terekam kamera, dan videonya pun viral di media sosial.
Dilansir dari laman Manila Bulletin, Selasa (28/9/2021), peristiwa itu terjadi di Cebu Utara, Filipina pada Minggu (26/9/2021) pukul 13.00 waktu setempat.
Tepatnya, di Air Terjun Tinubdan, yang sebenarnya tak boleh diakses oleh pengguna umum.
Tiga orang tewas setelah tersapu derasnya banjir bandang.
Kantor Polisi Provinsi Cebu, Cebu Provincial Police Office (CPPO), menyelidiki peristiwa itu karena ada orang berenang di Air Terjun Tinubdan.
Pemerintah kota setempat tidak mengizinkan penggunaan secara komersial.
Baca juga: Viral Ibu di Aceh Antar Anak Tes CPNS, Tersenyum Walau Putranya Tak Lolos, Banjir Doa dari Warganet
Tiga korban tewas dalam peristiwa itu adalah Jude Monterola (17), Princess Alastra (7) dan ibunya yang bernama Jacel (32).
Jenazah Monterola ditemukan sekitar delapan jam setelah kejadian.
Sementara, Alastra ditemukan sekitar pukul 11.30 waktu setempat pada Senin lalu, dan ibunya, Jacel, ditemukan pukul 01.00 waktu setempat pada Selasa di Perairan Kota Carmen, Cebu Utara.
Pada video yang tersebar, tampak Monterella tengah berupaya meraih sepotong kayu.
Akan tetapi, arus air sangat deras sehingga dia kehilangan pegangan dan ikut hanyut.
Tidak untuk umum
Kepala CPPO, Kolonel Polisi Engelbert Soriano, mengatakan, polisi telah dikerahkan di daerah itu untuk memastikan tempat itu dilarang untuk umum.
Soriano mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki untuk mencari tahu siapa yang mengizinkan para korban piknik di lokasi tersebut.
Baca juga: Viral Ibu di Aceh Antar Anak Tes CPNS, Tersenyum Walau Putranya Tak Lolos, Banjir Doa dari Warganet
Mantan Wali Kota Catmon, Dan Modiquillo Jusay, yang kini menjadi anggota dewan kota, mengatakan, daerah tempat air terjun itu merupakan milik pribadi.
"Itu tidak dikembangkan oleh unit pemerintah daerah sebagai tujuan wisata karena dianggap daerah berbahaya," kata Jusay.