Berita Nasional Terkini

Jokowi & Ganjar Pranowo Diserang Eks Komnas HAM Lewat Cuitan Rasis di Twitter, Ada yang Lapor Polisi

Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diserang eks Komnas HAM Natalius Pigai lewat cuitan rasis di Twitter, ada yang lapor polisi.

Tangkapan Layar YouTube Karni Ilyas Club
Eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. Kabar terkini presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diserang eks Komnas HAM Natalius Pigai lewat cuitan rasis di Twitter, ada yang lapor polisi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diserang eks Komnas HAM Natalius Pigai lewat cuitan rasis di Twitter.

Mantan komisioner Komnas HAM itu mengunggah cuitan bernada rasis kepada kedua tokoh politik asal Jawa Tengah di twitter.

Unggahan Natalius Pigai langsung jadi sorotan publik.

Sebagian pihak menilai apa yang diucapkan Natalius Pigai berbahaya dan rasis terhadap salah satu kelompok suku masyarakat tertentu.

Pernyataan berbau provokasi itu juga dapat menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Merespon hal tersebut barisan relawan Nusantara melaporkan Natalius Pigai ke polisi ( Polda Metro Jaya), Senin 4 Oktober 2021.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: NEWS VIDEO Teriak Minta Foto, Pemuda Asal Sorong Malah Dapat Jaket dari Jokowi

Baca juga: Dituduh Rasis ke Jokowi & Ganjar, Natalius Pigai Akui Tak Suka PDIP Tapi Hargai Megawati dan Puan

Baca juga: BLAK-BLAKAN Kubu Demokrat AHY Beber Masa Lalu Moeldoko, Ngebet jadi Presiden Sejak jadi Bawahan SBY

Hari ini, Senin (4/10/2021), Kelompok Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa) berencana melaporkan mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai ke Polda Metro Jaya.

Pelaporan tersebut terkait dengan cuitan Pigai di Twitter miliknya yang diduga menyampaikan pesan rasialisme ke Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Tindakannya itu tidak menunjukkan intelektualitasnya sebagai mantan Komisioner Komnas HAM. Harusnya kalau mengkritisi boleh saja, tapi jangan fitnah, jangan rasis," kata Ketua Umum BaraNusa Adi Kurniawan dikutip dari Tribunnews, Minggu (3/10/2021).

Lebih lanjut, Adi menjelaskan terdapat lima poin yang akan dilaporkan ke pihak kepolisian terkait cuitan Pigai.

Adapun di antaranya yakni pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), ujaran kebencian, perbuatan tidak menyenangkan, penghinaan kepada kepala negara, dan soal unsur-unsur provokasi.

"Jadi ada lima poin itu terkait detailnya nanti tim hukum kami yang jelaskan," ujarnya.

Dia juga menekankan pihaknya juga telah mengantongi sejumlah bukti terkait laporan kepada Pigai besok.

Baca juga: Beranikah Jokowi Reshuffle Mensos Risma Usai jadi Sorotan, Pengamat Ini Sangsi Sebab Sama-sama PDIP

Sebelumnya, Natalius Pigai menjadi sorotan karena dinilai telah menyampaikan pesan rasialisme kepada Jokowi dan Ganjar di akun Twitter miliknya @NataliusPigai2.

"Jangan percaya orang Jawa Tengah Jokowi & Ganjar. Mereka merampok kekayaan kita, mereka bunuh rakyat papua, injak-injak harga diri bangsa Papua dengan kata-kata rendahan Rasis, monyet & sampah. Kami bukan rendahan. kita lawan ketidakadilan sampai titik darah penghabisan. Saya Penentang Ketidakadilan)," tulis Pigai dalam akun Twitter-nya, Jumat (1/10/2021).

Meski demikian, Pigai sendiri telah membantah tudingan yang diarahkan kepadanya.

Pigai menyebut bahwa komentarnya ini bukanlah rasisme.

Ia berdalih soal “Jawa Tengah”, “Jokowi” dan “Ganjar” adalah aksioma.

"Itu tidak ada rasis itu. Itu hanya dua oknum yang namanya Jokowi dengan Ganjar, itu tidak ada rasis," kata Pigai.

"Ke siapa rasisnya? Mereka berasal dari Jawa Tengah itu aksioma. Matahari terbit dari timur itu aksioma. Jokowi dengan Ganjar dari Jawa Tengah itu aksioma. Nggak ada rasis di situ," ucapnya.

Pigai juga menuturkan, cuitannya itu tak ada hubungannya dengan orang Jawa Tengah.

Pigai pun mengatakan dirinya tak takut dilaporkan ke polisi.

“Laporkan polisi saja. Saya rasis nggak nanti hukum yang nilai, Anda juga harus siap konsekuensi dan cek twitter. Saya rasis yang mana?” kata Pigai.

Natalius Hormat dengan Megawati dan Puan

Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul Beredar Gambar 'Pigai Digunakan Puan untuk Hancurkan Ganjar', Pigai Membantah Keras, aktivis hak asasi manusia, Natalius Pigai membantah sebuah poster dengan pesan gambar Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang dinarasikan menggunakan jasanya untuk menyerang Ganjar Pranowo dan Jawa Tengah (Jawa Tengah).

Pigai membantah keras narasi itu dan telah membuat klarifikasi itu di akun Instagramnya.

Ia mengatakan bahwa hal itu hoax dan sangat tidak benar dilakukan dirinya untuk menyerang Ganjar di media sosial.

"Quo vadis Indonesia. Benar jadi salah, waras jadi tidak waras, hoax jadi benar, benar jadi hoax," kata Pigai, kepada wartawan, Minggu (3/10/2021).

Meski mengaku dirinya tidak suka dengan PDIP, Pigai tetap menghargai Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani.

Terkait masalah cuitannya, ia mengatakan tidak pernah bertemu sama sekali dengan keduanya.

"Saya tidak suka PDIP, tapi menghormati Ibu Mega, menghargai pribadi Ibu Puan.

Seumur hidup tidak pernah ketemu bahkan Salaman," jelasnya.

"Kalau grup Ganjar mau main playing victim agar dapat simpati publik.

Saya kritik tidak ada kaitan dengan PDIP, capres, Saya kritik untuk ketidakadilan terhadap rakyat Papua.

Kecuali kalian ingin kan kita hidup sendiri di wilayah masing-masing antarpulau, dan itu pilihan kalian karena kalian yang mulai dengan gempuran Rasis," imbuh Pigai.

Sebelumnya, sebuah poster dengan foto Puan bernarasi 'Pigai Sengaja Digunakan Oleh Puan Untuk Menghancurkan Ganjar dan Jateng' beredar luas di Grup WhatsApp (WA), Sabtu (2/10/2021).

Baca juga: Permadi Arya Akhirnya Mengaku Usai Diperiksa Bareskrim, Ingin Bertemu Natalius Pigai, Minta Maaf?

Terdapat foto Puan di poster tersebut sedang mengenakan kebaya merah, dan ada juga foto Pigai yang berlatar belakang sebuah percakapan WhatsApp. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved