Berita Tarakan Terkini

Walikota Tarakan Bantah Longsor di Pemakaman Covid-19 akibat Proyek Perluasan Makam

Adanya permintaan sejumlah keluarga dan ahli waris agar pemerintah memperbolehkan pemindahan jenazah ditanggapi Ketua Tim Satgas Penanganan Covid-19 K

TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Walikota Tarakan dr Khairul. Ia meluruskan informasi bahwa longsor yang terjadi bukan karena proyek. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN – Adanya permintaan sejumlah keluarga dan ahli waris agar pemerintah memperbolehkan pemindahan jenazah ditanggapi Ketua Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, yang juga sebagai Walikota Tarakan, dr Khairul

Dikemukakan dr. Khairul, pada dasarnya pihaknya sudah melakukan pelarangan pemindahan jenazah Covid-19 yang sudah dimakamkan di lokasi TPU Pemakaman Covid-19, Kelurahan Juata Laut.

Namun kembali lagi kepada psikologi masyarakat. Mereka memindahkan sendiri tanpa izin dari Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan.

Ia menambahkan, jika memindahkan ke lokasi lain harus membutuhkan perlakukan khusus mulai dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

“Mengingat belum cukup tiga bulan jenazah dimakamkan ternyata. Rata-rata kami inventarisasi di pemakaman ada yang dimakamkan di Juli dan Agustus 2021,” ujarnya.

Baca juga: Puluhan Makam di Juata Luat Tarakan Kena Longsor, Keluarga Jenazah Minta Dievakuasi

Baca juga: Besok Rencana Pemindahan 33 Jenazah Covid-19 Terdampak Longsor di Tarakan

Baca juga: Puluhan Makam di Juata Laut Tarakan Kena Longsor, 2 Jenazah Dibawa Keluarga

Ia menjelaskan, jika sudah di atas 3 bulan pada dasarnya bisa dipindahkan jika sudah dianggap tidak infeksius.

“Boleh dipindahkan kalau sudah lewat tiga bulan,” jelasnya.

Ia menerangkan, sempat beredar informasi dugaan longsor karena proyek. Ia meluruskan informasi bahwa longsor yang terjadi bukan karena proyek.

“Itu murni karena hujan yang menggerus area timbunan dan terjadi longsor. Memang benar di situ ada proyek tapi proyek perluasan pemakaman,” ujarnya.

Dan pihaknya menginstruksikan proyek tersebut distop sementara menunggu kondisi cuaca kembali normal.

“Kemarin kan penuh lagi banyak yang meninggal. Makanya dipangkas lagi untuk antisipasi berikutnya. Memang agak landai sekarang. Tapi pengalaman kita dulu-dulu harus dijadikan pelajaran,” ujarnya.

Jangan sampai terulang kasus kematian dengan angka yang cukup meningkat tidak dibarengi dengan ketersediaan ruang pemakaman.

Baca juga: Pemakaman Covid-19 di Tarakan Diterjang Longsor, 10 Makam Ikut Terdampak

“Sehingga jangan sampai sudah meninggal baru repot lagi. Dan memang yang terkena hujan area tanah timbunan. Yang awalnya diperuntukkan akses naik ke atas,” ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved