Berita Kukar Terkini
Ketua BNK Sebut Ada 56 Desa di Kukar Masuk Kawasan Bahaya Narkoba
Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) sekaigus Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kukar, Rendi Solihin mengapresiasi kinerja Sat Resnarkoba Polres
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) sekaigus Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kukar, Rendi Solihin mengapresiasi kinerja Sat Resnarkoba Polres Kukar yang telah menjaring sebanyak 58 tersangka tindak pidana narkoba selama Operasi Antik Mahakam 2021 di Kukar.
“Kami dari pemerintah Kukar mengapresiasi gerakan dari teman-teman kepolisian Polres Kukar untuk menindak dalam agenda Operasi Antik Mahakam kemarin yang dilaksanakan kurang lebih 15 hari,” ujar Rendi Solihin saat menghadiri pemusnahan barang bukti narkoba di Mapolres Kukar, Selasa (5/10/2021).
Ia menganggap, kinerja jajaran Polres Kukar cukup cepat dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah Kukar.
Rendi Solihin menjelaskan, Kukar memang memiliki luas wilayah yang sangat besar, tepatnya 77 ribu kilometer persegi atau 45 kali lebih besar dari luas wilayah Kota Samarinda.
“Jadi peredaran narkotika itu sangat memungkinkan leluasa terjadi di Kukar,” ungkapnya.
Baca juga: Sat Resnarkoba Polres Kukar Musnahkan Barang Bukti Narkoba Hasil Operasi Antik Mahakam 2021
Baca juga: Cegah Penyalahgunaan Narkoba di Nunukan, BNNK Berikan Edukasi Tentang Daun Kratom
Baca juga: NEWS VIDEO Aryan Khan, Putra Shah Rukh Khan Ditangkap Saat Pesta Narkoba di Kapal Pesiar
Terlebih, ucap dia, di Kukar banyak hamparan wilayah-wilayah yang berbentuk perkebunan dan juga terdapat wilayah pesisir yang mana dapat berpotensi rentan dan rawan kegiatan dan peredaran narkoba.
“Artinya, kami di BNK Kukar sudah menelusuri bahwa ada 56 desa di Kukar yang kondisinya dalam titik bahaya. Artinya bukan lagi rawan atau rentan, namun sudah dalam titik bahaya,” katanya.
Sehingga, ucap dia, pihaknya di BNK Kukar melaksanakan program di berbagai daerah, salah satunya program Desa Bersih dari Narkoba (Desa Bersinar) yang saat ini tengah dilaksanakan di wilayah Kecamatan Tenggarong Seberang dan beberapa kecamatan di Pesisir Kukar.
“Karena memang ada satu kecamatan di pesisir, yaitu Kecamatan Anggana dari delapan desa di sana hanya satu desa yang posisinya rentan dan tujuh posisinya bahaya. Karena memang luasan wilayah dan posisi strategis wilayahnya, di mana ada tiga desa di laut dan tujuh desa di darat,” paparnya.
Ia menambahkan, terlebih wilayah terebut memang berdekatan dengan industri-industri besar juga yang ada di pesisir Kukar tersebut.
“Itu juga menjadi faktor utama dekat dengan kota, dekat dengan pusat perindustrian. itu menjadi salah satu variabel juga peredaran narkotika itu luas di Kukar,” ucapnya. (*)